"New World."
<#####>
Author's SIDE
Chorong menghembuskan nafas panjangnya. Hari ini adalah hari dimana dia tanpa Luhan. Bahkan, dia belum melihat mantan kekasihnya itu pagi ini.
Chorong merapihkan buku-bukunya, lalu membawa semua buku-buku yang berada ditangannya ke dalam loker tempat penyimpanan bukunya.
"Hari ini...." Pikir Chorong. Ia masih membayangkan wajah Luhan saat menatapnya, tersenyum padanya, dan lainnya. Tapi ia tidak sanggup. Ia tidak sanggup kalau cemburu terus terhadap Xi Luhan. Hatinya sakit.
"Chorong-ya!"
Suara Naeun menyadarkan Chorong dari lamunannya.
"Nde?"
"Kau mengapa terlihat lesu? Sakit?" Tanya Naeun sambil menatap sahabatnya itu.
"Tidak. Hanya saja hari ini berbeda. Tanpa Xi Luhan." Kata Chorong lesu. Ia benar-benar tidak semangat.
"MWO?! ADA APA DENGAN XI LUHAN?!" Naeun sangat amat terkejut. Sampai-sampai suaranya menggema kemana-mana.
"Kau bisa santai tidak? Aku putus dengannya. Sudah jangan bahas Luhan lagi!" Kata Chorong dengan nada serius sambil menutup pintu lokernya.
"Ah kau." Naeun hanya mengumam. Ia tahu sahabatnya sedang tidak bisa diajak bercanda.
"Nanti malam clubbing yuk!" Ajak Naeun. Tapi Chorong hanya menggeleng.
"Wae? Mengapa tak mau?"
"Maaf Son Naeun, Moodku hancur." Kata Chorong lalu pergi meninggalkan Naeun. Chorong berlari ke toilet wanita. Disana, ia menangis sepuasnya. Ia tak kuat. Entah apa yang ia tangisi.
"Mengapa hidupku begini! Mengapa tuhan.... Mengapa...." Kata Chorong sambil menangis.
"Wah, wah, wah..."
Mendengar suara yang asing baginya, Chorongpun berhenti menangis.
"Mengapa kau menangis, sunbae? Haha, aku tahu pasti karena Luhan Oppa ya?"
"DIAM KAU SOOJUNG!" Bentak Chorong tanpa menoleh sedikitpun pada Soojung. Soojung hanya tersenyum licik.
"Kau galak sekali....." Kata Soojung mengejek dan kemudian ia tertawa.
"Bisakah kau tidak mengurusi hidupku?"
Soojung hanya terdiam. Ia terdiam saat Chorong mengatakan itu.
"Wah sunbae, kurasa waktukuㅡ"
Dengan cepat, Chorong menjambak rambut indah milik Soojung itu dan menampar pipi Soojung sebanyak dua kali.
"Kau bajingan! Kau perempuan murahan! Seenaknya kau menghancurkan hubunganku! Dasar perempuan brengsek!!!" Amarah Chorong tidak tertahankan, Iapun menghabisi adik kelasnya sendiri.
"Sunbaeee!!! Sakittt ughh.. Ahh... Unni hajimaaaa!!!! Hajimaaa!!!" Rintih Soojung. Tapi Chorongpun tidak menghentikan aktivitasnya.
"BRUK!!!!!!"
Didoronglah dengan kasar tubuh Soojung pada pintu kamar mandi. Dan menghasilkan suara yang sangat mengerikan.
"Sunbae.... Ugh.." Tubuh Soojungpun terjatuh lemas. Wajah cantik Soojung berubah menjadi babak belur. Darah dimana-mana. Soojung tidak melakukan perlawanan sama sekali.
"Rasakan itu, Bitch!" Kata Chorong dengan puas dan pergi meninggalkan Soojung.
<#####>
Chorong's SIDE
Jam istirahat! Waktunya mengisi perutku.
Lapar.
Perutku sangat lapar hm.
Akupun berjalan menuju kantin. Sendirian. Biasanya aku bersama Luhan oppa, sekarang tidak.
Akupun melewati kelas Luhan. Pasti dia ada didalam kelasnya. Kucoba untuk mengintip kelasnya, ternyata dia tidak ada. Akupun menghembuskan nafas panjangku dan berjalan terus.
"Soojung pingsan!!" Teriak seseorang yang tak sengaja mampir di kedua telingaku. Langkahku terhenti.
"Dimana dia sekarang?"
Wait. Sepertinya aku kenal suara ini. Ya.. ini suara.. Luhan Oppa.
"Di UKS Hyung, Kondisinya lemah." Jelas pemuda didepan Luhan yang bernama Kai Itu.
"Baiklah Kai, Aku akan kesana!"
Sejak kapan Luhan jadi peduli pada Soojung,
mungkin memang benar dia selingkuh.
Akupun terus berjalan menuju kantin. Aku tidak peduli dengan keadaan si jalang itu! Sungguh amarahku meledak.
<#####>
Akupun sibuk berjalan kearah gerbang sekolah
Sendirian. Ya, aku mulai sekarang harus sendiri. Mengapa tidak bersama Naeun saja? Tidak, dia sibuk dengan pacarnya, Kim Myungsoo.
Sampai digerbang, Seseorang mencengkram tanganku dengan kuat sehingga aku merasa kesakitan.
"Aw!"
Aku menoleh kebelakang untuk tahu siapa yang mencengkram tanganku.
Astaga, ternyata Yifan oppa.
"Kau masih hidup hm?" Kataku jutek sambil menatapnya sinis.
"Ya. Aku baru pulang dari Australia. Aku merindukanmu." Kata Yifan oppa dengan suara lembutnya. Tetapi dia masih mencengkram tanganku.
"Lepaskan! Aku mau pulang!" Pintaku.
Akhirnya Yifan oppapun melepaskan cengkraman tangannya.
"Mana si bastard?" Tanyanya. Aku menatap bingung. "Nugu?"
"Luhan. Xi Luhan. Pacarmu."
Aku langsung menatap Yifan oppa dengan kesal, dan berlari hingga aku menabrak sesuatu yang sedikit lunak.
Author's SIDE
"Luhan. Xi Luhan. Pacarmu."
Mendengar kata-kata tersebut dari Yifan, Chorongpun berlari dan menabrak seseorang.
"Buk!"
"Aw." Kata Chorong saat bokongnya mendarat dengan mulus di permukaan aspal.
Chorong membuka matanya, dan ia terkejut. Ia menabrak Xi Luhan. Tetapi, Xi Luhan bersikap biasa-biasa saja, seakan-akan tidak ada yang terjadi.
"Kau bajingan!" Teriak Chorong. Entah, emosinya sedang tidak terkendali. Mendengar hal itu, Luhan hanya cuek saja dan melanjutkan pembicaraannya dengan teman-temannya.
"Kau tak mau mendengarkan aku? Kau pelacur!"
Chorong berteriak sembari menangis. Ia sangat muak melihat wajah Luhan yang biasa-biasa saja. Mendengar hal itu, Luhan terdiam. Lalu menoleh kearah Chorong.
"Kau bilang aku pelacur? Wah hebat kau." Kata Luhan dengan wajah santainya.
"Kau sendiri tidak tahu bahwa kaulah pelacur sebenarnya."
Mendengar kata-kata dari Luhan, hati Chorong terasa tertusuk. Kata-kata Luhan nyelekit.
Chorongpun beranjak dan pergi entah kemana.
"Chorong!" Panggil Yifan. Tetapi Chorong terus berjalan hingga keluar gerbang sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Caramel
Fanfiction"Park Chorong!" Suara yang tidak asing lagi di telingaku. Ya, itu pasti suara Xi Luhan. Aku sangat malas untuk berbicara dengan Xi Luhan sekarang, Aku yakin dia akan berbicara yang aneh-aneh dan membuatku untuk pergi meninggalkannya. Aku teruskan la...