7. Quickie (M)

2.7K 70 4
                                    

Jin membawa Eunbi menjauh dari kerumunan pesta menuju sebuah toilet pria. Ketika sudah merasa yakin tak ada orang yang memergokinya, mereka pun menyelinap di balik salah satu bilik yang kosong.

Eunbi tersenyum nakal sambil mendorong tubuh Jin agar duduk di kloset, lantas menghambur ke atas pangkuannya.

"Bukakan gaunku," Eunbi berbisik, yang membuat Jin terangsang seketika.

Jin menurunkan restleting gaun Eunbi sambil tergesa membuka gesper berikut celananya sendiri. Mendengar kegaduhan yang dibuat olehnya, Eunbi kembali memperingatkan.

"Ssstt.. sebaiknya kita tidak berisik, oppa.."

Jin menggigil saat nafas panas Eunbi menyapu lehernya.

"Aku akan mencoba sebisaku..hh.." bisik Jin setengah mendesah.

Pria itu memajukan wajah lantas menutup celah di bibir Eunbi yang terbuka dengan ciumannya. Mereka saling melumat dan menjelajahi setiap lekuk bibir pasangannya dipenuhi gairah membara. Eunbi terpaksa menggigit bibir bawah Jin sebagai upaya meredam keinginannya untuk menjerit.

Tangan Jin beralih ke sesuatu di balik gaun mahal gadis itu. Diremasnya sepasang bokong berisi Eunbi. Jemarinya menelusuri pinggiran celana dalam tipis berbahan renda yang masih melekat di kulitnya. Hingga ia tiba di bagian depan kewanitaan Eunbi yang sudah terasa lembab. Jin sengaja menggoda gadis itu dengan membelainya perlahan.

"Ahnn.. daddy.." Eunbi merintih pelan, sebelum memutuskan untuk kembali mencumbu bibir Jin, khawatir bahwa desahannya akan semakin tak terkendali jika tidak ditahan dengan cara ini.

Dengan gemas, Jin meraih celana dalam Eunbi kemudian menurunkannya sebatas paha gadis itu. Tergesa, ia mengeluarkan kejantanannya sendiri yang rupanya telah menegang, meski belum sempurna. Melihat itu, Eunbi menjilat bibirnya lantas tanpa ragu memegang benda itu di tangannya, mengocoknya perlahan, lalu semakin cepat.

Jin meremas bokong Eunbi sebagai balasan atas apa yang dilakukan tangan gadis itu di kemaluannya. Tahu bahwa waktu mereka tak banyak, akhirnya penyatuan itu pun segera terjadi. Eunbi meringis manakala milik Jin yang berukuran di atas rata-rata itu memaksa masuk ke dalam liang sempitnya.

Setelah merasa nyaman, Eunbi mulai menggoyangkan pinggulnya dengan ritme yang pelan, namun lambat laun bertambah cepat seiring ereksi Jin yang selalu tepat menyentuh titik sensitifnya.

Eunbi setengah mati menahan desahan saat Jin menambah siksaannya. Diciuminya dada Eunbi satu persatu, dihirupnya dalam-dalam aroma parfum Chanel yang menguar dari tubuh gadis itu, lalu menghisap bergantian kedua putingnya.

Sementara di bawah sana, situasi bertambah panas dan tampak hampir mendekati puncak. Jin terus menghujam miliknya, mencoba menggapai titik terdalam di pusat tubuh gadis itu.

"Apakah kau sudah dekat..hh?" tanya Eunbi dengan suara terengah.

Bibir Jin kini menyapu lehernya, garis rahangnya, hingga sampai di daun telinganya. Pinggul Eunbi bergoyang semakin cepat, bagian bawahnya terasa penuh sesak oleh milik Jin yang kian membengkak, hingga ia merasa akan tiba di puncaknya tak lama lagi.

"Lagi, ya.. ya terus seperti itu, baby~" Jin melenguh, menikmati goyangan Eunbi di atas tubuhnya.

"Ah, tidak.. kita akan merusak pakaian kita malam ini nggh..hh~" Eunbi meracau tak jelas disertai ringisan perih campur nikmat yang melandanya.

"Baby..ahh-" Jin mencengkeram erat kedua paha Eunbi ketika merasakan dinding-dinding kewanitaan gadis itu meremas miliknya begitu kencang di dalam sana.

Lalu pada hitungan ketiga tubuh mereka pun mengejang, seiring kontraksi hebat yang memicu keluarnya cairan cinta Jin yang lantas mengaliri sepanjang kaki mulus Eunbi.

The Sugardaddy (Jin x Eunbi) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang