♡ Thirty Five ♡

376 60 6
                                    


Akhirnya RaFis Jadian
Vote koment yaa ^^
Part ini ada Surprize untuk kalian
☆☆

Happy Reading

Usai malam prom night, paginya Fisan terlihat tengah memulai aktivitas sarapan bersama sang bunda. Fisan menyapa bundanya yang tengah sibuk menata piring dimeja untuk mereka berdua.

"Pagi bund."

"Pagi juga sayang."

Keduanya sama2 mengatur posisi untuk duduk, sebelum akhirnya bunda membuka pembicaraan.

"Gimana acara semalam san.?"

"Alhamdulillah lancar bund.."

"Rara nerima kamu.?"

"Iya."

Bunda memang sudah mengetahui rencana Fisan yang akan menembak Rara. Akan tetapi karena semalam beliau sudah tidur saat Fisan pulang, jadi baru menanyakannya pagi ini. Terlihat jelas raut bahagia diwajahnya saat mendengar jawaban Fisan.

"Bunda seneng dengernya. Oh ya san, bunda ada kabar gembira buat kamu."

"Kabar gembira apa bund.?"

"Mmm.. Nanti aja ya, setelah sarapan bunda kasih tau."

"Emang apa sih bund.?"

"Udah sarapan aja dulu."

Sementara dirinya merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan bundanya.

"Kenapa sih sama bunda.?"

**

Rachquel dan papi mereka juga tengah sarapan bersama. Sekarang papi tau alasan kedua putrinya pulang larut malam setelah Sasya menceritakan yang sebenarnya.

"Papi gak marah kan.?"

Rara bertanya dengan nada suara seperti orang takut. Sedangkan papi menjawab dengan gaya lembutnya.

"Marah buat apa Ra.?"

"Eemmm...."

Rara bergumam sembari memotong2 makanan yang ada dihadapannya. Sementara Sasya dan papi saling lirik satu sama lain.

"Memangnya muka papi keliatan lagi marah ya.?"

Rara masih menunduk dan menggeleng.

"Tapi.. papi langsung diem pas Sasya cerita kalo Fisan nembak Rara."

"Terus menurut kamu papi harus gimana Ra.?"

"Eee.."

Belum juga Rara menjawab pertanyaan papi, tiba2 terdengar bel berbunyi.

Ding dong..

"Pagi2 udah ada tamu aja. Siapa ya.?"

"Biar Sasya aja yang buka pi."

Papi mengangguk setuju, setelah itu Sasya beranjak dari kursinya.

Ceklek..

Sasya merasa aneh setelah membuka pintu dan melihat tamu yang datang itu. Ia mengenakan jaket dengan penutup kepala dan berdiri membelakanginya. Dengan sedikit ragu, Sasya memberanikan diri untuk menegurnya.

Twins Love Story 《EnD》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang