[4]

1K 118 23
                                    

Happy Reading~

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Mata yang membengkak itu, terbuka dengan perlahan. Menatap nanar kearah jendela yang masih menampakkan langit dalam wujud gelap nya.

Tubuhnya lelah, sakit dan hatinya terasa perih.

Setetes air mata perlahan-lahan lolos begitu saja dari mata sipitnya. Manik hitam legam yang selalu memancarkan keceriaan itu, kini seolah hilang tak berbekas.

Jika kemarin ia mencoba untuk mempertahankan binar dimatanya, maka hari ini semua tidak sama lagi.

Kali ini ia benar-benar menghilangkan semua binar yang ada didalam dirinya.

Untuk kedua kalinya ia hancur dan orang yang menghancurkannya pun orang yang sama pula.

Semakin lengkap sudah beban hati yang kini dipikul nya seorang diri.

Soonyoung berbalik secara perlahan, matanya yang masih mengeluarkan air mata itu tak kunjung berhenti.

Tess..

Untuk kesekian kali air mata itu menetes kala matanya berhasil menatap wajah tampan yang kini masih terlelap disampingnya, tangan kekar nya bahkan masih melingkar dipinggang Soonyoung.

"Hyung, kenapa kau melakukan ini padaku?
Sebegitu bencinya kah kau, hingga melakukan ini?" Bisik Soonyoung lirih penuh kepedihan.

Hatinya sakit, ia tak tahu harus apa lagi saat ini? Pura-pura tak terjadi apapun, seperti dulu?

Bahkan untuk berpura-pura tak tahu apapun saja rasanya sulit.

"Aku mencintaimu, hyung. Tapi untuk tetap terus mencintaimu rasa nya sudah sangat sulit untukku." Bisikan itu benar-benar terdengar sangat lirih.

Bahkan rasanya mungkin hanya seperti hembusan angin yang sama sekali tak begitu terasa.

Setelah membisikan kata-kata itu, Soonyoung perlahan bangkit dari posisi nya. Menyingkirkan tangan Taehyung yang masih melingkar apik di pinggang nya.

UNREQUITED LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang