8. His Ex

1.1K 55 1
                                    

"Sampai jumpa di after party!"

Namjoon melambai ke arah Jin dan kekasihnya yang bersiap meninggalkan ballroom tepat setelah acara pesta resmi berakhir. Mereka pun membalas lambaian tangan pria itu untuk yang terakhir kali sebelum naik ke dalam Limousine putih milik Jin yang telah terparkir sempurna di depan gedung.

"Ya, ya nanti kita bertemu lagi disana, Joon-ah." sahut Jin seraya membukakan pintu mobil untuk Eunbi, lagi-lagi ia menunjukkan sikap seorang gentleman sejati dengan mempersilakan gadisnya untuk naik terlebih dahulu.

Eunbi menyenderkan kepalanya yang mulai terasa ringan di bahu Jin. Mereka telah menikmati beberapa gelas anggur putih yang disajikan di jamuan makan malam. Dan sepertinya, pergi ke klub setelahnya akan membuat malam ini sempurna. Paling tidak, suasana di after-party akan lebih santai dan kasual daripada pesta yang barusan.

~

Akhirnya, Jin dan Eunbi pun tiba di klub malam privat yang sebelumnya telah disewa oleh perusahaan. Wajah-wajah familiar yang Eunbi jumpai di pesta sebelumnya tampak menyambut kedatangan dua sejoli itu dengan gelas bir di masing-masing tangan mereka.

Memang, suasana disini tidak 'seliar' klub malam pada umumnya, tentu saja mereka menjaganya tetap bersih dan berkelas dengan tidak menghadirkan para penari telanjang, juga membatasi penggunaan obat-obatan terlarang.

Eunbi memandangi sekitarnya dan mulai menyadari orang-orang di sekelilingnya terbawa oleh suasana. Beberapa memilih minum-minum di bar sembari mengobrolria. Sementara sisanya berhamburan ke lantai dansa, menari enerjik diiringi musik EDM yang membuat tubuh bergoyang.

Detik berikutnya, Eunbi sadar bahwa ada sepasang mata yang mengawasi mereka berdua. Dia lagi. Perempuan yang diklaim oleh Eunbi sebagai mantan kekasih Jin. Kelihatannya dia begitu fokus memerhatikan Jin, hingga tak menyadari bahwa Eunbi sedang menatapnya. Gadis itu pun sengaja menarik tubuh Jin mendekat, kemudian membisikkan sesuatu di telinganya.

"Mari berdansa denganku, oppa~"

Eunbi mengundang kekasihnya turun ke lantai dansa dengan satu kerlingan mata. Jin tertawa canggung dan menggelengkan kepalanya.

"Aku tak bisa menari!" Jin berteriak lantang mencoba menyaingi kerasnya musik yang berdentam.

"Ikuti aja aku," balas Eunbi seraya meraih pundak pria itu dengan sebelah tangan lalu berputar anggun di hadapannya.

Gadis itu menempatkan tangan Jin di pinggangnya, sementara kakinya mulai bergerak ke samping. Membawa kekasihnya dalam sebuah dansa yang romantis. Jin mencoba mengimbangi pola gerakan Eunbi, meski tubuhnya sendiri kaku dan terlihat kurang berpengalaman dalam bidang ini.

Sekilas, Eunbi bisa melihat perempuan di ujung bar sana melihat mereka dengan raut masam. Ia tersenyum, inilah kesempatan yang bagus untuk membuatnya cemburu!

Gadis itu kembali menari dengan gemulainya, membimbing Jin dalam setiap langkah-langkah canggung pria itu. Eunbi bernostalgia dengan masa lalunya sebagai seorang mahasiswi jurusan Tari dan Seni Teater di universitasnya. Menari adalah sesuatu yang melekat di dalam jiwa gadis itu.

Ia tahu bagaimana cara menyatukan diri dengan musik dan tenggelam bersama irama serta nada-nada. Ia juga pandai memainkan emosi para penontonnya ketika menyaksikan dirinya tampil dengan penuh sinergi dan kepercayaan diri.

Semua itu terbukti ketika setengah dari penghuni lantai dansa mulai terkesima dan sengaja memberikan ruang yang lebih luas agar Eunbi dan Jin bisa berdansa secara  leluasa.

Mata Eunbi tak pernah lepas dari tatapan Jin sepanjang tarian. Barulah ketika Jin tiba-tiba memutar tubuh Eunbi sehingga posisi mereka tertukar, gadis itu agak tercengang betapa pria itu pandai menguasai irama dengan begitu cepat.

The Sugardaddy (Jin x Eunbi) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang