05

3.9K 490 34
                                    

Mata panda, rambut acak-acakan, dengan yang wajah lesu, inilah deskripsi dari penampilan Xiao Zhan. Barusan dia keluar dari ruang ujian, seakan asap mengepul keluar dari kepalanya. Perutnya sudah dangdutan sedari tadi, dia tidak kuat untuk berjalan lagi. Menghadapi ujian akhir selama beberapa hari bukan hal mudah baginya. Khususnya Xiao Zhan, tipe orang yang serius  dengan ujian akhir.

"Aku akan pulang~" ujarnya, jalannya agak terhuyung.

Grep!

Haikuan memegangi tangannya, "Sini ku antar kau pulang."

Xiao Zhan sudah tidak fokus lagi, dia bahkan tidak mengenali pemuda yang memeganginya. Dia hanya bisa mengikuti Haikuan, tidak ada daya baginya untuk sekarang.

'kasihan, dia terlalu lelah.' pikir Haikuan, menggeleng-gelengkan kepalanya.

***

Yibo berputar-putar ke seluruh penjuru sekolah, namun tidak dapat menemukan Xiao Zhan. Telepon darinya tidak diangkat dari tadi. Dia bertanya ke teman sekelas Xiao Zhan, tetapi tidak ada yang tahu. Hingga seorang siswa membuka suara,

"Aku melihatnya pergi bersama Haikuan, entah pergi kemana."

Hati Yibo terbakar. Nafasnya tidak beraturan, dia lanjut berlari keluar sekolah lalu mengambil ponselnya, mencoba menelepon untuk kedua kalinya.

Tut! Tut!

Yibo, "Halo? Zhan ge?"

Suara agak bergemuruh di seberang, hingga seseorang menyahut, "Halo?" itu bukan suara Xiao Zhan.

"Dimana Zhan-ge?" tanya Yibo, tanpa basa-basi.

"Ini Haikuan, Xiao Zhan ketiduran setelah ujian tadi. Aku mengantarnya ke rumah kalian."

Telepon langsung dimatikan Yibo. Dia bahkan tidak peduli bagaimana reaksi Haikuan setelah dimatikan telepon secara sepihak. Intinya, dia ingin cepat-cepat menemukan gegenya. Apalagi saat ini dia khawatir dengan keadaan Xiao Zhan, 'gege pasti sangat kelelahan.'

Sementara itu, Xiao Zhan tertidur di ranjang dengan Haikuan yang tidak melepas pandangan dari sosok yang tengah tertidur. "Wajah tidurmu sangat manis," ucapnya, mengelus surai Xiao Zhan. "Seberapa parah kau belajar sampai sebegini lelahnya, huh?"

Haikuan terkekeh sendiri. Apalagi melihat Xiao Zhan yang sesekali mengerang, menurutnya itu imut.

Brak! "Zhan-ge!"

"Sttt!" Haikuan mendesis. "Kau bisa membangunkannya." nampak raut tidak suka di wajah Haikuan.

Yibo segera mendekati Xiao Zhan, lalu bertanya dengan nafas tersengal, "Apa dia baik-baik saja?"

Haikuan, "Santuy, Bro~ bernafas dengan benar."

Yibo berdelik tajam ke arahnya.

"Tidak mau berterima kasih, Tuan Sombong?" remeh Haikuan, kilatan kebencian mulai menyambar.

Xiao Zhan : "Eung~"

Yibo, "Zhan ge!"

Haikuan, "Xiao Zhan!"

Mereka berseru secara bersamaan.

"Sin alfa ditambah beta sama dengan..." Xiao Zhan mengigau, dia mengganti posisi menjadi membelakangi baik itu Wang Yibo maupun Haikuan.

"Terima kasih sudah mengantar Gege pulang," kata Yibo, masih dengan wajah datarnya.

Haikuan meliriknya, "Sama-sama."

Suasana canggung meliputi seisi kamar Xiao Zhan, udara terasa panas.

Waduh:'v

Together with U [YIZHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang