09

3.7K 420 73
                                    

Waktu berlalu begitu cepat, Yibo juga telah menyelesaikan sekolah menengah pertama dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Kali ini, dia mengambil sekolah yang sama dengan Xiao Zhan persis seperti dulu. Dan Xiao Zhan sudah berada di kelas 3, mulai menyiapkan untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi lagi.

"Zhan-zhan, saudaramu itu menakjubkan."

"Dia tampan sekali."

"Dia tidak seperti Zhan-ge yang ramah, lihatlah dia sangat angkuh!"

"Aku ragu dia saudara Xiao Zhan, mereka tidak memiliki kesamaan."

Baik pujian atau hinaan, Xiao Zhan bisa mendengar mereka semua membicarakan di belakang Yibo. Bagi Xiao Zhan itu bukan masalah, lagipula Yibo tidak merasa terganggu. Apapun kata orang-orang, Yibo tetap adik manisnya yang manja.

"Yibo, kau pulang duluan!" suruh Xiao Zhan ketika mereka sampai di gerbang.

Yibo menautkan alisnya, "Gege mau kemana?" dia heran.

"Mengunjungi teman." ujar Xiao Zhan.

"Temanmu temanku juga, ayo kita kunjungi bersama." kata Yibo telak.

"Tidak~" Xiao Zhan bicara seakan dia dianiaya, "Sekarang didi tidak mau mendengarkan perintah gege lagi ya?" -:(

Yibo ingin menjawab sebelum Xiao Zhan memotong.

"Oh iya, didi sudah besar sekarang, jadi tidak perlu mendengarkan gege lagi..."

"Bukan itu maksudku," Yibo berpikir lagi, hatinya luluh ketika melihat wajah cembetut Xiao Zhan. "Aku setuju, asalkan Zhan-ge tidur denganku malam ini." ujarnya dengan cepat, disusul seringai.

Xiao Zhan ingat kalau Yibo selalu mendesak untuk tidur bersama. Dulu dia bisa berkata iya, tapi sekarang tinggal kenangan. Lagipula Yibo sudah besar, ranjangnya akan runtuh dalam semalam. "Apa tidak ada keinginan yang lain? Aku takut ranjangku akan hancur malam ini."

Yibo : itu bagus, Zhan-ge akan tidur di ranjangku setelahnya *smirk*

"Hanya malam ini," Yibo yang berwajah polos menyembunyikan hasrat terpendam.

Setelah dipikir-pikir, itu tidak masalah. "Baiklah hanya satu malam." Xiao zhan mengangguk pasti.

Senyum merekah di wajah Yibo. Musim semi melanda hatinya, dengan lembut dia berkata, "Jangan pulang terlalu larut, Ge~" tangan besarnya membelai pucuk kepala Gegenya.

Xiao Zhan yang diperlakukan seperti anak kecil merasa ini hal yang salah, "Hei siapa yang lebih tua disini? Kau bahkan berani menyentuh kepalaku."

Yibo semakin gemas, wajah cemberut Xiao Zhan membuatnya ingin memakan gegenya di tempat. "Gege sangat imut."

Xiao Zhan memukul pundak Yibo, membuat yang dipukul meringis.

"Sudahlah, didi hati-hati dijalan~" lambai Xiao Zhan, meninggalkan Yibo yang masih di gerbang sekolah.

Yibo balas melambai hingga Xiao Zhan sudah sangat jauh, 'aku takut gege sendirian, apa perlu aku ikuti?'

Tut! Notif chat muncul di layar smartphone Yibo.
From Xiao Zhan :
Pulang dan jangan ikuti aku, atau tidur bersama malam ini kandas!

Yibo merinding sendiri, dia hanya bisa patuh lalu berjalan tanpa menoleh ke belakang. Dia memberi pesan balasan.

From Yibo :
Telepon aku jika terjadi sesuatu.

Xiao Zhan tersenyum melihat balasan Yibo, lalu menyimpan smartphonenya di saku.

Dia berjalan di gang sempit yang gelap dan dingin, hingga akhirnya sampai di perumahan yang kumuh. Jarak di antara rumah sangat rapat, bahkan menyatu. Bau sampah kadang sangat menyengat, anjing-anjing berkeliaran disana, juga tampak beberapa orang berbaju lusuh memilah sampah di sekitar situ.

Together with U [YIZHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang