Semalam irene lebih memilih bermalam di indekos yang beberapa bulan ini ditempati oleh lami, bukanlah tempat yang besar hanya one room yang menjadi indekos dengan harga paling murah di gedung itu. Keamanannya terbilang ketat, mungkin itulah mengapa kebanyakan yang tinggal di gedung ini adalah yeoja. Tapi kerugian jika tinggal disini adalah petugas sampah yang kadang malas untuk mengambil barang-barang yang sudah dibuang, jadi terkesan agak kumuh di sepanjang jalan.
"Sepertinya musim semi sudah hampir tiba unnie, kau tak ingin ke daegu melihat bunga?" tanya lami.
"Kalau aku pergi kesana, luka lama itu akan terbuka lagi." jawab irene singkat.
"Bukankah orangtuamu dimakamkan disana? Kita juga bisa pergi ke bekas gedung yang dulu milik keluargamu."
"Untuk apa? Itu sudah menjadi gedung tua yang tak terpakai setelah sekian lama. Tidak ah, aku takut kalau tiba-tiba ada hantunya." Irene bergidik ngeri.
Irene sangat bertahan di musim dingin, bahkan semalam ia memilih tidur di bawah karena hanya ada satu ranjang kecil di indekos lami. Untung saja kandungannya tak menolak hal-hal aneh yang selalu dilakukannya, badannya tetap sehat dan bugar seperti biasanya.
......
Sementara itu pagi-pagi buta sudah terjadi keributan di rumah seulgi karena tiba-tiba sunmi menunjukkan tanda-tanda kehamilan. Ia mengalami mual dan telat datang bulan, dan setelah ia menggunakan testpack hasilnya juga positif. Sunmi bahagia bukan main, ia memerintahkan beberapa pembantu untuk membeli buah dan makanan sehat lainnya.
Tak berapa lama seulgi pulang, sunmi melihatnya menuju kamar dengan tergesa-gesa.
"Sayang, kau mau kemana?" tanyanya setelah melihat seulgi mengambil koper dan mengemas barang miliknya.
"Aku mau pindah rumah." jawabnya singkat.
Sunmi mencegah seulgi yang tanpa ampun memasukkan bajunya ke dalam koper hitam. "Kau tidak bisa pergi, kau tega meninggalkanku? Aku sedang mengandung anakmu."
Seulgi menghentikan tindakannya. "K-kau hamil? Jinjja?"
Sunmi memberikan kelima testpack yang dipakainya, semua menunjukkan dua garis merah yang terlihat sangat jelas. Seulgi pusing bukan main, pasti setelah ini ia akan tambah susah menceraikan sunmi belum lagi ia sudah terlanjur bilang kalau ada orang ketiga diantara mereka semalam. Kalau sunmi tahu masalah irene, pasti sunmi akan mengejarnya hingga ke ujung dunia.
"Kau tidak senang kalau aku hamil?" tanya sunmi yang membuyarkan lamunan seulgi.
"Ah aniya, aku senang. Senang sekali, akhirnya kau hamil."
Sunmi menangkap raut muka yang aneh pada suaminya, bagaimana bisa seorang suami tidak memeluk istrinya atau berbahagia saat tahu mereka akan punya anak.
"Baiklah kalau begitu, hari ini kau harus menemaniku cek kandungan. Aku sudah buat janji dengan dokternya."
......
Ceritanya hari ini irene juga akan pergi ke dokter kandungan ditemani taeyeon, awalnya irene menolak dan mengatakan bahwa kandungannya baik-baik saja. "Tapi justru usia kandungan yang masih muda lebih banyak risikonya." itu kata taeyeon. Sekalian taeyeon ingin mengajak irene periksa di rumah sakit agar terbiasa.
Taeyeon menjemput irene di indekos lami sekalian mengantar si gadis cantik milik jaehyun itu ke restoran untuk bekerja. Karena ini permintaan taeyeon sendiri maka irene akan diberikan cuti sehari.
"Perutmu sudah mulai membesar ya kelihatannya..." kata taeyeon.
"Aku belum merasakannya oppa, tapi dibandingkan kemarin-kemarin memang iya agak besar. Dia baru saja dua bulan lebih seminggu, aku memberinya nama hwangi saat ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN US [SEULRENE]
FanfictionSeorang pebisnis terkenal, kang seulgi hidup bahagia bersama sang istri. Namun, apakah yang selama ini dilihat publik adalah yang sebenar-benarnya? Bagaimana saat orang lain hadir dalam hidupnya? Andaikan sang istri tahu bahwa sang suami sangatlah t...