°14°

109 6 0
                                    

Typo bertebaran!

°°°

"Pak, tolong jangan ada rahasia di antara kita," ucap Noel sambil berlutut di hadapan Pak Polisi yang berkumis tebal itu. Ia sudah mengeluarkan jurus barunya yaitu air mata buaya.

"Emang kamu siapa? Sampai saya harus cerita semua rahasia saya sama kamu?" tanyanya sambil berkacak pinggang. Ia tidak habis pikir bagaimana mungkin ada anak seperti dia yang memiliki wajah rupawan.

"Saya anak bapak! Bapak tega tinggalin Geo!" Seketika semuanya diam bahkan beberapa polisi yang sedang berlalu lalang langsung menghentikan langkahnya dan melirik mereka dengan tatapan kagetnya.

"Mimpi apa saya semalam Ya Robbi! Kenapa hari ini dipertemukan sama GGS?!" ujarnya frustasi. Oji terkikik melihat Pak polisi yang terlihat sangat garang bisa dibuat takjub dengan aksi Geo.

"Saya manusia, Pak!" ujar Geo tidak terima. Masa iya dia disamakan dengan makhluk seperti itu.

"PD amat! Ganteng-ganteng sedeng,  itu cocok buat kamu!" Sakit tapi tak berdarah. Geo menatap Pak polisi dengan wajah yang dibuat menderita, padahal dia sudah biasa mendapatkan julukan gila atau sejenisnya.

"Tega kali kau pak! Ini anak kau! Jangan kau doyan goyangnya aja, Pak, giliran jadi gak dianggep!" jerit Geo sambil menangis bombay. Pak polisi langsung memijat keningnya yang pening karena menghadapi makhluk seperti Geo.

"Saya aja gak tau siapa kamu!" sarkas Pak polisi.

"Maaf, Pak. Temen saya emang baru keluar dari rumah sakit jiwa jadi tolong dimaklumi ya, Pak," Geo melirik Kevin kesal. kenapa makhluk seperti Kevin harus diciptakan? Sekalinya ngomong langsung pedes banget, sakit hati tau!

"Begini, Pak, jadi kita ke sini buat tanya soal kecelakaan yang terjadi tanggal 17 bulan April tahun 2017. Bisa dijelaskan kronologi pastinya, Pak?" tanya Kevin sopan. Pak polisi tersebut berdehem pelan lalu melepaskan tangan Geo yang masih melilit kakinya.

"Kalian siapa ya?"

"Goblok banget, sih, lo, Ge!" bisik Gyura.

"Ya biatin sih! Sewot amat lu!" ujarnya sambil menatap Gyura yang ada di sampingnya. Setiap pasang mata menatapmya bingung dan juga terkejut terkecuali Kevin tentunya pasalnya tiba-tiba Geo berbicara sendiri.

"Ternyata emang bener ya dia orang gila," bisik Pak polisi pada Kevin. Kevin hanya tersenyum canggung sambil mengangguk.

"Ini juga buat kebaikan lo kali,Ra," ucap Geo.

"Mas yang gila! Tolong kumatnya buat nanti ya, pending dulu. Ini ada rapat negara!" ucap pak polisi sambil menunjuk Geo yang sedang menatap Gyura kesal.

Geo menggerutu pelan. 'Kevin bangsat!" umpatnya dalam hati.

"Sebentar saya akan cari dulu berkas mengenai kecelakaan tersebut."

"Yang cepet, Pak! Kasian calon ibu dari anak-anak saya kejebak di alam lain!" ucap Geo sedikit berteriak karena Pak polisinya sudah jauh.

"Ge, bisa serius gak sih?" tanya Gyura sambil menatap Geo lesu.

"Maaf Ra, tapi gue cuma berusaha menutupi rasa takut yang lagi gue pendem," sahut Geo lesu. Jujur ia sangat takut kalau mereka terlambat menyelamatkan gyura.

"Lo gak sendiri, ada kita. Kita bakal bantuin lo sampe selesai," ucap Oji memberi semangat. Ia merangkul Geo sambil menatap ke arah temannya yang lain.

"Bener banget yang kata Oji," sahut Oksa antusias.

"Ekhem! Sudah acara semangat-semangatannya?"sindir Pak polisi sambil membawa sebuah map di tangan kanannya.

"Jadi gimana, Pak?" tanya Geo tidak sabaran. Ia sudah duduk tegak di hadapan Pak Polisi.

"Kecelakaan yang terjadi tanggal 17 bulan 4 tahun 2017 terjadi karena si korban dikejar-kejar  oleh pembegal dan pada saat bersamaan rem mobil korban dalam kondisi blong. Itu yang menyebabkan mobil korban bisa jatuh ke dalam jurang," jelas Pak polisi sambil membaca map di tangannya.

"Emm, Pak, apa si korban saat itu dalam pengaruh obat tidur?" tanya Geo.

Pak polisi segera membaca map itu lagi dengan teliti. "Ya, saat itu ditemukan sebotol jus apel yang mengandung obat tidur," sahut pak polisi.

"Apa bapak tau siapa yang memberi obat tidur di minuman korban?" tanya Geo penuh harap. Dia berharap bisa menemukan titik terang saat ini juga.

"Di botol tersebut ada 3 sidik jari," ucap Pak polisi, "yang pertama ada sidik jari korban, kedua pembantu korban, dan ketiga kakak korban."

Prang

Sebuah gelas di meja jatuh. Semuanya terkejut dan juga bingung pasalnya tidak ada satupun yang menyentuh gelas tersebut. Geo menatap Gyura kasihan, ya yang memecahkan gelas tercebut adalah Gyura. Pandangan Gyura kosong, air matanya sudah tidak bisa lagi dibendung. Ia kecewa dan juga sangat marah. Ia sangat yakin kakaknyalah pelakunya.

"Bang Zaky, dia yang bunuh gue!" jerit Gyura. Geo menggenggam tangan Gyura yang ada di pinggiran meja. Ia tersenyum hangat kepada Gyura.

"Dia kakak lo, kenapa ngelakuin itu?" tanya Kevin sinis. Ia sudah jengah dengan sikap Gyura yang asal menuduh. Entah kenapa Kevin merasa bukan kakaknya Gyura yang memberi obat tidur diminumannya.

"Kalo pembantu gue itu gak mungkin! Dia udah rawat gue dari bayi sedangkan bang Zaky, dia dari 11 tahun lalu dia benci banget sama gue bahkan dia bilang gue pembawa sial dan mulai saat itu mereka pergi! Ninggalin gue sendiri! Dan mereka gak tau udah betapa banyak orang berusaha buat ngebunuh gue!" bentak Gyura. Dadanya bergerak naik turun dengan cepat, matanya memerah dipenuhi kilatan amarah.

"Jangan biarin lo dikuasai amarah!" perintah Kevin.

°°°

Up! Lama banget ya gak up!

Maaf semua...

Makasih yang udah mau baca dan jangan lupa tinggalin jejak yaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Girlfriend is GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang