Typo bertebaran!
¤¤¤
"Cantik gak yang namanya Bianca-Bianca itu?" tanya Oji dengan mata berbinar. Oksa merangkul bahu Oji lalu ikut menatap Geo dengan wajah penuh harap.
Geo merinding seketika, melihat kelakuan sahabatnya yang naudzubillah. Geo mendorong tubuh keduanya untuk menyingkir dari hadapannya. Tangannya brgerak memencet bel rumah bianca.
Satu...belum ada balasan
dua... belum juga
Tiga...kesabaran Geo sudah habis ia memencet bel dengan tidak sabaran.Kevin menarik lengan Geo kasar. Ia menatap Geo kesal. "Urusin itu dulu tuh!" ucapnya sambil menunjuk Gyura dengan dagunya. Geo mengikuti arah gerak dagu Kevin dan melihat Gyura sedang bermain dengan kucingnya Bianca.
"Ngapain lo?" tanya Geo. Gyura mendengkus kesal. "Lagi mainan babi!" sahut Gyura. Gyura kembali bermain dengan Moly, kucing kesayangan Bianca.
"Babi pala lu? itu kucing!"
"Lah lo sendiri ngapain tanya kalo udah tau!" sungut Gyura.
"Ge! Lo mau ngomong sendiri terus di sono?!" teriak Oji. Geo langsung menarik tangan Gyura membawanya masuk ke dalam rumah Bianca.
"Ngapain ke sini lagi?" tanya bianca dengan wajah kesalnya. Bianca sangat sebal dengan kehadiran mereka terutama Oji yang menatapnya sampai lupa cara berkedip.
"Ajibbb! Mimi peri udah turun dari kayangannya!" ucapnya semangat.
"Nama gue Oji, salam kenal cantik," ucap Oji dengan tampang genitnya.
Kevin menarik kasar tangan Oji agar kembali duduk. Oji langsung memberengut kesal. "Bangke lo, gue mau PDKT-an aja lo alangin," sungut Oji.
"Si Pipit- Pipit itu mau lo ke manain? Oh iya si Rara gimana? Vita? Rika? Nesi? Bila? Helen? Dira? Nura?" tanya Oksa jengah. Ia sudah bosan dengan kebangsatan sahabat satunya ini.
"Sebut aja semua!" kesal Oji. "Udah!" Oji dan Oksa langsung kicep seketika mendengar bentakan dari Bagas.
"Gini, kita ke sini mau tanya sesuatu sama lo," ucap Kevin setelah semuanya kembali tenang.
"Soal Gyura, kan?" tebaknya. Kevin menganggukkan kepalanya.
"Kenapa pas waktu itu lo bilang jasadnya Gyura belom ketemu? Sedangkan waktu itu Geo udah cari tau ke lokasi kejadian dan kata warga Gyura dibawa ke rumah sakit terdekat." Bianca membelalakan matanya kaget.
"Serius lo? Itu gue dikasih tau sama nyokapnya Gyura, gue gak boleh ke lokasi kejadian sama orang tuanya Gyura," jelas bianca. Geo, Gyura, dan juga kevin langsung membelalakan matanya kaget.
"Apa sih kalian lebay!" cibir Oji. Sedangkan Oksa, Leo, dan juga Bagas hanya bisa menyimak pembicaraan mereka tanpa tau yang sebenarnya.
"Lo dikasih tau sama nyokapnya Gyura?" tanya Geo memastikan. Bianca mengangguk polos.
"Kayaknya ada yang gak bener dari keluarganya Gyura," ucap Leo. Semuanya menganggukkan kepalanya setuju, kecuali si curut got yang malah tertawa keras sambil memainkan handphonenya.
"Udah gila dia," gumam Bagas.
"Hahahaha! Gila, enak juga ngerjain guru," ucap Oji sambil memegangi perutnya yang terasa kram karena terlalu lama tertawa."Apa?" tanya Oji dengan wajah tanpa dosanya. Ia bingung saat sahabat-sahabatnya menatapnya seakan ingin memakan dagingnya pada saat itu juga.
Oji baru saja memahami itu semua. "Buka grup makannya!" ucap Oji kesal.
Dengan kompak semuanya mengambil handphonenya masing- masing lalu membuka aplikasi Whatsapp dan membuka chat grup kelas yang terlihat sangat ramai.
Kelas XI IPS 1 icikiwir Yahuud
OjiGans :Bangke lo pada!
Jojon: Mulut anda kotorr
Maemunah: Jangan ditag napa
Bu Tuti : Bangke itu apa?
OjiGans: Jojon. Nanti gue gosok gigi
OjiGans: Keceplosan bu
Bu Tuti: bangke itu artinya pa...ibu nda tahu
OjiGans: Bangke itu yang buat nyimpen uang
Tito: Iya itu Bu
Bu Tuti: Owh dompet
Shella: Bank, Bu
Aji : bukan,kotak amal
Bu Tuti: Owh bank, Bank-e?
Ojigans :Bank-e (Bank elektronik) dibaca bangke, gitu bu
Tito: Sa ae lu!
Bu tuti: Owh gitu ya udah ibu mau nabung di bangke dulu
Nata: Ayo loh dosa lo Ji
Kelima sahabatnya langsung menatap Oji datar. Tapi sedetik kemudian Geo tertawa sangat keras lalu disusul oleh Oksa dan juga Leo. Jangan tanya Kevin sama Bagas oke.
Oji memberengut kesal, ia menghempaskan tangan Oksa yang terus memukulinya. Sebenarnya bukan sengaja mau mukulin Oji, cuma Oksa kalau ketawa itu teman di sampingnya bakal jadi sasaran buat di tabok.
"GUOBLOK!" sembur Geo sambil terus tertawa.
"Ini mau terus ketawa?" tanya Kevin sinis. Seketika keempat sahabatnya itu langsung diam dan duduk dengan posisi tegap. Bianca menatap Kevin dengan wajah memuja.
"Apa lo?!" sembur Kevin kepada Bianca yang terus memeperhatikaanya dengan wajah seperti ingin memakannya.
Bianca memberengut kesal dan malu tentunya, gara-gara Kevin kelima pemuda yang ada di rumahnya ini menatapnya dengan wajah menggoda.
"Ciee, Kepin ada yang cuka!" ledek Oji sambil menoel-noel pipi Bianca. Bianca mengehempaskan tangan Oji kasar.
"Udah deh, sekarang kembali ketopik pertama," ucao Bianca kesal.
"Gimana kalo kita ke rumah Gyura lagi?" usul Geo. Geo menatap orang-orang yang ada di dalam ruangan itu dengan wajah penuh harap.
"Tapi gak ada orang tuanya Gyura, percuma dong? Kita mau ngapain ke sana?" Geo membenarkan perkataan Bianca. wajahnya kembali murung.
"Lo ada nomer telepon nyokapnya Gyura?" tanya Bagas.
¤¤¤
Up!
Jangan lupa tinggalin jejak ya....
Makin gak jelas ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend is Ghost
Fantasy"Lo siapa? Kok ada di kamar gue!" Ucap Geo. "Kamu bisa liat aku?" Tanyanya dengan polos. "Apa sih maksud lo?" Tanya Geo. Bagaimana jadinya cintamu itu berbeda,bukan hanya beda derajat atau apa ,tapi beda alam? Apa harus di perjuangkan atau dilupa...