Hari mulai menunjukan gelapnya, lampu-lampu rumahpun mulai menyala, suara bunyi-bunyian hewan sore mulai bersahut-sahutan seolah begitu riangnya menyambut malam.
Suara bacaan ayat-ayat suci Al-Quran dari speaker Surau menambah rasa khas pedesaan yang damai dan tentram, bacaan dari gadis-gadis desa sembari menunggu adzan Mahgrib berkumandang.Dengan wajah yang riang Karmelpun segera pulang kerumah untuk bergegas menuju kesurau dengan harapan bisa bertemu dengan Danu di Surau.
"Assalamualaikum.." lalu Karmel menghampiri ibunya yang tengah menunggu Karmel pulang
"Waalaikumsalam" Jawab ibu Karmel dengan suara seraknya yang tengah minum teh hangat diruang tamu.
"sudah Adzan Mahgrib kamu baru pulang....?"
Dengan suara yang bercampur dengan batuk, ibunya yang sudah hafal dengan kebiasaan Karmel dimana sejak kecil Karmel suka main kedanau namun tak seperti biasanya Karmel pulang sampai Maghrib seperti ini, dengan wajah yang cerah bahkan sesekali Karmel senyam-senyum sendiri.Karnel yang mengahampiri ibunya dan memijat-mijat pundaknya, dengan terbata-bata ia menjawab "e... anu bu... tidak apa-apa kok bu.. e.. cuman tadi terlalu asyik saja didanau"
"Mel.... Karmel... ayo kita ke surau.."
"iya Wati sebentar.."
Suara Wati dari luar rumah yang memecahkan obrolan Karmel dengan ibunya."ya sudah sana bergegas ke surau, itu Wati sudah menunggumu diluar, ibu masih belum bisa kesurau"
"iya bu Karmel berangkat dulu, ibu jangan lupa minum obatnya biar lekas sembuh,"
Tangan Karmel menghentikan pijitan dipundak ibunya lalu masuk kekamar dan mengambil mukenah."kamu kenapa Karmel kok senyam-senyum sendiri..?'
Kata Wati yang melihat Karmel keluar dari rumah dengan senyam-senyum sendiri.
"e... kamu ingat laki-laki yang kemarin disurau..?"
"yang kemarin ngobrol sama pak Kyai..?"
"iya itu.."
Sanggah Karmel dengan tegas."kenapa dengan laki-laki itu..?"
Hardik Wati dengan penasaran.
Dengan bibir yang merekah dan wajah yang memerah Karmel menceritakan kejadian tadi sore didanau dengan malu-malu."e... jadi gini Wati, tadi sore aku bertemu dengan dia di danau, namanya Danu dan dia e... manis sekali wati, rasanya baru kali ini aku bertemu dengan lelaki seperti Danu."
"ciye... tampaknya ada yang lagi jatuh ini.."
Ledek Wati, yang membuat Karmel tambah memerah pipinya."ih... Wati siapa yang jatuh cinta, aku cuman e...."
"cuman apa...? Cuman cinta ...?"
"apaan sih Wati... tapi intinya dia itu manis sekali.."
"ciye yang lagi kasmaran.."
"sudah deh tidak usah ngeledek begitu malu kalau ada yang mendengarnya""ehhh... liat dia Karmel... dia lelaki itu kan..?"
Sambil menunjuk kearah Danu yang sedang berjalan dari gang kecil mendekati mereka, sontak wajah putih Karmel bertambah merah dan jantungnya berdegup kencang."e... iya dia Danu, Wati.."
Danupun menghampiri Wati dan Karmel"Asslamualaikum Karmel dan e..."
"namaku Wati"
"oh iya mbak Wati"
"tidak usah panggil mbak, panggil saja Wati, ya sudah aku duluan ya Karmel, nanti malah mengganggu lagi."
"apaan sih Wati, kita bareng saja"
Kata Karmel dengan agak gelisah
"sudahlah aku duluan.."
Jawab Wati sambil mencubit tangan wati dan berbisik "selamat menikmati"Sambil tersenyum melihat tingkah Wati dan Karmel Danu mengajak Karmel kesurau bersama
"mau bareng kesurau..?"
"boleh silahkan.."Dijalan menuju surau itu Danu dan Karmel hanya terdiam tanpa ada obrolan, hanya sesekali mata mereka saling terpaut dan senyum tercurahkan seolah ada rasa diantara mereka yang belum mampu terucapkan. Setelah itu sampailah mereka pada pelataran surau dengan memberanikan diri Danu mengajak bertemu kembali besok sore didanau.
"e... maaf apa besok sore ada waktu..?"
"emang kenapa..?"
"aku ingin menikmati sore dengan kamu di danau seperti tadi sore"Dengan tersipu malu Karmelpun mengiyakannya, sambil berjalan arah ke shaff wanita begitupun dengan Danu.
Tanpa Karmel sadari, Wati ternyata sedang mengintip mereka berdua dari balik kaca jendela Surau.
"ekhem.. benar ternyata kamu jatuh cinta sama Danu"
"apaan sih Wati masih saja deh ngledek."
"sudahlah Karmel aku bisa tahu kok dari cara mata sahabtaku ini memandang, dan tampaknya Danu juga suka tuh sama kamu."
"sudah-sudah Wati, sudah iqomah tuh""Allahuakbar-Allahuakabar, Ashaduallaillahhaillallah Waashaduannamuhammadarrosullulloh, Hayyaallasollah Hayyaalalfallah, Qodqomatisollah-Qodqomatisollah, Allahuakbar-Allahuakabar laillahaillallah"
Para jamaah sholat Mahribpun sesegera merapatkan shaffnya, tampak para jamaah menjalankan ibadah sholat Maghrib dengan khusyu mengikuti gerakan imam yang fassih melantunkan bacaan-bacaan Al-Quran.
*****bersambung******
KAMU SEDANG MEMBACA
KARMEL
Chick-LitSerupa darah yang tumpah, Cintapun harus terbalaskan . Ini adalah warisan cinta masa lalu, yang membelenggu sampai liang kubur. Ada beberapa kisah yang mashur dimuka bumi ini, seperti kisah perjodohan yang diceritakan pada kisah Siti Nurbaya, ada...