Sahabat selalu ada di kala kita susah. Jika ada sahabat yang selalu datang pas butuh saja itu tidak layak di sebut Sahabat.
Saya sudah biasa mendapatkan sahabat yang datang pas butuh saja. Susah untuk mencari sahabat yang benar-benar bisa di sebut Sahabat. Jarang sekali sahabat ada yang mau menemani susah duka sama-sama.
Semua pasti menginginkan sahabat yang selalu ada. Memiliki sahabat sejati itu sangat menyenangkan. Tujuan dari pertemanan adalah supaya dapat menjalin tali silahturahmi.
Saya memiliki teman yang bernama Dian, Dia selalu bermain bersama saya, Dian bisa di katakan Sahabat Suka dan Duka, Karena menurut saya Dian selalu ada di saat saya butuh.
Pagi ini di Sekolah saya berangkat bersama Ayah nya ke sekolah, Karena Ayah saya ada urusan Kantor. Kami tidak sekelas, saya di kelas IXb dan dia di kelas IXd. Kami selalu bermain bersama, Selalu berdua takkan pernah lepas.
"Kriing...Kriing..." Bel sekolah berbunyi, menandakan sudah waktu nya jam Istirahat.
Pada Waktu itu saya keluar agak lama, Dian menunggu di depan kelas saya. Dia sudah membawa bekal dari rumah. Tak lama kemudian saya pun keluar dari kelas dan mengajaknya ke Kantin. Namun saya lupa kalau uang saya ketinggalan di dalam tas.
"Astagfirullahhal'azim, Diann.. Uang ku ketinggalan di dalam tas."
"Ya sudah, Pakai saja uang ku dlu."
"Aww.. Makin cintaa aku sama ku Dian."
"Bucin pula ya kita nanti."
"Hehe.."
Setelah jajan di Kantin, Kami kembali ke kelasku, Aku ingin mengganti uangnya yang saya pakai tadi. Tapi Dian tampak tak menginginkan Uang nya kembali. Dia kan orang kaya dan tidak sombong:v.
"Nah, Dian uangmu aku kembalikan ya."
"Hm.. Aku ambil gak ya:v"
"Alhamdulillah kalau ga mau, Rejeki anak Emakk:v"
"Udah deh buat kamu ajaa, aku kan baik dan tidak sombong:v"
"Iih.. Enggak deh, Kamu ambil ni ih ambil"
"Yaudah kalau maksa ya:v"
"Gitu dong, kan jadi nambah cinta aku:v"
"Kriing... Kriing..." Bel masuk pun berbunyi, Dian pun bergegas masuk ke kelas nya. Dan aku pun masuk ke kelas ku juga.Keesokan hari nya, Aku pergi ke sekolah bersama Ibu ku. Tibanya di sekolah aku menunggu Dian, Namun aku mendapat kabar bahwa Dian tidak masuk sekolah.
Saat jam Istirahat aku benar-benar sangat Nolep, aku tak punya kawan main, aku diam di dalam kelas, aku benar-benar sangat Nolep.
Saat jam pulang aku langsung ke rumah Dian untuk melihat kabar nya, aku sangat takut dia kenapa-kenapa. Saat tiba dirumahnya, aku memanggil dia.
"Assalamualaikum, Dian.."
Namun tak ada jawaban, ku tunggu sekitar 3 menit di pagar rumahnya, Tak lama kemudian Pembantu di rumah nya keluar.
"Ehh..Ada apa Non?"
"Oh ya Bi, Diannya ada dirumah gak ya?"
"Loh kamu gak tau ya?, Non Dian berangkat ke Surabaya bersama Ayah dan Ibu nya. Dia akan bersekolah di sana"
"Oh.. Makasih bi"
Aku bersama Ibuku langsung pergi ke Bandara untuk menemui Dian. Dian melihat ku, dan ia memanggilku.
"Zahra!.., Aku akan pergi jauh darimu, aku harap kau takkan lupakan kenangan yang pernah kita lalui. Aku tak ingin pisah dengan mu."
"Dian.. kejarlah Cita-cita mu, kita akan bertemu didalam mimpi. Aku sangat menyayangimu, aku berharap kau juga takkan pernah melupakan kenangan kita dulu. Selamat Jalan.."
Dan akhirnya Dian pergi bersama keluarganya. Aku dan Dian sama-sama melambaikan tangan. Dan kami tak tau kapan kami akan dipertukarkan lagi.