"Ohh dia!" Ucap Kevin bisik-bisik.
Deg
"Lo liat dia?" Tanya Geo kaget.
"Hm.." Waduhhh gawat! Geo bingung harus gimana lagi.
"Lo ada masalah kan?" Tanya Kevin.
Geo hanya menganggukan kepala. "Vin! Bantuin gue lah!" Pinta Geo.
"Oii! Udah dibilang jangan bisik-bisik tetangga gitu masih aja bisik bisik! Main rahasia-rahasiaan sih lo berdua!" Ucap Oji kesal.
"Ntar gue ke rumah lo." Ucap Kevin lirih.
SKIP
Hari sudah malam, kini Geo sedang duduk di balkon kamarnya dan menatap ke arah bintang-bintang yang bercahaya sangat terang.
"Geo!" Sapa Gyura dengan lirih.
"Lo kenapa?" Tanya Geo khawatir, Gyura terlihat sangat sedih.
"Kapan lo bantuin gue?" Tanya Gyura sambil menundukan kepalanya.
"Gue bakal bantuin lo, dan temen gue juga bakal bantuin lo, jadi tenang aja ya! Lo bisa kan kasih tau tentang orang-orang terdekat lo? Misalnya sahabat lo?" Geo mengangkat dagu Gyura dan menatap manik mata Gyura dengan penuh keyakinan."Makasih!" Gyura langsung memeluk Geo dengan erat.
"Ehem!" Deheman seseorang mengagetkan kegiatan mereka berdua.
"Gue ganggu yah?" Tanyanya jahil.
"Njir lo! Ganggu aja!" Ucap Geo kesal karena Gyura melepaskan pelukanya.
"Dia bisa liat gue?" Tanya Gyura pada Geo.
"Iya! Gue bisa liat lo!" Ucap Kevin sambil menghampiri mereka berdua. Gyura terlihat syok dan langsung menatap lelaki itu.
"Gue bakal bantuin lo." Ucap Kevin seolah-olah tau apa yang sedang dipikirkan oleh Gyura.
"Wah lo bisa baca pikiran juga?" Tanya Gyura. "Gak." Sahutnya dingin.
"Dia Kevin, dia bakal bantuin kita buat cari tau penyebab kematian lo." Jelas Geo.
"Jadi gimana rencana lo berdua?" Tanya Kevin.
"Rencana apa?" Tanya Geo bingung.
"Rencana buat nikahin mbok Jum!" Ucap Kevin kesal. Mbok Jum itu pembantu Geo yang baru dan dia itu masih perawan, tapi perawan tua usianya aja udah 54 tahun."Ih bachot deh aa!" Ucap Geo meniru suara banci.
"Geo! Gimana sih! Malah bercanda! Katanya mau nyari sahabat gue." Ucap Gyura.
"Oh iya! Gue lupa! Iya nih Vin! Jadi gini! Nih gini, trus gini, kesini ,disini." Ucap Geo menjelaskan.
"Apa sih gini gini?" Tanya Kevin bingung bercampur kesal.
"Ih lo mah! Nih yah! Jadi kita rencananya bakal nemuin sahabatnya Gyura dulu, pastikan dia tau penyebab kematiannya Gyura? Trus nanti kita ke rumah Gyura aja, gimana?" Gyura kaget setelah mendengar kalau Geo akan ke rumahnya.
"Lo kenapa? Kok bengong!" Ucap Geo mengagetkan Gyura yang sedang asik dengan dunianya.
"Gak papa!" Tiba-tiba air muka Gyura berubah."Lo kenapa? Kok lo jadi sedih?" Tanya Geo sekali lagi sambil memegang pundak Gyura.
"Gue gak papa, Geo!" Ucap Gyura meyakinkan.
"Ya udah deh ya! Gimana setuju gak?" Tanya Geo.
"Gue setuju aja." Sahut Kevin.
SKIP
Geo, Gyura ,dan Kevin kini sudah berkumpul untuk mencari keberadaan sahabatnya Gyura.
"Jadi siapa nama sahabat lo?" Tanya Kevin serius.
"Ih jangan gitu napa liatinnya! Serem muka lo!" Ucap Gyura.
Sedangkan Geo malah cekikan mendengar perkataan Gyura dan Kevin hanya memutar bola mata jengah."Jawab aja napa!" Ucap Kevin kesal.
"Iya sabar! Jadi namanya Bianca." Ucap Gyura."Lo inget nomernya Bianca?" Tanya Kevin.
"Inget!" Ucap Gyura semangat.
"Coba mana?" Ucap Kevin sambil mengambil benda pipih dari saku celananya."Eh buat apa? Mau PDKT ya? Cie babang Kevin!" Ledek Geo sambil menaik turunkan alisnya.
"Ya allah! Sabar sabar! Ya buat nanyain bisa ketemuan gak!" Sahut Kevin kesal.
"Ketemuan buat apa?" Ledek Geo lagi.
"Lo mau gue tolongin gak sih?" Tanya Kevin kesal."Eh ,Vin jangan marah dong! Kan di sini gue yang harusnya ditolongin!" Ucap Gyura.
"Nah makanya! Berapa nomernya?" Tanya Kevin.
"08** **** ****." Ucap Gyura dan terlihat Kevin yang sedang mengetikan 12 angka tersebut ditelepon pintarnya.
"Oke! Jadi gini! Nanti kita ajak aja Bianca buat ketemuan, gimana?" Tanya Kevin.
"Oke! Gue setuju!" Kevin langsung mengetikan sesuatu dihandphone nya.
"Dia gak mau, gimana dong?" Ucap Kevin setelah menerima balasan dari Bianca.
"Gimana kalo ke rumahnya aja?" Tawar Gyura."Nah boleh tuh!" Ucap Geo.
SKIP
Mobil Geo berhenti di depan gerbang sebuah rumah yang terlihat sangat mewah. Kevin mencoba untuk memencet bel rumah, tapi belum ada balasan dari pemilik rumah."Loh kok sepi? Emang Bianca di rumah sama siapa?" Tanya Kevin.
"Dia cuma sama pembantunya, ayah sama bundanya udah cerai dan Bianca gak mau hidup sama orang tuanya." Tutur Gyura.
"Ya siapa?" Terdengar suara dari dalam rumah.
Pintu mulai terbuka dan menampakan seorang gadis cantik dengan rambut hitam panjangnya yang lurus."Maaf, kalian siapa?" Tanya Bianca ramah.
"Ini benerkan rumahnya Bianca?" Tanya Kevin sopan.
"Iya! Saya sendiri, silahkan masuk!" Ucap Bianca sambil membukakan pintu lebih lebar.
Gyura merasa senang melihat sahabatnya baik-baik saja.
"Bi! Tolong buatin minum 3 ya bi sama cemilannya sekalian." Ucap gadis itu kepada art di rumahnya.
"Eh , minumannya 4!" Ucap Geo.
"4? Kan kalian cuma berdua?" Tanya Bianca bingung."Ini ada Gy-" Ucapan Geo terpotong karena Kevin terlebih dahulu membekap mulut Geo.
"Eh maaf! Dia emang kurang." Ucap Kevin sambil tersenyum.
"Jadi kalian siapa? Trus mau kalian apa? Tau dari mana rumah gue?" Pertanyaan demi pertanyaan keluar dari bibir merah jambu milik Bianca.
"Weihh sabar dong neng! Orang sabar jidatnya lebar." Ucap Geo.
Sedangkan Bianca hanya kebingungan mendengar perkataan Geo.
"Gue Kevin, dan orang gila itu Geo. Kita ke sini cuma mau bantuin temen kita, dan kita tau dari orang itu." Jelas Kevin.
"Bantuin siapa?" Tanya Bianca masih belum mengerti.
"Kita di sini mau bantuin Gyura."
Deg.
"Gy yura?" Tanya Bianca gagap.
"Kan dia udah meninggal?" Tanya Bianca lirih.
"Iya emang udah meninggal, tapi dia ada di sini lho," Ucap Geo santai."Di sini?" Tanya Bianca bingung.
"Iya, tuh di samping lo!" Ucap Geo.
"Jangan nakut-nakutin!" Bianca merasa kesal.
"Kita kesini mau nanyain tentang kematian Gyura." Ucap Kevin.
¤¤¤¤
Halo!!
Gimana nih? Ini lagi mentok jadi rada gimana gitu.
Semoga suka...Thanks for reading dan jangan lupa ☆nya dipencet oke. Wkwkwkw
Typo berterbaran, komen aja oke
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend is Ghost
Fantasy"Lo siapa? Kok ada di kamar gue!" Ucap Geo. "Kamu bisa liat aku?" Tanyanya dengan polos. "Apa sih maksud lo?" Tanya Geo. Bagaimana jadinya cintamu itu berbeda,bukan hanya beda derajat atau apa ,tapi beda alam? Apa harus di perjuangkan atau dilupa...