7

8 1 0
                                    



Dua puluh bulan kemudian....

Bulan ini adalah bulan November, dimana itu adalah musim hujan untuk Korea. Seperti sekarang, hujan deras turun di kota Seoul. Jalanan di kota itu sangat sepi, yang biasanya orang berlalu-lalang berjalan sekarang hanya beberapa orang yang terlihat dan itupun di halte bus.

Dari kejauhan seorang gadis berlari menuju halte bus itu. Ia tidak membawa payung seperti orang lain. Ia hanya menutupi kepalanya dengan tas kulit miliknya. Mungkin karna tas kulit itu terlihat anti air jadi ia memutuskan menggunakan itu untuk menutupi kepalanya. Ya walaupun ia sebenarnya tidak tau tasnya itu sebenarnya anti air atau tidak.

Gadis itu sampai di halte bus. Orang-orang yang ada di halte itu sedikit menjauhi gadis itu karena mereka takut akan basah juga seperti gadis itu jika mereka di dekat gadis itu.

Gadis itu mendengus berat sambil tersenyum tipis. Ia lalu melihat kebawah, betapa apesnya ia hari ini. Sepatu dan celananya full basah, sedangkan hoodie yang ia pakai sedikit saja yang basah. Tetapi tetap saja, itu membuat dirinya kedinginan.

Bus datang, semua orang yang ada di halte itu langsung berjalan menuju bus termasuk gadis itu. Ia berjalan paling belakang, ia tau orang-orang akan memakinya jika ia berada di tengah mereka karena ia sekarang "basah".

Gadis itu menaiki bus itu lalu menempelkan handphone nya pada alat samping pengemudi bus itu hingga terdengar bunyi "tuutt" (bukan kentut yaa, ini bunyi mesin :D) mengartikan bahwa ia telah berhasil membayar bus itu.

Ia mengedarkan pandangannya mencari kursi yang kosong. Ia tersenyum melihat ada kursi yang kosong paling belakang. Bus itu penuh dengan penumpang. Mungkin karena hujan deras jadi mereka lebih baik naik bus daripada berjalan.

Gadis itu duduk dengan hati-hati, jangan sampai orang disampingnya tersenggol celananya yang basah, jika itu terjadi mungkin akan menjadi masalah untuknya. Ia lalu mengambil headset dan ponsel miliknya, memainkan lagu yang selama ini menjadi teman di segala aktivitasnya.

" Jinri.. " ucap seseorang yang ada disamping gadis itu sambil menepuk bahu gadis itu.

Gadis itu kaget dan langsung melepas headset nya. Ia memandangi seseorang disampingnya itu sambil memikirkan sesuatu.

" Dami.. " lirih gadis itu

" Yak, jadi benar kau Jinri? Waahhh kau sangat berbeda sekarang Jinri. Bagaimana kabarmu?"

"Aku baik-baik saja Dami, kau sendiri bagaimana ?"

" Yaa aku seperti ini lah , bekerja pagi pulang sore.. Ahhh aku ingin menikahi orang kaya saja rasanya"

Jinri hanya terkekeh mendengar ucapan Dami. Benar kata Dami, Jinri sekarang sudah jauh berbeda dari dulu. Setelah kejadian banyak netizen dirumahnya dan Ayahnya mendengar tentang kejadian itu, Jinri lalu dipaksa untuk tinggal bersama Ayah dan Ibu tirinya di luar negri. Ayahnya tidak mau terjadi apa-apa dengan Jinri.

Semua dunia Jinri setelah itu hilang bagai ditelan bumi. Ia keluar dari pekerjaan tanpa pamit, padahal ia termasuk karyawan yang cerdas dan cekatan. Teman-temannya juga tidak bisa menghubunginya. Mereka sangat menghawatirkan Jinri. Bibi Hwang juga akhirnya terpaksa pulang ke kampung.

" Jinri, kau mau kemana? Waahhh aku kira dulu kau hilang di culik saesangnya Taehyung" cletus Dami.

Untung diluar hujan deras, jadi yang bisa mendengar cletusan Dami hanya Jinri saja.

Jinri terdiam mendengar nama "Taehyung" ada rasa sesak dihatinya.

"Ahh,aku akan pulang ke apartemen.. Dulu aku pergi ke luar negri dan tinggal bersama Ayahku. Maaf jika aku tidak mengabarimu" jawab Jinri

My Love Story ( Kisah Cintaku) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang