1

34 3 0
                                    


Hello men temen, ini adalah cerita pertama aku yang aku post. Aku bikin cerita ini karena aku lagi suka banget dengerin lagunya Taehyung😂😂

Semoga kalian suka yaa...

Happy reading!!!!



1


Choi jin ri adalah seorang penyiar radio di SBS. Wajahnya cantik, berambut coklat sedang sebahu, matanya sipit berlensa coklat, hidungnya mancung mungil layaknya gadis korea lain.

Ia lumayan terkenal di staf SBS Radio. Karna ia sangat friendfly dan cantik tentunya. Senyumnya yang manis akan selalu memikat siapa saja yang melihatnya.

Hari ini adalah hari spesial , dimana BTS akan menjadi bintang tamunya. Mereka akan mempromosikan album comeback mereka, sekaligus menyanyikan salah satu lagu dari album terbaru mereka.

Semuanya berjalan lancar, dari awal acara sampai akhir acara.

Tahyung atau Tae,masih saja memandangi sosok dibalik studio radio itu. Teman-temannya sudah keluar kecuali dirinya. Ia seperti sangat sulit meninggalkan sosok itu. Tae pun terkejut saat ia menyadari sosok itu juga melihat Tae yang sedari tadi memandanginya. Sosok itu melepas earphone nya dan berjalan keluar studio mendekati Tae.

"Kau mencari apa? Apa ada yang ketinggalan di dalam? " tanya sosok itu

" Anni, hanya aku merasa hatiku masih didalam sana tadi" ucap Tae sambil meringis

"Apa maksudmu? " tanya sosok itu penasaran

" Maksudku hanya bercanda" ucap Tae

"Kamu ga jelas banget si" saut sosok itu sambil hendak melangkah kembali lagi ke studio, tetapi tangannya ditahan oleh Tae.

"Tunggu, emmm apa aku boleh tau namamu? " tanya Tae

Sosok itu mengerutkan keningnya. Ia seperti terheran-heran dengan pertanyaan Tae. Lalu ia menunjuk Pin Nama di blazer pink nya.

" Namaku Jinri, Choi Jin Ri" sahutnya sambil tersenyum lalu bergegas kembali masuk ke studio.

Mulut Tae menganga. Betapa bodohnya ia. Kenapa ia tidak melihat pin nama itu?. Padahal dari awal acara-akhir Tae selalu memandangi dan melihat keseluruhan gerak-gerik Jinri.

Tapi tunggu, senyum tadi. Senyum yang terakhir tadi. Apa itu senyum untuk Tae?

" Yaaa Tae, Palli!!! " teriak Namjoon dari luar.

" Ahhh nee" sahutnya.

~ 3 minggu kemudian ~

Sejak perkenalan 3 minggu yang lalu, Tae dan Jinri tidak pernah bertemu lagi. Tae yang bodoh waktu perkenalan tidak meminta nomor ponselnya nya Jinri. Dan Jinri yang waktu perkenalan tidak terlalu agresif kepada Tae.

Hingga suatu saat Tae merasa sangat merindukan senyuman sosok Jinri.

Tae selalu mencari cara agar bisa menemui Jinri. Tetapi semuanya sia-sia. Tae selalu datang tidak tepat ke tempat Jinri bekerja.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hari ini, Tae akan mengunjungi makam neneknya. Ia sangat merindukan neneknya. Bahkan saat menaruh bunga untuk neneknya, Tae tidak bisa menahan dirinya untuk tidak meneteskan air mata.

"Nenek, aku merindukanmu.. " lirih Tae

Saat Tae berbalik hendak meninggalkan tempat neneknya, ia melihat sosok yang selama ini sangat ia rindukan. Dia adalah Jinri.

Ia tersenyum, tetapi matanya masih basah karna ia barusaja menangisi neneknya.

Ia mengusap airmata yg ada di pipinya dan langsung mendekati Jinri.

"Jinri " sapanya lirih

Jinri yang sedang memandangi foto seseorang yang sudah cukup tua itu langsung mendongak ke arah suara. Ia kaget dan langsung berdiri.

" Tae, apa yang kau lakukan disini? " tanya Jinri

" Aku juga sama sepertimu, hanya saja aku mengunjungi nenek. Dan kau sendiri? " ucap Tae

" Itu almarhumah ibuku" jawab Jinri sambil menunjuk foto ibunya.

Jinri meneteskan air mata, ia bersedeku lagi di depan foto ibunya. Ia berlanjut menangis dengan suara agak keras dan langsung membuat Tae reflek memegang bahu Jinri dan menuntunnya untuk berdiri.

Tae merangkul Jinri.

Tae kemudian mengajak Jinri keluar agar Jinri menyudahi tangisannya.

Mereka duduk di taman yang masih satu lingkungan dengan Tempat Pemakaman.

"Jinri yaa, aku juga pernah merasakan kehilangan sepertimu. Sejak kecil aku dirawat oleh nenekku, jadi aku juga menganggap nenekku sebagai ibukku. Dan setelah ia meninggal aku benar-benar rapuh, tidak tau harus bagaimana. Aku merasa sangat frustasi waktu itu" jelas Tae

Jinri memandangi wajah Tae. Entah pandangan apa itu. Hingga tiba-tiba Jinri menaruh kepalanya di bahu Tae.

Tae kaget. Tetapi ia mengerti bagaimana perasaan Jinri sekarang,jadi ia memakluminya.

"Sebentar saja Tae, begini saja sebentar. Saat ini aku ingin sedikit tenang" lirih Jinri

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Terimakasih sudah mengantarku" ucap Jinri sambil membungkukkan badannya.

"Tidak usah begitu, kebetulan arah pulang kita sama" jawab Tae

Jinri tersenyum. Manis sekali.

Ahh sial, Tae sungguh mabuk akan senyuman Jinri. Detak jantungnya benar-benar berhenti setiap ia melihat Jinri tersenyum.

"Tae, mau sampai kapan kau disitu? " ujar Jinri

Lamunan Tae buyar. Tae merasa malu. Apakah tadi ia menunjukan wajah mlongonya kepada Jinri?

Tae mengacak-acak sial rambutnya.

Dan tunggu. Apa ia lupa lagi untuk meminta nomor ponsel nya Jinri?.

Tae langsung melihat ke arah Jinri. Tetapi Jinri sudah tidak ada disana. Mungkin Jinri sudah masuk ke dalam rumah.

Lagi, lagi dan lagi. Sial. Sangat sial. Kenapa bisa Tae melupakan itu. Meminta nomor ponsel apa salahnya dengan itu. Kenapa gagal sampai 2 kali.

Tae mengacak rambutnya lagi. Kali ini lebih kasar dari sebelumnya.

My Love Story ( Kisah Cintaku) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang