STALKER?

1.3K 102 4
                                    

Bima POV
Aku tahu Gea sangat kecewa dengan sikap Abu.
Tapi aku tidak bisa menyalahkannya karena memang saat itu wawancaranya sudah selesai.
Tapi sedari awal aku memang melihat tatapan Abu ke Gea berbeda.

Keesokan harinya
'Ge, kita liput Semifinal basket hari ini, satu jam lagi kita ketemu di lobby hotel'
Kulihat ekspresi Gea datar, namun tetap mengiyakan perintahku.

Sesampainya di Hall Basket aku langsung menempatkan diri di belakang banch official sedangkan Gea diseberang lapangan.

Aku bisa melihat dia sedang asik memotret Zhou Qi, kurasa setelah kejadian Abu kemarin rasa kagum kepada atlet nomor punggung 23 itu hilang.

Aku tak ingin masalah pribadi mempengaruhinya dalam pekerjaan. Lalu kuambil HP ku untuk mengirimkan pesan padanya.

Me
To Gea
Ge, fotoin Abu ya, dia bikin poin banyak
SEND

dari jauh aku lihat ekspresi kaget diwajah Gea. Namun dia tetap membalas pesanku

Gea
Ok mas

Gea POV
Setelah kejadian kemarin, aku tak sudi mengambil gambar Abu lagi.
Wajah dan sifatnya benar-benar bertolak belakang.
Lalu aku putuskan untuk memotret Zhou Qi.

Lalu aku putuskan untuk memotret Zhou Qi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama kemudian aku menerima pesan dari mas Bima

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama kemudian aku menerima pesan dari mas Bima.
Isi pesan itu adalah sebuah perintah untuk memotret Abu. Mungkin mas Bima merasakan perubahan mood ku untuk memotret Abu.
Aku tahu tak seharusnya menggabungkan perasaan pribadi dengan pekerjaan.

Lalu aku arahkan lensaku ke posisi dimana Abu berada.

Lalu aku arahkan lensaku ke posisi dimana Abu berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Astaga baru aku sadari dia searogan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Astaga baru aku sadari dia searogan ini.
Setelah Quarter 2 selesai, para pemain kembali ke locker room.

Karena posisiku di dekat pintu locker room, maka aku melihat beberapa pemain melewatiku.

'Aku yakin di kameramu hanya ada foto Zhou Qi ģe saja, dasar stalker' kata Abu
'Siapa bilang aku stalker, aku ini asisten wartawan, kamu ga lihat ID Cardku?' Jawabku meninggi
'Untuk fangirl sepertimu, aku yakin kau tak profesional mengerjakan tugasmu, kau hanya memotret Zhou Qi ģe saja' lanjutnya
Benar-benar ini anak.
'Hei adik kecil, tak usah khawatir, ada fotomu juga kog di kameraku' jawabku sambil melihatkan kameraku kearahnya sengaja memancing emosinya.
'Adik kecil? Kamu yang kecil, tinggi sebatas perutku saja berani menyebutku anak kecil'
'Ini bukan karena tinggi adik manis, ini karena umurku lebih tua 4th darimu, jadi kau harusnya hormat padaku'
'Dasar stalker, kau tau informasi semua atlet kan?'
'Aku ini wartawan, bukan stalker' jelasku
'Terserah' katanya memalingkan muka
'Apa?'
'Apa?'
Kita berbalas kata "Apa" kurang lebih 1menit

Sampai aku lihat Zhou Qi menundukkan badannya kearahku.

'Maaf ya, Abdusalam emang ga terlalu suka dengan media, tolong maklumi' kata Zhou Qi'Iya, ga papa''Kenapa ģeģe minta maaf, dia ini stalker, suka fotoin ģeģe' jelas AbuAku menatap sinis kearah Abu, sebelum sempat aku memberikan penjelasan Zhou Qi m...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Maaf ya, Abdusalam emang ga terlalu suka dengan media, tolong maklumi' kata Zhou Qi
'Iya, ga papa'
'Kenapa ģeģe minta maaf, dia ini stalker, suka fotoin ģeģe' jelas Abu
Aku menatap sinis kearah Abu, sebelum sempat aku memberikan penjelasan Zhou Qi mengatakan sesuatu...
'Oh iya? Wah ternyata aku punya penggemar disini, senang bertemu denganmu, lain kali kita ngobrol, bye' itu adalah kata terakhir Zhou Qi sebelum menyeret Abu ke locker room.

Quarter 3 dan 4 timnas China mulus mendapatkan poin. Dan benar saja mereka memenangkan pertandingan. Mereka berhasil masuk ke Final.

Seluruh media mendekat memasuki lapangan untuk mengabadikan moment selebrasi kemenangan mereka.
Aku melihat Zhou Qi tersenyum ke arahku. Lalu kuhampiri dia,
'Selamat, kalian berhasil lolos ke Final' ucapku
'Terima kasih banyak. Namamu siapa?' Jawabnya
'Gea, Gea Anastasia'
'Gea, nama yang bagus. Kau mau memotret timku? Mau pose yang seperti apa?'
Aku ternganga mendengar penawaran dari Zhou Qi.
'Aku boleh request pose dari tim kalian?' Aku memastikan lagi
'Yup, sekali foto saja tapi, mau pose apa?'
'Aku ingin fotoin kalian semua, kaya pose pemain bola pas mau tanding' jelasku
'Oke itu mudah' jawabnya. 'Guys, let's Pose' itu adalah kata Zhou Qi untuk mengatur formasi timnya.
'Ready, Gea' teriak Zhou Qi
Dengan sigap aku mengabadikan pose itu.

'Terima kasih Zhou Qi''Sama-sama, sampai ketemu besuk' katanya sambil berjalan menuju locker room'Dasar Penjilat, STALKER!' Gumam Abu saat melewatiku menuju locker roon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Terima kasih Zhou Qi'
'Sama-sama, sampai ketemu besuk' katanya sambil berjalan menuju locker room
'Dasar Penjilat, STALKER!' Gumam Abu saat melewatiku menuju locker roon.

Ya Tuhan, makhluk ini, aaaarrrgh.

~Selamat Membaca~
Ps. Aku update beberapa part hari ini karena aku sungguh bosan dikereta 🙈
Dan kebetulan idenya muncul.
Setelah ini bingung mau konflik apa lagi 😅
Terima kasih menyempatkan membacanya 🙏

Mr. Athlete [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang