02

5K 551 22
                                    

Ketika usia Yibo masih 7 tahun, ibunya pergi untuk selama-lamanya. Sejak itu, masa-masa suram bersama sang Ayah dimulai. Ayah Wang Yibo adalah seorang pemabuk, sering mengamuk, dan memukuli Yibo kecil. Yibo saat itu tidak memiliki daya untuk melawan, hanya bisa menangis ketika dipukul. Dia menjadi sangat pendiam di sekolah, bahkan agresif. Sering berkelahi, temperamennya buruk, hingga tidak ada yang berani mendekatinya. Dia menanggung ini hingga berusia 11 tahun.

Namun pada suatu ketika...

"Kau anak yang tidak berguna!" teriak sang Ayah tepat di depan wajah Yibo.

Yibo kecil terkekeh, memasang wajah jijik.

"Apa yang kau tertawakan, hah?!" bentak Ayahnya, lalu menendang Yibo hingga membentur dinding.

Rasa sakit ini tidak seberapa, dia sudah sering di perlakukan begini. "Jika aku ini tidak berguna..." Yibo meraih tongkat bisbol di samping tubuhnya, "...kenapa kau membuatku lahir?!" dia memukul bahu ayahnya hingga terlempar ke samping. Bahkan tongkat bisbol itu patah karenanya.

Ayahnya tidak bergerak.

Kaki Wang Yibo bergetar, dia melihat kedua tangan sambil berkata, "Apa yang sudah aku lakukan?" patahan tongkat terjatuh ke lantai. Dia berjalan mendekati ayahnya yang tersungkur di lantai, ingin memeriksanya. Namun...

...tangan ayahnya mengepal, dan memukul tepat di perut Wang Yibo.

Rasanya Wang Yibo tidak bisa bernafas, sambil nahan sakit, dia berlari keluar rumah. Mulutnya kelu, bau amis keluar dari mulutnya. Pukulan tadi mengenainya dengan telak. Tapi hal yang sakit bukan karena pukulan, namun dia telah melanggar janjinya.

"Yibo, sejelek apapun sikap pria itu, bagaimanapun dia adalah ayahmu. Jangan ada dendam dihatimu, jangan kau sakiti dia. Berjanjilah..." titah sang Ibu di masa lalu.

'ibu, maaf...aku melanggar janjiku.' batin Yibo.

"Jangan lari kau anak tidak berguna! Aku akan memukulmu!" kejar ayah Yibo agak tertatih, pukulan Yibo mempengaruhinya.

"Jangan..." air mata Yibo mengucur deras. "Jangan memukulku..."

'aku tidak ingin lepas kendali dan memukulmu balik. Meski aku membencimu, kau tetap ayahku.' - Wang Yibo.

***

"Kau berhati baik, Yibo~" ujar Xiao Zhan, dia terharu mendengar kisah Yibo.

Yibo menunduk, "Salahku, aku melanggar janjiku."

Xiao zhan mengusak surai Yibo, "Jangan menyalahkan dirimu, itu bukan salahmu."

Yibo menatap Xiao zhan penuh arti, dia tersenyum tipis. Sangat tipis.

"Kau disakiti, hal biasa jika kau membela diri." ujar Xiao zhan. "Kau anak yang baik, Yibo~"

Tiba-tiba, Yibo memeluk Xiao zhan. Membenamkan kepalanya di leher yang lebih tua. "Terima kasih, Gege..."

Xiao zhan membalas pelukan Yibo, "Mulai sekarang aku adalah gege-mu..."
.
.
.
.
.
.
"Hei, siapa pria disamping Zhan ge?"

"Dia sangat tampan."

"Ini pertama kali aku melihatnya, apa dia siswa kelas 1?"

Bisikan para siswa dan siswi terdengar begitu jelas di telinga Yibo dan Xiao zhan.

Xiao Zhan menahan tawanya sambil curi-curi pandang ke Yibo. "Yibo, kau jadi pusat perhatian sekarang~"

"Zhan-xiong!" seru seseorang dari belakang mereka, membuat keduanya berbalik untuk melihat.

Together with U [YIZHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang