Sembilan belas

8.7K 981 101
                                    

Pernikahan hari ke dua ratus empat puluh hari :

Delapan bulan pernikahan dengan kandungan Baekhyun yang kini memasuki usia tiga puluh minggu membuat kedua calon orang tua tersebut semakin tidak sabar saja untuk melihat dan menimang si kembar .

"Yeobo. Ngh?!"

Baekhyun tersenyum manis ketika terbangun karena merasakan seseorang sedang masuk ke dalam selimut dan menyibak kaosnya lalu mengecupi perut buncitnya yang memasuki trimester terakhir.

"Selamat pagi kesayangan daddy , si kembar dan uri appa".

Sapa Chanyeol yang terus mengecupi permukaan halus dan lembut perut bulat lelaki mungilnya.

Baekhyun menyisir helaian rambut tebal milik lelaki Park itu dengan jemari lentik nya dan sesekali memekik manja karena tendangan dari dalam rahimnya yang di lakukan oleh si kembar secara bersamaan.

Kedua telapak tangan Chanyeol selalu saja ia letakkan di kulit perut Baekhyun bagaimana sikap seseorang ketika memegang permukaan balon .

Tampak hati - hati namun tetap memastikan bahwa pegangannya tidak akan membuat balon tersebut pecah ataupun terbang ke udara , penuh kelembutan dan membuat nya aman.

Begitulah kiranya setiap Chanyeol menyentuh apapun yang berhubungan dengan Baekhyun .

Selalu penuh kelembutan dan membuat lelaki mungilnya itu nyaman akan sentuhannya .

Bibir tebal dan sedikit basahnya ia terus daratkan berkali - kali tanpa bosan ke kulit perut yang terasa kencang dan halus tersebut .

Sesekali ia menggoda Baekhyun dengan menancapkan dagu runcingnya di sana hingga Baekhyun tak kuasa memekik sedang bahkan kencang karena merasa geli akibat perlakuan tersebut.

Cukup lama bermain - main dengan perut Baekhyun ,Chanyeol mengintip wajah Baekhyun dari balik bulatan perut yang mulai membulat besar tersebut.

"Buin"

Panggilan itu ia barengi oleh tubuhnya yang beranjak dari sekitar perut Baekhyun ,kini merebahkan tubuhnya kembali ke samping tubuh mungil Baekhyun sambil lebih mendekat lagi ke wajah Baekhyun dan makin mendekat.

Tatapan Baekhyun ia bawa kemana wajah Chanyeol bergerak kini.

Mata sabit itu memancar bahagia ketika ia sadar jika sang suami membawa wajah tampannya ke arah wajahnya untuk di satukan dalam sebuah pagutan lembut.

Lagi -lagi lembut dan penuh ke hati - hatian.

Hingga tiap tekstur dari daging tebal lembut yang bernama bibir itu bisa Baekhyun rasakan dengan amat sangat.

Mata Chanyeol selalu terpejam manakala melakukan pagutan demi pagutan lembut itu ,hingga Baekhyun bisa dengan leluasa menikmati karya Tuhan terindah di depan matanya kini.

Hidung tinggi dan runcing yang selalu Baekhyun puja , mata bulat besar yang selalu memancarkan kasih sayang dari si empunya juga wajah dengan garis tajam dan sempurna yang membuat Baekhyun berkali -kali jatuh cinta.

Ah. Rasanya Baekhyun tak ingin beranjak dari moment indah tersebut.

"Hm.Iya ada apa Yeobo?"

Jawab Baekhyun lembut setelah keduanya melepaskan pagutannya dan menukar dengan saling mengecup pelan dan lembut secara berkali - kali di selingi dengan perbincangan santai.

"Si kembar sudah memasuki usia tujuh bulan . Sebaiknya kurangilah ritme kerja mu di kantor yang biasanya terlalu menuntut , aku hanya khawatir kau akan kelelahan".

[5]MUNGIL《CHANBAEK,MPREG》🔚✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang