Perih

94 9 2
                                    

     🥀🥀🥀

Setelah seluruh pembelajaran di SMP selesai waktunya beranjak ke tingkat yang lebih tinggi yaitu SMA. Awal dari menjadi seorang pelajar pun kembali di mulai. Tahapan  yang di lalui untuk masuk ke SMA favorit tidaklah mudah. Reina dengan susah payah, akhirnya dapat masuk ke sekolah impiannya itu. Setelah menyelesaikan segala persyaratan yang di tetapkan oleh sekolah, akhirnya reina memasuki waktu sekolah.

     Seluruh siswa baru di tuntut agar datang pada hari senin, 19 Juni 2018 untuk mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan sekolah (MPLS) dan hal tersebut merupakan keadaan di mana Reina sangat tidak menyukainya. Dia membenci dengan segala hal baru, dia benci lingkungan baru, dia benci keramaian. Meskipun begitu, Reina harus menanggung resiko nya ini setelah mengambil keputusan untuk bersekolah di SMA Pradita cahaya. Ya, itu adalah sekolah yang akan ia tempati.

     SMA Pradita Cahaya merupakan salah satu sekolah favorit di wilayah Jakarta, dan sekolah ini termasuk ke dalam sekolah elit karena tidak dapat di pungkiri para muridnya kebanyakan membawa mobil ke sekolah. 07.15 pagi adalah waktu di mana pembelajaran di mulai. Sekolah ini terkenal juga dengan kedisiplinannya dan jika ada salah satu siswa(i) nya melakukan pelanggaran, hukumanya tidak tanggung-tanggung. Jadi, tidak di ragukan lagi jika para siswa(i) lulusan dari SMA Pradita cahaya ini dapat melanjutkan study nya ke Universitas terbaik di Indonesia bahkan ada yang sampai ke luar negeri.

🥀🥀🥀

07.00 pagi

     "Reina sayaaaanggggg bangun nakkk udah jam 7 nihhh, kamu harus segera ke sekolah sayang!?" Ucap Diana ibunda Reina, eh tepatnya ibu tiri sambil berteriak karena sekarang Diana sedang memasak untuk anak dan suaminya.
Tadinya Reina mendengar apa yang diucapkan ibunya tapi dia tidak menggubrisnya dan melanjutkan tidurnya. Tetapi setelah 3 detik berlalu Reina baru sadar bahwa hari ini adalah hari pertama ia masuk sekolah. Dengan sigap dia langsung berlari ke kamar mandi. Setelah 5 menit berlalu, ia pun keluar dari kamar mandi dan dengan gerakan cepat tidak sampai 2 menit ia pun selesai berpakaian. Reina tipe orang simple, dan tidak suka terlalu lama di depan cermin karena suatu hal. Tidak cukup 10 menit ia telah selesai dan bersiap untuk ke Sekolah barunya.
     Dia pun turun dan ia melihat di meja makan ada dua orang paruh baya yang tak lain adalah orang tua Reina.
     "Reina ke sini dulu sayang, kamu makan dulu yah baru ke sekolah, takutnya nanti kamu bakal pingsan saat upacara berlangsung karena kamu nggak makan nak apalagi kan ini hari pertama kamu masuk sekolah" pinta Ibunya dengan panjang lebar. Tetapi, Reina hanya menatap tajam ibunya itu tanpa rasa takut sedikit pun.
     "Loh nggak usah sok peduli deh sama gue. Loh tuh cuman orang baru yang datang dan ngehancurin semuanya. Urusin aja suami loh. Ah, dan satu lagi nggak usah sok akrab deh sama gue, ini hidup gue bukan hidup lo". Ucap Reina dengan nada suara tegas nya dan menusuk. Dan kata-kata Reina berhasil membuat air mata Ibunya jatuh dan hal tersebut di lihat oleh Bramanto, ayah kandung dari Reina. Dengan wajah merah padam yang di penuhi dengan amarah, ayahnya bangun dari tempat duduk dan pergi ke hadapan putrinya. Tak di sangka, satu tamparan melayang di wajah pipi lembut Reina. Sangking kuatnya tamparan tersebut, Reina pun tersungkur ke lantai dan hanya bisa memegangi pipinya yang sangat perih. Tetapi Reina menahannya agar air mata nya tak jatuh.
    "Reina, sejak kapan saya mengajarkanmu berkata kasar seperti itu?? HAHH??? Kamu punya otak kan? Tapi kenapa ucapan mu kepada ibu mu send-" ucap Bramanto dan langsung di potong oleh Reina "DIA BUKAN IBU SAYA". Dengan nada penuh amarah sambil menunjuk ibunya. Dan seketika tamparan pun kembali melayang untuk ke dua kalinya. Dan pada akhirnya, air mata Reina lolos sehingga membasahi pipi nya yang merah akibat tamparan itu. Reina pun pergi dari rumah meninggal ibunya yang penuh dengan isak tangis dan ayahnya yang di penuhi dengan amarah.
    "Tunggu kau anak yang tak tau di untung liat saja apa yang bisa saya lakukan kepada kamu" ucap Bramanto sambil berteriak tidak karuan dan menuju ke istrinya yang masih menangis.

🥀🥀🥀

     Dengan pikiran kacau, Reina berjalan ke sekolahnya. Dia melihat sudah pukul 08.00 dan dia sudah terlambat untuk mengikuti upacara. Di tengah perjalanannya, dia menangis sambil merunduk tetapi tangisannya tidak terdengar karena suara bising dari kendaraan. Karena Reina merunduk, sehingga reina tidak melihat bahwa ada seseorang yang berhenti di hadapannya sehingga ia menabrak lelaki itu.
     "Awww" kata lelaki itu sambil meringis kesakitan karena selain reina menabrak lelaki itu, ia juga memegangi kakinya yang tidak sengaja di injak ole Reina sehingga hal tersebut menjadi nilai plus untuk meringis kesakitan.
     "Sorry" ucap Reina tanpa melihat orang yang telah ia tabrak dan kembali berjalan.
     "Ehh lu tuhh udah nabrak gue, injek gue, tapi lo cuman bilang sorry? Lo tuh anak siapa sih?? Nggak di ajar gitu cara beretika dengan baik?? dasar cewek kurang ajar" ucap kembali lelaki tersebut tetapi Reina tidak memedulikannya dan berjalan terus hingga tidak terasa ia telah sampai di depan gerbang sekolah favoritnya.
     Topeng pun kembali di gunakan, dia sudah berada di depan gerbang dan suatu keajaiban terjadi atau apalah itu, gerbang sekolah tidak terkunci padahal sudah masuk jam pembelajaran. Hal itu membuat Reina menjadi senang, ia pun bersorak dalam hati dan tidak menunjukkan lewat ekspresi wajahnya. Ia segera masuk, tetapi tanpa di sangka ada seorang lelaki berdiri di samping gerbang dan hal tersebut membuat Reina terkejut tapi lagi-lagi dia tidak menunjukkan lewat ekspresi nya dan bersikap seperti biasa-biasa saja.

-
-
-
-
-
-
~happy reading guys dan mohon maaf yah  kalo ada kata-kata nya yang typo dan jangan bosan yahh untuk nunggu update hihi~

Diharapkan kepada para readers agak bijak dalam menanggapi cerita ini

Jangan lupa vote dan share!

Love you readers❤️

SpeechlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang