"Say Goodbye."
<#####>
Author's SIDE
"Namanya Xi Luhan, Umur 18 Tahun, Sekolah di International High School Seoul, orangtuanya di jepang, bapaknya direktur perusahaan Xi Corp." Jelas pemuda itu. Pemuda dihadapannya hanya mengangguk. "Ada ponselnya?" Pemuda yang diketahui namanya Jeon Gikyong menngambil ponsel disakunya. "Ini tuan, tapi saya tidak tahu yang mana nomor penting disini." Ujarnya. "Ya sebentar, Jeon Gikyong." "Baiklah tuan Lee Taejun."
Lee Taejun mengotak-atik ponsel Xi Luhan. Matanya berhenti saat melihat logs terakhir disitu. Disitu tertulis nama Park Chorong
"Aku tahu ini sepertinya orang yang cukup dekat dengan korban, jalankan operasinya." Perinta Taejun kepada Gikyong. "Baiklah Tuan Lee Taejun." Sahutnya sambil tersenyum kemudian pergi.
<#####>
"Yeobosseo?"
"Park Chorong? Kami dari pihak rumah sakit Seoul ingin memberitahukan bahwa teman anda yang bernama Xi Luhan sedang mengalami kecelakaan. Operasi akan segera dilakukan. Dimohon anda untuk datang ketempat kami untuk mengetahui lebih lanjutnya."
Chorong memaku. Terlihat dari sudut matanya keluar cairan bening yang sering disebut air mata.
"Nona? Dimohon untuk anda agar datang ketempat ini. Terimakasih."
Chorong sangat tidak percaya. Bagaimana ini semua bisa terjadi?
<#####>
Chorong sedang duduk diruang tunggu. Hatinya cemas. Ia sangat menyesal mengapa tidak menjawab telepon Luhan sebelumnya. Ia berharap keajaiban datang dan Luhanpun selamat.
"Kreek.."
Dokterpun keluar berserta Luhan yang sedang terbaring tidak berdaya.
"Bagaimana dok?" Kata Chorong cemas.
"Operasi berhasil. Korban mengalami pendarahan di otak ringan dan luka-luka yang cukup berat. Tapi semua sudah teratasi."
Chorongpun tersenyum lebar dan melirik Luhan yang sedang berbaring itu.
"Terimakasih dok!"
Luhanpun dibawa keruang rawat inap dan diikuti oleh Chorong.
Chorongpun menatap wajah Luhan yang tak berdosa itu.
"Hai Luhan Oppa."
"Kau akan cepat sehat!"
"Aku yakin itu!"
"Sejujurnya aku masih menyayangimu..."
"Kau tahu? Tanpamu aku merasakan sesuatu yang beda,"
"Kau.... sempurna."
"Aku benci rasa cemburu. Tetapi mengapa kau membuat aku cemburu?"
"Cepat sembuhlah kau,"
Air matapun menetes perlahan dari mata Chorong. Ia hanya bisa menunggu kapan saatnya Luhan sadar.
"Aku... mencintaimu Xi Luhan." Katanya sambil menangis. Chorongpun memutuskan untuk pergi ketoilet.
Tiba-tiba...
Seseorang memeluk Chorong dari belakang. Sontak, tubuh Chorong membeku.
"Aku juga mencintaimu."
"Aku merindukanmu."
"Aku sangat mencintaimu!"
Chorongpun membalikkan badannya dan tersenyum lebar kemudian memeluk Luhan.
"AKHIRNYA!!" katanya dengan nada senang.
"Maafkan aku..." kata Luhan. Chorongpun mengangguk.
"You're my caramel, You're my love. Everytime, everyday, everymoment, i Love you. Would you be mine again, Chorong?"
Selesai deh! Maaf kalo endingnya cepet banget yaaa sorry lagi gaada ide. Maaf kalo ceritanya menurut kalian aneh, jangan lupa vote dan beri saran&kritik yaaa!!
Love, Kimttae.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Caramel
Fanfiction"Park Chorong!" Suara yang tidak asing lagi di telingaku. Ya, itu pasti suara Xi Luhan. Aku sangat malas untuk berbicara dengan Xi Luhan sekarang, Aku yakin dia akan berbicara yang aneh-aneh dan membuatku untuk pergi meninggalkannya. Aku teruskan la...