masih tentang malam

6.9K 256 4
                                    

Masih tentang malam
Candu Dan rindu itu kita..
Menyatu walau dalam  dimensi yang berbeda..
Namun hati dan doa kita sama..

*💔💔*

Malam semakin larut, sedang sang mata masih enggan tertutup, ia tidak bisa ku kompromikan untuk tertidur, bahkan sekedar memejamkan mata saja, seperti terserang insomnia padahal jam telah menunjukkan pukul  00.35 wib, walau hati sudah dari tadi merasa cemas sedikit jika besok tidak bisa bangun tepat waktu, tapi mungkin untuk malam ini kecemasan ku itu teralihkan jika mengingat-ingat suara bahkan kata-katanya saat tersambung dengan tlp ku, mungkin akan aku ingat moment-moment ini bahkan akan selalu ku rindukan, 

mungkin aku sekarang tengah bahkan sedang kasmaran seakan menari-nari di atas langit bersama sang bintang dan juga dia yang telah mengisi hatiku siapa lagi kalau bukan gus ku,

ya dialah gus ku, banyak kejadian-kejadian yang tak bisa membuat aku selalu tersenyum jika bersama nya, aku semakin kecanduan bahkan setiap detiknya pun tak ubahnya hanya ilusi tentang suara, wajah dan juga perasaan yang masih setia menggelayut bersama hatiku,

gus teraneh bahkan terjail yang pernah aku kenal, tapi perlu di garis bawahi, dia hanya memiliki sifat itu jika hanya bersama ku saja, sedang jika sudah duduk di kursi jabatan bahkan duduk di kursi kopi sekalipun tetap saja sifatnya itu jauh berbeda dari yang aku kenal, gus sekaligus ketua bem yang terkenal dengan sifat dinginnya bahkan terbilang cuek apalagi kepada gadis di kampus tempat kami menimba ilmu, ya dia hanya menunjukkan sifat aslinya hanya kepada ku saja, tapi tidak tau lagi jika sudah di rumahnya, karena memang sejauh ini selama aku menjalin sebuah hubungan selama 2 th, aku belum juga mengunjungi rumahnya bahkan menginjakkan gerbangnya saja sama sekali belum bisa ku lakukan, jika kalian menanyakan alasannya, aku pun tak tau, mungkin jika kalian maksa maka jawaban satu-satunya adalah bahwa aku terlalu takut, ya takut, karena apalah aku jika berada di tempat itu, dan selain itu dia juga belum pernah sama sekali mengajak ku bahkan menawarkan diri untuk datang ke rumahnya jadi mana berani aku tiba-tiba datang ke sana, tapi akupun tak mempermasalahkan hal sepele itu, karena di sisi lain, aku dan dia sama-sama sibuk.

‘’ping’’ notif pesan singgat lewat whatshapp darinya membuat aku segera beranjak dari dari kasur untuk mengambil hp yang ku taruh di meja belajar, sambil membuka pesan darinya.

‘’asslamualaikum ibunyai’’ mataku sedikit melotot, memastikan yang ia tulis lewat pesan tersebut, aku belum pernah mendengar apalagi seseorang memanggil ku dengan sebutan ibunyai, padahal ilmu agamapun belum bisa ku kuasai, berbekal waktu masih SD aku mempelajari ilmu itu, bahkan aku jauh dari kata santri.

‘’maaf mungkin pak kiyai salah alamat ngirim pesannya’’ ku jawab saja dengan sebutan baru padanya, karena memang walaupun bagiku baru tapi bagi dia mungkin panggilan itu sudah sering ia dengar.

‘’ehm, kata siapa salah alamat’’ notif pesan baru lagi muncul di layar hp ku, segera saja ku ketik sambil mengeryitkan dahi.

‘’ya coba saja di baca lagi saja chat yang pak yai  tulis barusan’’ fikiran ku masih belum sepenuhnya mengerti karena memang panggilan itu terdengar aneh bagi diriku, 2 menit bahkan 10 menit aku masih menunggu balasan chatnya, namun notif pesan itu belum juga mucul di layar hp ku, sehingga ku putuskan untuk berbaring kembali, karena sejak tadi siang tubuhku masih belum ku rebahkan walau hanya sebentar, mesti hatiku sedikit kecewa, tapi apa boleh buat, mungkin dia sibuk, secara dia kan selain mengurus organisasi, dia juga menjadi guru di pesantrennya, jadi wajar jika mungkin dia sibuk,

Gus (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang