Flashback

13.9K 303 2
                                    

Seperti biasa, usai makan malam, Count selalu memintanya untuk berbincang-bincang di dekat perapian, yang berada di ruang makan. Dan Anna pun meng-iyakannya.

Lalu mereka duduk di dua buah kursi yang berada di sana. Namun Anna merasa, kalau inilah waktu yang tepat, untuk meminta izin pada Count, untuk kembali ke rumahnya, sebab ia sudah sangat merindukan Axell, dan tak kuat lagi untuk berlama-lama di puri tersebut.

"C-Count, bolehkah aku bertanya sesuatu?" tanya Anna dengan begitu hati-hati, sambil menatap makhluk itu dari samping.

Bibirnya Count pun terangkat, hingga membuat gigi-giginya yang tajam jadi menonjol keluar, lalu ia menoleh ke arah Anna, dan berkata, "Tentu saja boleh Anna, tanyakan saja apa pun yang ingin anda tanyakan pada saya".

Perlahan Anna menarik nafasnya sedikit panjang, dan membuangnya perlahan, lalu ia langsung menundukkan kepalanya, "Begini Count, bolehkah besok aku pulang dulu? Sebab, aku sudah sangat merindukan kakakku, dan aku yakin kalau dirinya, pasti sedang mencari-cariku" ujarnya, yang tak berani menatap matanya Count.

Dengan berat Count menghela nafasnya, hingga membuat Anna dapat mencium bau busuk dari mulutnya, tapi Anna berusaha untuk menahannya, meski perutnya jadi terasa mual. Lalu Count memalingkan pandangannya dari Anna, "Sepertinya saya sudah tidak bisa menahan anda lagi, karena saya tahu, bagaimana rasanya rindu pada seseorang yang sangat disayangi" katanya, sambil menatap ke arah jendela, yang memang tidak dipasangi gorden, "Saya mengizinkan anda untuk kembali ke negeri anda, Anna. Tapi dengan satu syarat" sambungnya.

Mendengar apa yang baru saja makhluk itu katakan, membuat Anna langsung mengangkat kepalanya, "Apa syaratnya Count?" tanyanya, yang terlihat begitu penasaran, dan antusias.

"Syaratnya cukup mudah, Anna. Yaitu, anda harus kembali ke sini dalam waktu yang sudah saya tentukan" jawabnya sambil menoleh ke arah Anna, dan menatapnya, "Dan jika anda mengingkarinya, maka. . ." sambungnya yang sengaja memotong ucapannya, tapi pada saat itu pula, sebuah senyuman yang mengerikan, terukir diwajahnya Count.

"Maka apa?" tanya Anna kembali, tanpa melepaskan pandangannya dari Count.

"Maka saya akan membunuh seseorang, yang sangat anda sayangi, yaitu Axell" jawab Count, yang kembali menatap ke arah jendela, dan menggosok-gosokkan kedua tangannya.

Deg!



Jantungnya Anna, seakan mendadak berhenti berdetak, saat mendengar apa yang baru saja Count katakan. Ia benar-benar tak menyangka, jika Count senekad itu, padahal Anna baru saja berpikir ingin mengingkari perjanjian tersebut.

Count pun melirik ke arah Anna, dan melihat gadis itu yang mendadak terdiam, seolah menjadi patung. Lalu sebuah senyuman jahat terukir diwajahnya Count, karena ia merasa, itu akan menjadi sebuah ancaman untuk Anna, jika ia tak kembali ke purinya Count.

"Bagaimana Anna?" tanya Count, dengan disertai oleh senyuman jahat, yang masih mengembang diwajahnya.

Perlahan Anna mengangkat kepalanya, dan menatap Count, "I-Iya, aku tak akan mengingkari janji itu, dan aku pasti kembali ke sini" jawabnya dengan sedikit terbata-bata. Sebenarnya ia ingin menolak, perjanjian yang sangat mengerikan itu, tapi jika ia melakukan hal itu, maka ia tak bisa kembali ke rumahnya lagi. Hingga mau tak mau, ia meng-iyakannya, agar bisa tetap pulang, meskipun dengan sebuah persyaratan yang sangat berat.

Setelah mendengar jawabannya Anna, Count pun langsung tersenyum penuh kemenangan, "Kalau begitu, saya akan memberikan anda waktu selama 2 minggu. Cukup bukan?" ujarnya.

Dengan berat Anna mengganggukkan kepalanya, "C-Cukup Count, dan terima kasih" jawabnya, yang sedikit terbata-bata.

Namun Count tak berkata apa-apa lagi, ia hanya menatap Anna, dengan senyuman yang mengerikan.













~ Flashback End ~



........................................................................


Hallo. . .
Saya datang dengan membawa Book ke 2 nya "My Immortal Prince" nih.

Sedikit cerita, setelah menulis chapter terakhir dari My Immortal Prince, saya langsung terpikirkan untuk membuat book ke 2 nya, dan pada saat itu pula, idenya langsung mengalir dengan derasnya/? *apaan sih thor xD
Hingga akhirnya aku buat book ke 2 nya, dan cerita ini aku dedikasikan, buat para pembaca setia My Immortal Prince, yang katanya pada rindu sama Anna & Count. Padahal saya sebagai authornya, juga rindu dengan mereka berdua 😂

Okey, itu bab pertama, dari cerita ini. Buat chapter 1 nya, akan segera saya share ya. Terima kasih, dan selamat membaca ^^

The Immortal Love [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang