🥀🥀🥀"Sialan lo!! Ngapain lo nabrak gue?" Ucap Reina kesal sambil melihat kakinya yang diinjak oleh seorang lelaki di depannya.
"Gak sadar diri!" Ucap lelaki tersebut.
"Siapa si lo??" Kata Reina dengan nada menantang.
"Gue yang kemarin lo tabrak tepat di tempat ini!" Lelaki tersebut sambil menatap tajam Reina.
"Oh lo mau balas dendam?" Reina dengan nada yang sedikit meninggi.
"Menurut lo?" Balas lelaki tersebut.
"Terserah" ucap Reina sambil berjalan meninggalkan lelaki tersebut.
"Menarik juga tuh cewek" Batin lelaki tersebut.Reina pun berjalan ke sekolah dengan sangat kesal atas kejadian tadi. Reina tidak habis pikir bagaimana bisa orang tersebut mau balas dendam hanya karena tidak sengaja ditabrak padahal Reina sudah minta maaf dan akibat celotehannya tadi ia tidak menyadari bahwa ia telah sampai di depan sekolahnya. Ia pun segera masuk menuju ke lapangan karena hari ini adalah pembagian kelas dan lagi-lagi Reina harus menginjakkan kakinya untuk menuju ke tempat yang penuh dengan keramaian.
"Baik kepada seluruh siswa baru untuk segera berkumpul ke lapangan utama sebab pembagian kelas akan segera di mulai" ucap ketua osis yang tak lain adalah kak Dika.
"Benci banget gue tempat kayak ginian" ucap Reina dengan nada pelan dan tiba-tiba ada seseorang yang memegang pundaknya dari belakang serta membalas ucapan yg dilontarkan oleh Reina.
"Lo berubah banget nggak kayak dulu" ucap wanita tersebut. Reina pun menoleh ke belakang.
"lo-" ucap Reina terpotong sebab ia melihat siapa yang berani memegang pundaknya itu. "Gabriella Aronika" menyebut nama wanita tersebut berulang kali. Segera Reina menarik tangan gabriella untuk mencari tempat yang sepi.
"Aron? Hahaha" ucap Reina tak percaya.
Ya, Gabriella Aronika sahabat dari Reina Anstasya. Setelah sekian lama Reina tak bertemu dengan Aron, akhirnya kali ini dia bertemu kembali di sekolah yang sama. Reina sangat senang saat ia melihat Aron. Tak disangka air mata Reina runtuh dan hal tersebut membuat Aron segera memeluk Reina.
"Reina kok kamu berubah sih? Nggak kayak dulu. Maafin aku, aku ninggalin kamu dan nggak ada di samping kamu saat kamu butuh aku." Balas Aron yang tak dapat menahan tangisannya.
"..."
Reina saat ini hanya bisa menangis di dalam pelukan sahabat yang dirindukannya sejak dulu.
"Kamu marah yah sama aku? Maafin aku yahh" ucap Aron sekali lagi dan melepas pelukannya.
"Aku nggak marah kok sama kamu. Aku cuma heran kenapa kamu tiba-tiba ninggalin aku dan nggak ngasih kabar kalo kamu pindah." Reina sambil menatap sendu Aron.
"ah, saat itu aku juga nggak tau kalo aku bakal pindah rumah. Tapi kan yang jelas sekarang kita ketemu lagi dan aku janji Reina aku nggak akan ninggalin kamu lagi hehehe" Pinta Aron dengan wajah meyakinkan dengan cengengesan khas dari wajahnya dan hal tersebut mendapat balasan positif dari Reina.
"Hahaha ashiaapp" saat ini setelah sekian lama tawa yang hilang dari hidup Reina kembali lagi setelah kehadiran Aron dan Mereka tertawa bersama melepas kerinduan yang di bendungnya selama ini.
"Eh melepas rindu nya ditunda dulu, kita harus ke lapangan udah pembagian kelas nih!" Aron sambil menarik tangan Reina untuk kembali ke lapangan dan Reina tidak berkutik sama sekali, dia pasrah ditarik oleh Aron.🥀🥀🥀
Meskipun Aron telah berada di sampingnya, Reina tetap berpegang teguh pada pendiriannya untuk bersikap dingin membuat Aron merasa kasihan kepadanya akibat masalah yang dihadapi oleh sahabatnya itu yang mengakibatkan Reina menjadi seperti saat ini. Tiap-tiap nama terus diucapkan anggota osis tersebut. Reina dan Aron fokus mendengar setiap nama dan tiba-tiba ada seseorang yang membuat Reina menjadi salah fokus.
"Raka Bramasta di kelas X MIPA 1" ucap anggota osis yang sibuk membaca nama adik kelasnya tersebut. Hal tersebut membuat Reina spontan mengucap "sialan!" setelah melihat lelaki tersebut dengan nada rendah dan bahkan tidak dapat didengar oleh siapapun. Dengan wajah sok nya itu dia berjalan menuju ke barisan kelasnya. Seketika para siswa(i) menjadi riuh saat melihat Raka. Entah itu sudah ada yang memuji ketampanannya yang memang patut di acungi jempol. Eh tapi itu kata orang yang samping Reina yah.Setelah nama-nama kelas X MIPA 1 telah disebutkan namun, nama Reina dan Aron tak kunjung terdengar. Sampai akhirnya nama Aron dan Reina pun disebut. Tak disangka, Reina dan Aron satu kelas. Kedua sahabat tersebut sangat bahagia, tetapi hanya Aron saja yang menunjukkan rasa kebahagiaannya itu dengan melompat-lompat dan memeluk Reina. Sementara Reina? Dia hanya memasang muka datar meskipun dia juga senang bisa satu kelas dengan Aron. Dengan santainya mereka berjalan beriringan untuk berbaris di lapangan. Saat itu, Reina merasa ada yang memerhatikannya dan tak sengaja ia menangkap siapa yang melihatnya sejak tadi. Dia adalah Raka, lelaki yang tadi menabraknya dan satu sekolah dengannya. Reina heran mengapa dia terus melihat ke arahnya. Ia tak menggubrisnya dan kembali menghadap ke depan.
Setelah pembagian kelas selesai, anggota osis menuntun seluruh kelas X untuk menunjukkan kelasnya yang dimulai dari X MIPA 1. Reina tak sengaja melihat ke dalam kelas Raka dan tepat dimana Raka duduk di situlah mata Reina tertuju. Ternyata Raka juga memerhatikannya dan ia pun langsung membuang muka.
"Itu matanya kayak setan, melotot terus untung nggak copot tu mata." batin Reina.
Tibanya di kelas X MIPA 3 tempat di mana kelasnya berada dia pun segera masuk bersama dengan Aron dan mengambil tempat duduk paling depan di samping pintu.Aron terus berbicara kepada Reina dan hanya ada beberapa yang di balas oleh Reina. Selebihnya lagi hanya di berikan anggukan. Reina merasa malas berbicara saat berada di tempat keramaian. Dia tidak ingin memperlihatkan sifat aslinya di depan orang bahkan kepada kedua orang tuanya sekalipun. "Hmm, Reina kok kamu nggak kayak dulu sih? Yang ceria, suka ketawa-ketiwi, senyum-senyum sendiri kayak orang gila?? Coba cerita dong?!" Dengan wajah penasarannya tepat dihadapan Reina dan membuat Reina menjadi tersenyum sebab setelah sekian lama dia bisa melihat kembali wajah khas Aron.
"Nanti aku ceritain ya." Balas Reina.
Tak disangka ada seseorang yang memerhatikan Reina. "Lo kalo senyum manis juga." Ucap lelaki diseberang sana dan ikut tersenyum.-
-
-
-
-
-
Hai guyss, maaf baru update lagi hehe.
Kira-kira kayak bagaimana yah senyum Reina sampe-sampe ada seseorang yang juga ikut senyum?
Maaf yah kalo ada yang typo langsung aja koment yah. Ikutin terus yah cerita aku.Jangan lupa vote and share!
Love you readers❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
Speechless
Novela Juvenil"Terkadang, diam dapat membuat kebahagiaan tersendiri dalam hidup, namun juga menimbulkan kesedihan yang sangat mendalam." ~cuss langsung aja baca yahh. Di harapkan kepada para pembaca agar menguatkan hati dan pikiran hahaha~