Abudushalamu Abudurexiti

1.5K 96 3
                                    

Abdusalam?
Aku terkejut setelah melihat jersey pemain bernomor punggung 23 ini.
Dan satu hal yang pasti terlintas dipikiranku, kalau lelaki ini seorang muslim.
Seketika aku langsung tersenyum menyadari fakta kecil ini.
Tanpa ragu lagi aku membidikkan kameraku ke arahnya, lagi.

Tanpa ragu lagi aku membidikkan kameraku ke arahnya, lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wow
Dia sangat produktif dalam mencetak poin.
Dalam sekejap saja mereka berhasil mememangkan pertandingan.
Tanpa sengaja aku berhasil menangkap moment selebrasi kemenangan mereka.

Setelah itu aku berjalan menuju mas Bima yang kebetulan berlawanan arah denganku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah itu aku berjalan menuju mas Bima yang kebetulan berlawanan arah denganku.
Dalam perjalanan itu aku tetap mengarahkan lensaku ke lapangan.
Dan aku berhasil menangkap senyum Zhou Qi.

Duh Melting sudahDia senyum ya Tuhan, manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duh
Melting sudah
Dia senyum ya Tuhan, manis.
Lalu tanpa sengaja aku sudah ada didepan mas Bima.
'Hei, perhatikan langkahmu' kata mas Bima
'Maaf mas, kita sudah selesai?'
'Sudah, ayo kembali ke hotel, kita tulis artikel' lanjutnya.

Hotel
'Ge, aku minta SD Cardmu ya, aku akan copy datanya, tulis artikel nanti selanjutnya kau pelajari dan edit tulisannya' perintah mas Bima.
Tanpa ragu akupun melakukan perintahnya.
'Oke, nanti aku ke kamarmu buat nyerahin draft artikelnya'
'Oke mas'

Setelah itu akupun memebersihkan diri dan meniknati makan malam yang sengaja kupesan melalui Ojol.
'Ah aku lupa' kataku
Akupun mengeluarkan HPku lalu mengetik sebuah nama...

'What?' Kata pertama yang aku ucap karena aku kaget dengan umurnya yang masih 23th

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'What?' Kata pertama yang aku ucap karena aku kaget dengan umurnya yang masih 23th.
'Mungkin karena style nya begitu jadi kelihatan agak lebih tua dari umur sebenarnya' gumamku
'Siapa?' Tanya Tere dari belakang
Akupun menunjukkan HPku ke Tere.
'Omg, dia tampan' itu adalah komen Tere yang pertama
'Iya, cuma aku ga ngira aja dia masih 23th'
'Ah benar dia kelihatan lebih tua dari umurnya'
'Oh Abu' kata seorang lelaki mengagetkanku.
Setelah kulihat kearah sumber suara itu ternyata mas Bima sudah ada di belakang kami.
'Abu?' Tanyaku
'Iya, Abdusalam. Besuk kita akan mewawancarainya' jelas mas Bima.
'Serius?'
'Iya, besuk kita kelatihan mereka dan selagi aku mewawancarai dia tolong fotoin ya'
'Siap kapten'

Keesokan harinya

(Ps. Anggap saja kalau lagi ngobrol sama pemain luar kita pakai bhs. Inggris 🙈)

'Kau siap?' Tanya mas Bima
'Siap' jawabku
Setelah menunggu, muncullah Abu dari locker room.
Aku yakin mulutku ternganga melihatnya. Dia hanya memakai celana training panjang dan tangtop hitam yang menunjukkan jelas otot bisepnya.

'Hai Abu, saya Bima dan ini asisten saya Gea. Saya yang sudah bikin janji kemarin dengan pelatihmu' mas Bima memperkenalkan diri dan maksud tujuan kami untuk mewawancarainya.
'Oh iya, saya Abdusalam' jawabnya sambil menjabat tangan kami berdua.
'Tak akan kucuci tanganku' batinku
'Kenapa kamu lebih suka dipanggil Abdusalam?' Mas Bima bertanya
'Karena itu lebih mudah daripada namaku yang sebenarnya' jawab Abu sambil tersenyum.
'Bolehkah kami memanggilmu Abu saja?' Pinta mas Bima.
'Boleh saja'
Kemudian mas Bima melontarkan pertanyaan kepada Abu. Diantaranya adalah apakah Abu nantinya akan bergabung di liga NBA? Dan Abu pun menjawab kalau dirinya sedang menjalani tes rekruitmen disalah satu tim yang berlaga di NBA. Sampai adanya panggilan lanjutan dia masih tetap bermain di Xinjiang.

Aku begitu kagum dengan pesonanya, sehingga akan ku abadikan segala ekspresinya ketika sedang menjawab pertanyaan.

Aku begitu kagum dengan pesonanya, sehingga akan ku abadikan segala ekspresinya ketika sedang menjawab pertanyaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ps. Lumer tidak disenyumin tipis begini? 😜)

Setelah selesai wawancara, mas Bima pun masih berbincang dengan Abu. Karena kupikir ini sudah selesai maka aku membidik lensaku ke lapangan, dimana para atlet Timnas China sedang berlatih.

 Karena kupikir ini sudah selesai maka aku membidik lensaku ke lapangan, dimana para atlet Timnas China sedang berlatih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku berhasil membidik saat Zhou Qi Slam Dunk.
Senyum puas terlukis diwajahku.
Aku bersiap memotret lagi sampai ada telapak tangan yang menghalangi lensaku.
Aku menoleh kepada pemilik tangan itu, dan ternyata... Abu.
'Kamu tidak sopan, kamu mewawancaraiku tetapi kamu memotret teman-temanku yang sedang berlatih. Kamu mata-mata? Ingin tahu strategi kami?'
Aku terkejut dengan gaya bicaranya yang 180⁰ berbeda dengan saat dia diwawacarai.
'Saya minta maaf, saya tidak bermaksud seperti itu. Saya hanya mengagumi Zhou Qi dan saya memotretnya karena wawancara ini sudah selesai'
'Tolong ajari asistenmu sopan santun' katanya pada mas Bima kenudian berlalu.

Aku terpaku
Aku tak menyangka dia berkata seperti itu.
'Maafkan aku' kataku pada mas Bima.
'Ga papa, mungkin moodnya sedang ga enak. Lain kali jangan diulangi ya Ge' kata mas Bima sambil tesenyum dan mengusap rambutku.
Akupun seketika tersenyum dan mengangguk.
'Aku blacklist kau dari list atlet idolaku wahai Abudushalamu Abudurexiti' batinku

~Selamat Membaca~

Mr. Athlete [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang