Kwon Eunbi selalu merasa dirinya seorang pro dalam urusan mendapatkan uang. Mencuri, menipu, bahkan merayu pria-pria berdompet tebal adalah keahliannya. Namun belakangan ini, ia menemukan suatu aplikasi yang menawarkannya peluang lebih besar untuk m...
Keesokan harinya, Eunbi terbangun seperti biasa. Namun ada yang tak biasa. Jika biasanya, paginya disambut oleh suara alarm, maka hari ini berbeda.
Jin adalah hal pertama yang Eunbi lihat saat ia membuka matanya. Hal itu selalu berhasil memicu debaran di balik rongga dadanya. Dan inilah kali pertama Jin menginap setelah menghabiskan malam bersamanya.
Selama ini, keduanya selalu menyempatkan diri untuk bertemu dan pergi ke tempat-tempat yang belum pernah mereka kunjungi bersama. Baik Jin maupun Eunbi, sama-sama tidak menampik cinta yang berkembang di hati mereka, namun belum ada yang memperjelas semuanya dan mengukuhkan hubungan ini.
Sebagai seorang wanita, Eunbi tentu saja merasa frustrasi dan kebingungan. Tapi sejak kencannya pertama dengan Jin, gadis itu telah memutuskan untuk tidak memaksakan perasaannya. Ia memilih untuk mengalir seiring takdir memberikan alur yang terbaik untuk kisah cinta mereka.
Yang paling penting bagi Eunbi adalah mereka telah merasa nyaman satu sama lain. Terlebih, sejak Jin memintanya untuk menghadiri pesta bersama, hatinya tak bisa lebih girang daripada itu.
Karena esok hari, untuk pertamakalinya Eunbi akan mengayun langkah percaya diri di depan orang banyak, dengan Jin menggandeng lengannya. Gadis itu ingin menunjukkan kepada setiap pasang mata yang ditemuinya di keramaian pesta, bahwa dirinya adalah wanitanya Jin.
Eunbi tersenyum hanya dengan memikirkan itu kemudian perlahan bangkit dari tempat tidur. Ia melakukan peregangan sedikit dan menyukai bagaimana tubuhnya selalu terasa ringan setelah sebuah seks yang berkualitas.
Suasana pagi di sekitar apartemennya hening dan tenang seperti biasa. Gadis itu tak tega saat sinar matahari jatuh menimpa wajah Jin sehingga ia menutupinya dengan telapak tangan. Dipandanginya seraut tampan yang masih pulas diiringi dengkuran halusnya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Eunbi berhati-hati untuk tidak membangunkannya dengan bergerak sepelan mungkin. Setelah merapikan gorden untuk memastikan tak ada lagi cahaya yang masuk ke ruangan, gadis itu pun menyambar ponselnya.
Beruntung ia tak lupa untuk memasang mode silent di ponselnya atau dering notifikasi akan menimbulkan kebisingan yang tak terelakkan. Eunbi mengecek satu persatu pesan berisi 'request' dari para daddies-nya ataupun pemberitahuan bukti pembayaran yang masuk. Itu sudah menjadi kebiasaannya setiap pagi.
Hari ini, salah seorang sugardaddy nya meminta potret Eunbi mengenakan lingerie.
Gadis itu berdecak. Lagi-lagi permintaan nakal di pagi hari. Eunbi tak ingin membuang waktu sehingga ia memutuskan untuk segera memenuhinya. Baru saja ketika Eunbi hendak bangun, ia merasakan tangan-tangan melingkari tubuhnya. Jin memeluknya dari belakang, menekan payudara Eunbi yang sensitif sehingga gadis itu refleks mendesah.
"Ah.."
Eunbi agak terkejut dan ketika menoleh, ia mendapati pria itu telah sepenuhnya bangun dari tidur. Kemudian Jin menyandarkan dagunya di pundak gadis itu dan merengut manja,