9. Jealous?

3K 218 10
                                    

Setelah adegan pantai dua hari lalu, hubunganku dan Jaehyun mengalami perubahan yang cukup drastis selama dua hari ini, Jaehyun selalu mengajakku untuk melakukan kegiatan panas itu terus menurus.

Jaehyun jadi makin mesum saja, tangan nakalnya itu tidak ada hentinya menyentuh tubuhku, terutama dadaku. Misalnya disaat aku sedang santai menonton televisi, tangan Jaehyun akan menjalar masuk ke dalam bajuku dan mulai menyentuh dua gunung kembar milikku. Atau disaat kami pergi keluar untuk jalan - jalan disekitar kota, tangan Jaehyun terus mencuri kesempatan untuk menggodaku dengan menyentuh bokongku lalu meremasnya, hingga dadaku juga menjadi sasarannya.

Ini benar - benar berbeda dengan Jaehyun yang aku kenal sebelum kami melakukan hubungan intim.

Hari ini, aku dan Jaehyun hanya menghabiskan waktu di villa, semenjak dua hari lalu kami memutuskan untuk tinggal disini selama liburan. Tetapi aku masih penasaran kenapa Jaehyun tidak memilih tinggal disini dari awal, kenapa harus di hotel.

"Jaehyun oppa, aku ingin menanyakan sesuatu." Pria bernama Jaehyun itu, sedari tadi sibuk dengan laptopnya itu lalu menoleh ke arahku.

"Apa yang ingin kau ketahui?"

Aku menyandarkan tubuhku ke dinding kasur sambil menatap Jaehyun. "Kenapa tidak dari awal saja kita kemari? Kenapa harus ke hotel?"

Jaehyun lalu menghampiriku, perlahan Jaehyun naik ke atas kasur.

"Kau sudah mandi kan?" Kenapa ia malah balik bertanya? Jaehyun lalu mendekatiku dan mulai menciumi paha ku.

"Yak Jaehyun!" Aku sedikit terkejut, sekaligus merasa geli. Jaehyun tersenyum menyeringai.

"Maafkan aku." Ia lalu duduk disamping ku, ikut menyenderkan tubuhnya, tidak lupa tangannya mengusap lembut bagian paha ku.

"Kau ingin tahu?" Aku menganggukan kepalaku.

"Jadi, dulu sewaktu aku masih berumur 10 tahun, aku pernah kesini bersama ayah ibuku. Lalu, sebuah tragedi terjadi..."

Aku terkejut, jadi ada alasan khusus mengapa ia tidak langsung kemari. Aku menatapnya serius.

"Lalu..." Jaehyun melanjutkan ceritanya.

"Lalu apa?" Aku benar - benar menatap Jaehyun dengan sangat serius, menunggu lanjutan ceritanya.

"Lalu, bersambung." Jaehyun tertawa cukup kencang, aku terkejut lalu mengerucutkan bibirku.

"Kenapa jahat sekali sih oppa?" Aku menatap ke arah lain, pria ini menyebalkan.

"Nanti aku lanjutkan, sedang tidak mood untuk bercerita. Okay?" Jaehyun lalu mencium pipiku. Aku terdiam sambil memasang ekspresi kesal.

Lalu, handphoneku berdering, pasti ada telepon yang masuk, aku segera mengecek siapa yang menghubungiku dan ternyata adalah kakakku, Kim Doyoung.

"Halo kak? Kakak? Kakak apa kabar?" Moodku seketika langsung sangat bagus ketika mengetahui kakakku meneleponku. Aku langsung melupakan perlakuan jahil Jaehyun seketika.

Belum 5 menit aku berbicara dengan kakakku, tangan Jaehyun mulai nakal menyentuh tubuhku. Tangan Jaehyun mulai menyentuh pahaku bagian dalam. Aku menatap Jaehyun, memasang ekspresi agar Jaehyun berhenti dalam melakukan aktifitasnya.

Jaehyun lalu berhenti melakukan aktifitasnya, ia masih menatapku.

"Aah, kakak aku juga sangat merindukanmu, ketika aku pulang kau harus membelikanku ice cream, okay? Berjanji kan padaku?" Aku memohon kepada kakakku, hal seperti ini sudah biasa aku lalukan.

"Eummm kakak, ayolah, janji ya?" Aku berbicara semanja mungkin kepada kakakku, itulah yang selalu aku lakukan.

Tanpa ku sadari, Jaehyun sedari tadi terus menatapku, aku menoleh ke arahnya, wajahnya tampak begitu kesal. Aku terus berbicara dengan kakakku ditelepon, lagi dan lagi tangan Jaehyun mulai menyentuh tubuhku lagi, kali ini ia mendaratkan tangannya ke bagian dadaku, ia meremas dadaku cukup kencang.

"Sayang, sudah aku bilang jangan pakai bra, itu menyulitkanku untuk melihat dadamu yang indah." Aku terkejut setengah mati, aku yakin kakakku pasti mendengar perkataan Jaehyun tadi, Jaehyun berbicara telalu keras. Suasana tiba - tiba hening di telepon, aku maupun kakakku berhenti berbicara.

Jaehyun masih asik meremasi payudaraku, lalu tangannya turun ke arah selangkanganku.

"Sayang, selama di sini, kau tidak boleh memakai dalaman apapun, agar aku bisa menyentuh milikmu kapanpun. Okey?" Tangan Jaehyun mengusap perlahan area sensitifku dari luar celanaku. Aku hanya terdiam, menggigit bibirku, berusaha agar tidak mengeluarkan desahan. Jaehyun lalu menyelipkan tangannya ke dalam celanaku dan celana dalamku, mengelus secara langsung bagian sensitifku.

"Hm? sedikit basah? Ingin ku buat lebih basah?" Jaehyun tersenyum menyeringai, aku hanya bisa menatapnya saat ini, Jaehyun benar - benar, mengapa melakukan ini disaat aku sedang berbicara dengan kakakku.

"Kak, aku akan menghubungi nanti." Aku segera menutup telepon seketika setelah menyelesaikan kalimatku.

"Ah, Jaehyun... Kau." Aku menatap Jaehyun. Tangan Jaehyun terus bermain dibawah sana, lalu ia menyingkirkan tangannya.

"Siapa suruh kau telalu manja padanya."

Aku terkejut. "Yak! Dia itu kakakku tahu?!"

"Saat ini kita sedang berbulan madu, jadi kau tidak boleh menghubungi pria lain."

"Pria lain? Doyoung itu kakakku!" Aku mengerucutkan bibirku. Kenapa Jaehyun jadi berlebihan seperti ini, ah iya ia selalu seperti ini bukan terhadap Doyoung. Sikapnya tidak pernah baik.

"Kau ini bodoh ya?" Mataku sedikit melotot, bagaimana bisa ia mengataiku seperti ini.

"Yak! Seenaknya berbicara seperti itu."

"Kau sepertinya memang bodoh, kau bahkan tidak bisa mengerti keadaannya. Kau harus ingat, ia bukan kakak kandungmu. Pokoknya kau tidak boleh menghubungi pria lain, kecuali ayahmu, titik. Oh ya satu lagi, jangan pakai pakaian dalam apapun mulai malam ini." Jaehyun lalu beranjak pergi ke kamar mandi. Aku masih sangat terkejut dengan apapun yang barusan Jaehyun katakan, aku tidak bisa menganggap ini bercanda. Dari nada bicara Jaehyun, bisa aku pastikan ia menang serius mengatakannya.

Lagi pula mengapa? Doyoung adalah kakakku, meskipun ia bukan kakak kandungku. Tapi ia tetap kakakku. Apa tadi katanya? Aku tidak memahami suasananya? Apa maksudnya? Dan satu lagi, jangan pakai pakaian dalam? Astagaaa, benar - benar lelaki bernama Jung Jaehyun itu. Ia benar - benar pria mesum.

Tapi tunggu, mengapa aku tidak boleh menghubungi pria lain? Apakah ia cemburu? Tidak, aku rasa terlalu cepat menyimpulkan ia cemburu. Mengapa Jaehyun selalu membingungkan?

To be continue.

----

Jaehyun as your husband♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun as your husband♡

Perfect MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang