14

5 0 0
                                    


Dami keluar Rumah Sakit dengan tergesa-gesa. Ia lalu menyetop sebuah Taxi dan menaikinnya. Di dalam Taxi kemudian Dami menelfon seseorang.

"Aku sudah melaksanakan perintahmu,sekarang pindahkan aku ke LA" ucapnya di telfon.

Tae memarkir mobilnya di parkiran Rumah Sakit. Beberapa hari ini ia sangat sibuk karena ia harus mengumpulkan beberapa berkas untuk mendaftarkan diri mengikuti Wamil. Turun dari mobilnya Tae membawa seikat bunga berwarna ungu mix pink,itu perpaduan warna yang sangat lembut. Dan ia juga membawa parcel buah.

Tae menuju ruang rawat Jinri sambil sesekali tersenyum. Ia membayangkan betapa bahagianya Jinri nanti saat diberi bunga oleh Tae.

Tae mendengus berat saat melihat Jinri sudah tidur. Tae lalu menyeret kursi untuk disampingkan di dekat ranjang Jinri. Ia duduk disana sambil memegang tangan Jinri dan sesekali menciumi punggung tangan kekasihnya itu.

1 jam..2 jam..3 jam..4 jam..5 jam

Tae sudah menunggu Jinri terlalu lama,sampai iapun ikut tertidur sebentar. Tae jadi merasa ada yang aneh. Jinri tidur tidak bergerak sama sekali,maksudnya tidak menggeliat sama sekali. Taepun memberanikan diri untuk menggoyang-goyangkan tubuh Jinri sedikit tapi tidak ada respon. Ia lalu menggerak-gerakan tubuh Jinri lagi lebih keras dari sebelumnya tapi tidak ada respon juga dari Jinri. Tae panik,ia lalu berlari keluar untuk mencari Dokter.

Bersamaan dengan itu,datanglah Jason. Ia tampak bingung dengan apa yang sedang terjadi,karena banyak sekali perawat yang mengerumuni Jinri dan ada Dokter juga disana. Jason lalu menangkap sosok Tae di dekat Dokter itu dan berjalan kesana.

"Apa yang terjadi Tae? " tanya Jason panik

"Aku tidak tau, saat aku kesini Jinri sudah tidur. Aku lalu duduk disampingnya dan menunggunya untuk terbangun,tapi akurasa aku menunggunya terlalu lama hingga aku mencoba menggoyangkan tubuh Jinri tapi tidak ada respon dari Jinri dan akupun memanggil Dokter" jelas Tae

Jason mengerutkan dahinya. Ia tampak memikirkan sesuatu. Ia lalu mencari mangkuk berisi sisa bubur yang dimakan Jinri pemberian Dami dan menemukannya di meja dekat kursi sofa. Ia mengambilnya dan memberikan kepada salah satu perawat.

"Tolong cek ini di laboratorium,mungkin ini ada hubungannya dengan keadaan dia sekarang" ucap Jason sambil menunjuk Jinri kepada perawat itu.

Perawat itu mengangguk tanda mengerti.

" Kita harus membawanya ke ruang ICU" ucap Dokter setelah selesai memeriksa Jinri.

Para perawat itu akhirnya keluar membawa Jinri. Tae dan Jason hanya bisa menatap sedih. Saat Jason akan pergi menusul Jinri yang akan dibawa ke ruang ICU tiba-tiba tangannya ditahan oleh Tae.

"Apa maksudmu bubur itu ada hubungannya dengan keadaan Jinri sekarang?" tanya Tae

" Aku pikir begitu,ada seseorang yang ingin menyelakai Jinri" jawab Jason

" Siapa dia?!" tegas Tae

" Apa urusanmu? Memangnya kau siapanya Jinri?"

" Aku kekasihnya.." jawab Tae

Jason sangat terkejut dengan jawaban Tae. Ada rasa sakit dihatinya,tetapi ia mencoba menutupi rasa sakit itu.

" Sahabatnya yang telah memberi bubur itu, aku juga sempat melihatnya tengah malam mengacak-acak meja kerja Jinri" jelas Jason

" Apa ia yang waktu itu kau tunjuk saat aku mencari Jinri di kantornya?" tanya Tae

"Iya itu dia. Namanya Dami, Kang Dami"

" Sudah kuduga" singkat Tae

"Aku menitip Jinri padamu,kau jangan apa-apakan dia. Kalau kau apa-apakan dia aku akan membunuhmu. Aku akan pergi mengurus Dami" lanjut Tae lalu meninggalkan Jason.

Di sebuah Club tampak Dami tengah menunggu seseorang. Ia duduk di depan meja pemesanan bir. Tak lama kemudian ia melambaikan tangan kepada seseorang yang berjalan menujunya.

" Kenapa kau lama sekali Sinhe" protes Dami

Ya,Dami memang kesini akan bertemu dengan Sinhe.

(Yang baca cerita ini dari awal pasti tau Sinhe itu siapa)

"Bagaimana? Apa gadis itu sudah mati?" tanya Sinhe tanpa dosa.

"Kau jangan khawatir,ia sudah mati sekarang. Jangan lupakan janjimu Sinhe"

"Baiklah, ini tiket untumu ke LA dan ini bayaran untukmu,sisanya akan ku kirim nanti" ucap Sinhe

Dari kejauhan Tae melihat kelakuan dua manusia yang tidak memikirkan dosa itu. Ia diam-diam merekamnya dan langsung mengirim vidio itu ke kepala pusat kepolisian.

Di rumah sakit Jason sangat gusar menemani Jinri. Banyak sekali selang yang melingkari ataupun menutupi tubuh Jinri. Ia sangat penasaran sebenarnya Jinri kenapa, sampai banyak sekali selang di tubuh temannya itu.

" Maaf pak, hasil tes laboratorium makanan tadi sudah keluar" ucap seorang perawat mengagetkan Jason.

" Ahh iya bagaimana hasilnya? Apa ada racun atau semacamnya sus?" tanya Jason

" Bubur itu mengandung sianida,tetapi kandungan sianida itu masih tergolong rendah. Untung saja tadi bapak itu langsung memanggil dokter. Jika tidak teman bapak akan meninggal dunia" jelas perawat itu.

Jason sangat marah kepada Dami. Kenapa Dami melakukan itu semua.

Dami berjalan memasuki bandara,ia menyeret sebuah koper dan menggndong tas kecil di punggunya. Ia sangat terkejut mendengar suara gaduh dibelakangnya tapi ia tidak menengok. Ia terus berjalan kedepan dengan sangat cepat hingga seorang polisi diam dan dengan cepat memborgol kedua tangan Dami. Suasana dibandara menjadi tegang. Semua orang memandang Dami dengan mata tajam. Dami yang mengetahui itu langsung menunduk dan menuruti perkataan polisi untuk mengikutinya ke kantor polisi.

Semenara Tae mengendarai mobilnya menguntit mobil Sinhe. Tae ingin tau kemana Sinhe pergi. Lalu Sinhe berhenti di depan kantor televisi swasta. Tae pikir Sinhe akan mengisi sebuah acara disana,dan tiba-tiba sebuah ide muncul.

My Love Story ( Kisah Cintaku) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang