4

10 1 0
                                    


Yuhuuuu Author kembali lagi, cusss baca aja yaa. Siapin tissue 😭😭😭





Sore ini Jinri telah selesai mengerjakan pekerjaannya. Ia ingin langsung pulang saja karena ia merasa sangat lelah hari ini.

Jinri sangat terkejut saat menuju pintu keluar, ia dihadang oleh seseorang yang misterius.

Orang itu berambut panjang,memakai masker dan pakaian serba tertutup. Jinri mengerutkan keningnya dan menyadari siapa itu dipikirannya.

" Sinhe? " lirih Jinri

" Apa aku bisa bicara denganmu Jinri? Kita bicara di tempat lain saja yaa. Mari ikut aku" sahut Sinhe tergesa-tesa menuju mobilnya.

Jinri pun mengikuti Sinhe. Entahlah ia begitu mudahnya mengikuti perintah Sinhe.

Sinhe mengendarai mobilnya dengan cepat. Ia seperti sangat terburu-buru menuju ke suatu tempat.

"Drrrtttttt... " ponsel milik Jinri bergetar.

Ia langsung melihat layar ponsel nya, penasaran dengan siapa yang menelfonnya.

" Tae " lirih Jinri.

Wajah Sinhe berubah setelah mendengar lirih suara Jinri menyebut nama Tae. Ia tampak marah.

Sinhe langsung merebut Hp Jinri dan membuangnya keluar mobil. Jinri sangat terkejut dengan perlakuan Sinhe.

" Sinhe apa yang kau lakukan? " teriak Jinri

" Apa? Apa yang kau bicarakan dengan Tae huh? Kau pikir aku tidak tau hubungan kalian berdua? Kenapa? Kenapa Tae memilihmu daripada aku? Apa hebatnya dirimu, kau kan hanya penyiar radio murahan.. Sementara aku? Aku ini artis Jinri.. Artis.. " sentak Sinhe sambil mengemudikan mobilnya dengan kasar.

" Apa maksudmu? " lirih Jinri. Ada setitik air mata di pipinya.

" Apa kau berpura-pura? Apa kau tidak tau kalau aku sangat menyukai Tae huh? " ketus Sinhe.

Jinri hanya diam. Ia sangat ketakutan sekarang.

Mobil Sinhe memasuki gang gelap. Mobil itu menuju tempat sepi seperti kios yang sudah lama tidak terpakai.

" Sinhe, apa yang akan kita lakukan disini? " sentak Jinri sambil ketakutan.

Sinhe menghentikan mobilnya. Ia keluar dan menyuruh kasar Jinri untuk keluar dari mobilnya. Ia menarik Jinri kasar dan sempat menampar Jinri karena Jinri tidak mau mengikuti keinginannya.

" Jinri, kau sudah cukup membuat aku marah!!.. Berani beraninya kau pergi berduaan bersama Tae.. Kau pikir aku tidak tau!! " sentak Sinhe sampil mendorong tubuh lemah Jinri ke tanah.

Sungguh, Jinri sudah sangat acak-acakan saat itu. Ia benar-benar tidak habis pikir Sinhe akan melakukan ini padanya.

Sinhe menampar pipi putih milik Jinri berkali-kali hingga meninggalkan bekas merah disana. Jinri menangis kesakitan. Ia reflek memegangi pipi nya.

Sinhe menyiksa Jinri sesuka hatinya. Menamparnya berulang-ulang, menjambak rambut Jinri sampai menyisahkan rambut Jinri di sela-sela jarinya, menendang Jinri sesuka hatinya . Ia benar-benar seperti psikopat.

Jinri hanya bisa menangis. Ia tidak bisa berbuat apa-apa. Ia tersungkur di tanah, ia merasa sangat lemah, sangat.

Hari menuju malam. Setelah cukup puas menyiksa Jinri, Sinhe lalu pergi meninggalkan Jinri sendirian. Jinri menjerit lirih saat ia tau bahwa Sinhe maninggalkan ia sendirian disana. Ditempat yang dingin, sepi dan gelap.

Jinri sangat ketakutan. Ia memeluk kakinya sambil menangis. Ia begitu merasakan seluruh tubuhnya sangat sakit dan perih.

~~~~~~~

My Love Story ( Kisah Cintaku) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang