☆10☆

84 4 0
                                    

Typo bertebaran

☆☆☆

"Vin, tolong lah bantuin gue!" bujuk Geo. Sudah berkali-kali ia memohon-mohon kepada Kevin agar mau membantunya lagi, namun laki-laki itu tetap saja tidak mau menjawab.

Oksa, Oji, Leo, dan Baskara hanya bisa menyaksikan aksi Geo degan wajah kebingungan. "Ck kesel gue, emang masalah apa sih?" tanya Oji. Geo memalingkan wajahnya ke arah Oji.

Ia mengembuskan nafasnya pelan. "Gue lagi butuh bantuan," cicit Geo.

Leo menatap Geo horor. "Ya masalahnya apa geo bego!" kesal Leo.

Geo berdecak kesal. "Lagian kalo gue ngomong kalian gak bakalan percaya," ucap Geo.

"Ya apa itu?" tanya Basakara berusaha untuk sabar.

Geo mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya di dagunya berpura-pura berfikir. "Gayaan pake mikir, otak aja gk punya," ucap Kevin sarkatis. Sontak membuat seluruh siswa di kelasnya tertawa termasuk Geo, si empu yang sedang ditertawakan. Mereka semua sontak menghentikan tawanya melihat Geo yang paling heboh tertawanya.

"Buset!" ucap Oksa terkejut. Ia hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Geo yang memang absurd.

"Bismillahirrohmanirrohim, allohumabariklana fima rozaqtana waqina adzabanar!" ucap Oksa sambil memegang dahi Geo.  Ia terus merapalkan doa-doa harian yang ia hapal, seperti doa mau makan, doa sesudah makan, doa mau tidur, doa bangun tidur, doa keluar kamar mandi, dan banyak lagi.

Kevin mendengkus kesal melihat kelakuan teman-temannya yang kelewat absurd. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, ada banyak sosok tak kasat mata di sekitarnya, namun ada satu sosok yang menyita perhatiannya. Sosok wanita dengan parasnya yang ayu  yang tengah tertawa melihat perilaku Geo. Sosok itu adalah Gyura.

Kevin menghampiri sosok tersebut, untung saja sosok Gyura sedang ada di luar kelas, tepatnya di balik pintu kelas.

"Ekhem,"  Gyura tersentak mendengar deheman Kevin, untung saja ia tidak jantungan. Gyura tersenyum lebar, namun Kevin hanya membalasnya dengan tatapan datar, seperti biasa.

"Kenapa?" tanya Gyura kikuk. Ia merasa canggung dengan tatapan Kevin yang sangat datar.

"Gak, gimana udah ada kemajuan?" tanya Kevin to the point.

Gyura tersenyum kecut sambil meremas gaunnya. "Kemarin kita udah cari tau di rumah sakit tempat gue di bawa setelah kecelakaan," lirih Gyura, "ada emang datanya, tapi data gue dipindah ke rumah sakit lain ilang, jadi kita gak tau mau gimana lagi." 

Gyura terlihat putus asa. Kelvin memandang Gyura dengan kening yang berkerut. "Diri lo udah lemah, oke gue bakal bantu lo lagi," ucap Kevin. Gyura mendongakkan kepalanya dan menatap Kevin sengan wajah yang berbinar.

"Makasih!" pekik Gyura senang.

"Pulang sekolah kita ke rumah Bianca lagi," ucap Kevin. Gyura menatap Kevin tidak suka. "Kenapa ke dia lagi sih? Gue jadi gak percaya sama dia lagi," ucapnya.

"Bianca gak sepicik itu," ucap Kevin, "cuma dia satu-satunya yang bisa bantu lo." Gyura menghembuskan nafasnya pasrah.

"Terserah deh, intinya nanti pulang sekolah gue ke sini lagi," ucap Gyura, "oya, jangan bilang Geo kalo gue ke sini,"  Kevin menganggukkan kepalanya patuh. Kevin mendengkus sebal ketika sosok Gyura tidak ada lagi di hadapannya. "Gak sopan," gerutunya.

"Vin, tolongin rukyah Geo napa!" ucap Oji sambil menggoyang-goyangkan lengan laki-laki itu. Kevin justru tertawa melihat kelakuan Geo yang semakin menggila.

"Haaaa, aing maung! Haaaaa, mau ke mana kalian!" ucap Geo sambil mengejar siswi-siswi yang sedang menjerit ketakutan. Kevin tau Geo hanya berpura-pura jadi Kevin hanya duduk tenang menonton aksi Geo.

"Woi, bantuin si kampret! kesurupan beneran dia!" bujuk Oksa. Oksa menoleh ke arah Geo yang tidak henti-hentinya mengaum lalu kembali tertawa.

"Hihihihihih!"  Siswi-siswi menjerit ketakutan melihat Geo yang sedang berjalan ke arah mereka. wajah mereka sudah pucat pasi, ada beberapa juga yang sudah menangis ketakutan.

"Hahaha! Woi ngakak woi! Aduh, perut gue sakit! lebay amat sih lo pada!" ucap Geo sambil tertawa. Ia berguling-guling di lantai sambil memegangi perutnya yang terasa sakit karena terlalu lama tertawa.

☆☆☆

"Eh, neng Gyura, mau jemput abang, ya?" goda Geo. Gyura mendengkus sebal. Sedangkan sahabat-sahabatnya kecuali Kelvin menatap Geo horor.

"Gila beneran, njing!" gumam Oji.

"Ngapain sih ngomong sendiri?!" kesal Baskara.

Geo menatap wajah sahabatnya bingung lalu ia menepuk dahinya sambil tertawa. "Oh iya, kenalin ini Gyura, dan Gyura ini Oji, Oksa, Leo, sama Baskaran" ucap Geo sambil menunjuk para sahabatnya.

Plak

Geo meringis kesakitan saat sebuah jitakkan mendarat di atas kepalanya. "Gak lucu, tau!" gertak Oji. Oh iya kalian harus ingat kalau oji ini anak yang sangat penakut. Apa lagi saat Kevin meledeknya dengan mengatakan ada sosok yang terus mengikutinya.

"Tau, lo kan gak kayak Kevin," sahut Leo.

"Lah emang beneran, tanya aja deh sama Kevin," ucap Geo dengan tampang watadosnya. sontak mereka bertiga mengalihkan pandangannya ke arah Kevin yang sedang memainkan handphone nya.

"Emang bener ada sosok yang namanya Gyura di sini, Vin?" tanya Oji hati-hati. Kelvin mendongakkan kepalanya dan melihat wajah Oji yang sudah berkeringat dingin.

"Hemm,"  Oji langsung menjerit histeris mendengar jawaban Kevin. "Ngapain sih lo pake bawa-bawa yang gak keliatan!" ucap Oji.

"Cantik loh, lo gak tau sih kaluo tau jiwa playboy lo bakal keluar lagi dah," ucap Geo enteng, ia tidak mengetahui kalau Gyura sudah dibuat melyang olehnya, ya walaupun emang udah melayang sih, kan setan, eh.

"Tai lo!" cibir Oksa.

"Ya udah kalo gak percaya, mau ikut bantuin gue gak? Nanti kalo kalian liat dirinya juga bakal klepek-klepek," ucap Geo.

Wajah Oksa langsung berbinar, jiwa fuckboy nya meronta-ronta ingin keluar. "Oke! Nanti Gyura gue embat!" ucapnya bangga. Geo melayangnkan jitakkan maut untuk Oksa, ia menatap Oksa tajam.

"Dia punya gue, main embat aja, gue nembak aja belom diterima, tapi dia udah jadi pacar gue," ucap Geo. Leo menyerngitkan dahinya bingung. "Kan belom diterima, kok udah jadi pacar lo?"

"Terserah orang ganteng dong!" ucap geo sambil bergaya merapikkan krah seragamnya. Leo merotasikan matanya bosan."Terserah pantat monyet aja."

"Ayok keburu malem," ajak kelvin. Mereka semua ikut ke ruma bianca untuk membantu gyura dan geo.

☆☆☆


Up!
Maaf jarang up, lagi fokus ke cerita yang pertama
Makasih yang udah mau baca...

Jangan lupa Voment yaa

My Girlfriend is GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang