"Cemburu? Itu Pasti."
<####>
Author's SIDE
"Begitu ceritanya, Yongguk." Ucap Chorong sambil meminum Chocolate Caramel-nya
"Haha. Xi Luhan playboy atau bagaimana." Yongguk terkekeh. Kemudian, ia juga meminum Kopi-nya yang tanpa gula itu.
"Entah.." Seru Chorong.
"Hah?"
"Kalau aku bercerita padamu, rasanya itu lega." Kata Chorong dengan ekspresi senang. Yonggukpun ikut senang.
"Haha, kau bisa saja. Ohya, kau tidak mau menelepon pacarmu itu?" Tanya Yongguk sambil menyodorkan ponsel hitamnya.
Chorong hanya menggeleng. "Biarkan dia hancur bersama Soojung." Kata Chorong dengan raut muka datar. Yongguk terkekeh lagi. "Entah, kau selalu membuatku terkekeh, Park Chorong." Kata Yongguk sambil menatap Chorong.
"Apa yang lucu hm." Kata Chorong tetap dengan wajah datarnya. Yongguk hanya tersenyum tipis. "Kau ini. Maukah kau berjalan-jalan denganku?" Tanya Yongguk. Raut muka Chorong berubah seketika.
"Ya! Kita akan kemana?" Kata Chorong dengan raut senang.
"Kemanapun yang kau mau." Kata Yongguk.
"Ah benarkah? kalau begitu, aku ingin sekali ke Amerika." Kata Chorong menggoda.
"Bhahaha, Kau ini ada-ada saja. Bagaimana kalau kita berputar-putar di Seoul? Bagaimana?" Tawar Yongguk.
"Hmmm... Setuju! Kajja kita jalan!" Ajak Chorong sambil menarik tangan Yongguk.
<#####>
"Yongguk! Mari kita main wahana itu!" Ajak Chorong kegirangan saat melihat wahana rollercoaster.
"Namanya Rollercoaster." Kata Yongguk dengan wajah datar.
"Nde, Nde! Cepat aku ingin mencoba!!"
"Baiklah, Nona muda." Kata Yongguk sambil tersenyum.
<#####>
Setelah menaiki rollercoaster...
"Bagaimana nona muda, seru?" Tanya Yongguk sambil merangkul Chorong.
Chorong hanya diam sambil memegangi perut mungilnya.
"Hei Nona! Kau tak menjawabku eoh? kau mengabaikanku?" Seru Yongguk sambil menatap kedua bola mata indah milik Chorong.
"Hei... kau pucat.... sangat pucat... kau mual ya?!" Kata Yongguk dengan nada khawatir. Chorong hanya mengangguk lemas.
"Cepat ketoilet! Kajja!!!" Kata Yongguk sambil menarik tangan Chorong dan mencari Toilet.
Akhirnya, merekapun menemukan toilet wanita dan Chorongpun segera berlari kedalam sana.
8 Menit Kemudian...
"Yongh..gukkhhh... akuhh.. lemash..." Kata Chorong lemas saat keluar dari toilet.
"Mau pulang?" Tawar Yongguk. Chorong menggeleng.
"Isi perutku keluar semua. Kepalaku pusing. Aku tak kuat." Keluh Chorong.
Tidak usah menunggu beberapa detik, Tubuh Chorongpun ambruk.
<#####>
Chorong's SIDE
"Heung... dimana..akuh..." Kataku saat membuka kedua mataku. Kupandangi semua yang berada didepan mataku. Aku didalam mobil?
"Kau sudah bangun? kau masih mual? mau makan apa? sudah mendingan?" Beribu-ribu pertanyaan keluar dari mulut Yongguk. Yang benar saja, Aku tertidur di pangkuan Bang Yongguk?!
"Hng.. Aku ingin pulang." Kataku lemah. Yongguk menatap mataku.
"Ke apartemenku dulu. Aku akan mengurusimu." Kata Yongguk dengan tatapan serius. Entahlah, aku tak mau membalas perkataan Yongguk.
"Kita sampai."
Apa? cepat sekali.
"Tuan Shin, tolong bukakan pintunya. Aku harus menggendong nona muda ini." Perintah Yongguk pada supirnya yang bermarga Shin itu.
"Siap, tuan muda."
Dengan cepat, pintupun terbuka. Yongguk mengeluarkanku perlahan dan menggendongku ala bridal style.
<#####>
Beberapa menit kemudian, sampailah aku pada ranjang empuk milik Yongguk. ia pun meniduriku diatas kasur dengan lembut.
"Tidurlah. Aku akan membuatkanmu bubur." Kata Yongguk.
Aku menahan tangannya dengan cepat.
"Ani! tidak usah repot-repot. Aku tidak enak denganmu...." Kataku dengan lemas. Yonggukpun melepaskan tanganku secara paksa.
"Aku tidak suka penolakkan. Tunggu disini nona muda yang lemas." Kata Yongguk sambil pergi kedapurnya. Akupun hanya berbaring lemas dan memejamkan mataku.
"Chorong-ya?"
Suara berat Yongguk membangunkan tidur sejenakku.
"Nde?" Kataku dengan lemas. Kulirik Yongguk tersenyum manis padaku.
"Makanlah." Kata Yongguk dengan lembut sambil berjalan kearahku lalu memberikanku bubur yang sedari tadi berada ditangan kekarnya.
"Terimakasih Yongguk, Tapi akuㅡ"
"Mau kusuapi?" Belum selesai aku berbicara, Yongguk sudah memotong pembicaraanku duluan.
"Tidak.. Tidak usah." Kataku ramah. Yongguk hanya menatap mataku lalu beranjak pergi.
"Baiklah nona muda." Katanya sambil pergi meninggalkanku sendiri.
Luhan's SIDE
Chorong. Oh Chorong. kemana dia?
Sedih sekali hari ini aku belum bertemu dengannya. Haripun mulai gelap, namun teleponku belum juga dijawab.
Malang nasibku, hanya duduk diatas ranjang yang empuk ini sembari melihat-lihat isi ponselku.
Aku harus apa, apakah Chorong masih belum percaya dengan omonganku yang panjang lebar itu?
"Drt.. Drt..."
Ponselku bergetar, Ternyata itu telepon dari Chorong.
"Sayang!"
"Nde oppa, maaf baru meneleponmu. Kupikir, ada yang harus kubicarakan."
"Mau bicara apa hm? Hey suaramu lemas sekali, kau sakit?" tanyaku bersemangat.
"Tidak oppa. Tapi kupikir... hubungan kita sampai disini sajalah,"
Jantungku berhenti berdetak. Aku masih belum percaya apa yang dikatakan.
"Aku tahu, kau pasti terpukul. Tapi kau hanya memberikanku sebuah bullshit oppa. Kau berduaan dengan Soojung, tetapi kau bilang padaku jangan jauhi dirimu..."
"Aku tidak tahu harus apa, Hati ini penuh dengan luka darimu, Oppa."
"Terima kenyataan. Memang ini keputusan yang baik. Berbaiklah dengan Soojung, oppa. Annㅡ "
"JANGAN TINGGALKAN AKU CHORONG!!!!!!!" aku berteriak sekeras mungkin, baru pertama kali diusiaku yang bisa dibilang dewasa ini, aku menangis.
"Tut... Tut... Tut..."
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Caramel
Fanfiction"Park Chorong!" Suara yang tidak asing lagi di telingaku. Ya, itu pasti suara Xi Luhan. Aku sangat malas untuk berbicara dengan Xi Luhan sekarang, Aku yakin dia akan berbicara yang aneh-aneh dan membuatku untuk pergi meninggalkannya. Aku teruskan la...