Mr. Athlete [Complete]

GEA ANASTASIA

Gea
Iya itu adalah namaku, umurku 27 tahun sekarang.
Hanya saja sampai sekarang aku tak punya pekerjaan tetap.
Aku lulusan Jurusan Komunikasi, beberapa kali keluar masuk perusahaan karena aku rasa aku ga cocok kerja kantoran.
Dan sekarang apa yang aku lakukan?
Tidak ada.
Aku hanya menjalankan hobiku, memotret, ya walau hasilnya biasa saja sih. Tapi tetap saja ada yang memakai jasaku buat mengabadikan moment spesial dihidupnya.

'Gea, turun, sarapan dulu!' Teriak ibuku dari dapur
Akupun turun untuk sarapan, dimeja makan sudah ada Ayah, Ibu, sama adik bungsuku.
Aku punya dua adik laki-laki, yang pertama namanya Yudha Sanjaya yang sudah bekerja diluar pulau diperusahaan pertambangan. Sedangkan yang bungsu namanya Rian Prawira sedang kuliah jurusan Pendidikan Olahraga.

'Kamu kapan mau cari kerja, ga malu sama Yudha udh kerja mapan?'
Mulailah khotbah pagi dari ibuku.
Jangan heran, karena setiap pagi ibu selalu begitu.
Aku tak menjawab.
'Atau nikah saja sana kalau ga mau kerja' lanjut ibu

Kerja atau menikah
Hanya itu dua opsi dari ibuku
Aku tetap tak menjawab, aku lelah setiap hari seperti ini.

Tiga Hari Kemudian
Tok tok
'Siapa?' Teriakku dari dalam kamar
'Ini Rian mba, boleh masuk?'
'Masuk aja dek, ga dikunci'
'Mba, mau ga jadi volunteer buat jadi photographer di Asian Games?'
'Mau, kapan?' Tanyaku
'Serius? Kalau mau besuk kuantar menemui seniorku, ntar mba diwawancara dulu'
'Ini Asian Games dimana tempatnya?'
'Jakarta-Palembang sih mba, cuma volunteer yang dibutuhin itu buat yang di Jakarta'
'Wah, enak kalau di Jakarta aku ga perlu nyari penginapan, kan bisa pulang'
'Sebenarnya engga bisa pulang sebelum  sebulan sih mba, jadi gini nanti kalau lolos wawancara, mba jadi asisten wartawan olahraga gitu, sementara dia ngeliput mba fotoin, makanya selama sebulan penuh mba harus nginep dihotel yang sama sama si wartawan ini'

Aku berpikir
'Tapi tenang, semua akomodasi ditanggung penyelenggara kog' Jawab Rian seakan tahu apa yang aku pikirkan.
'Oke, aku mau, jadi kapan wawancaranya?'
'Besuk, jadi besuk jam 9 kita pergi ke wawancara itu'
'Siap, makasih dek' kataku sambil memeluk Rian.

Keesokan harinya
Aku sudah siap dengan alat tempurku.
Kamera tentu saja.
Setelah sampai ditempat wawancara ada banyak orang yang sudah datang, semua pakai baju rapi.
'Kenapa kamu ga bilang kalau aku harus pakai baju rapi sih dek?' Bisikku ke Rian
'Aku juga ga tau mba, kukira ga formal makanya aku diam saja mba pakai baju itu'
Aku memakai sneaker, jeans, kaos hitam dan kemeja putih yang tidak aku kancingkan.
Setelah menunggu berapa lama akhirnya tiba giliranku.

Aku masuk
'Silahkan duduk, nama saya Adrian dan disebelah saya adalah Bima Setiawan wartawan yang sedang mencari  volunteer. Nah mulai perkenalkan dirimu'
'Perkenalkan nama saya Gea Anastasia, umur 27th lulusan Komunikasi. Hobi saya memotret sehingga saya mengikuti wawancara ini'
'Ini hasil jepretanmu sendiri atau ambil dari internet?' Kata lelaki yang bernama Bima memegang file foto yang merupakan syarat administrasi wawancara ini.
'Saya memotretnya sendiri, kalau tidak percaya silahkan cek kamera saya' kataku sedikit menantang

Lelaki bernama Bima pun menganggukkan kepalanya sambil melihat-lihat file foto yang aku bawa.
'Kenapa kamu berpakaian seperti itu?' Lanjutnya
'Maaf karena pakaianku sedikit tidak sopan, aku hanya menggunakan pakaian yang nyaman untuk memotret sehingga pergerakanku leluasa, tapi pakaian ini mungkin tidak cocok untuk wawancara seperti ini' jawabku
'Itu cocok' kata Bima
'Apa?' Tanyaku
'Pakaian itu cocok untuk pekerjaan ini dan aku ga keberatan kamu memakainya di wawancara ini'
'Terima kasih' kataku sambil tersenyum

'Sekarang apa yang kamu ketahui tentang Asian Games ini?' Kali ini pria bernama Adrian yang bertanya.
'Setahu saya ini adalah ajang olahraga seasia yang diselenggarakan 2th sekali. Banyak cabang olahraga yang dipertandingkan'.
'Kamu suka olahraga apa?'
'Aku ga suka olahraga, tapi aku suka menonton olahraga dan tahu dasar-dasar aturannya'
'Apasaja yang kamu tahu?'
'Sepakbola, Basket, Badminton, Volly'

'Oke Gea, aku rasa cukup sampai disini, nanti akan kita hubungi lagi'

Dengan kalimat itu berakhir sudah wawancara selama 1 jam.
Aku hanya berharap aku mendapatkan pekerjaan ini, walau hanya volunteer.

~Selamat Membaca~