Kamar
Matahari terbit diiringi dengan suara merdu burung bernyanyi dan kokokan ayam yang seru menunjukan pukul 6.20 pagi membangunkan seorang gadis yang masih berbalut rapat dengan selimutnya. Udara dingin kota Bandung membuat gadis tersebut enggan bangun dari zona ternyamannya. Aulia, sebut saja namanya begitu yang notabene adalah anak bungsu dari dua bersaudara, kakaknya bernama Jofian Sibero Arkam.Terdengar ketukan pintu kamar dari luar, yaa.. Siska, yang tak lain adalah bunda Aulia.
*Tok tok tok
"Aulia sayang, ayo bangun ini udah siang loh. Hari ini kan Aulia ada kuliah pagi.."
Namun tidak terdengar jawaban sedikitpun dari gadis yang masih belum berkutik dari tempat tidur.
*Ceklek
Bunda Siska membuka pintu kamar Aulia, menghampiri dan menarik selimut Aulia..
"Aulia sayang bangunlah ini sudah siang sayang," Bunda duduk di sebelah Aulia"Hmmm" jawaban Aulia singkat
"Anak bunda ih kenapa kau seperti kebo saja, ayo cepatlah bangun nanti kau terlambat berangkat" bujuk bunda lagi
"Hmmm" lagi2 jawaban Aulia yang masih menutup matanya
Bunda siska menggelengkan kepalanya,
"Sayang bukankah kau semalam bilang hari ini kau akan berangkat bersama Hakka, cepatlah bangun. Kau tidak berniat untuk membuat Hakka lama menunggumu ketika kau tengah bersiap bukan"
Mendengar nama tersebut Aulia langsung bangun dan membuka matanya"Oh iya astaga aku lupa. Hari ini kan ka Hakka menjemputku"
"Makanya ayo cepat mandi dan bersiaplah. Bunda akan lanjut memasak agar kau tidak terlambat untuk sarapan" ucap Bunda tersenyum
Aulia mengangguk dan beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandiSementara Aulia tengah bersiap2 bunda Siska memasak di dapur. Setelah beberapa menit akhirnya masakan Bunda sudah selesai dan Bunda menyajikannya di meja. Terdengar suara mobil yang sangat halus tanpa kasar sedikitpun.
Mobil tersebut berhenti dan parkir didepan rumah Aulia Arkam. Dari dalam mobil turun seorang laki2 memakai celana jins hitam dengan kaos berwarna hitam serta jaket hitam sebagai outer dan jam tangan hitam di tangan kanan membuat laki2 itu terlihat sempurna dan akan membuat siapa saja terpesona saat memandangnyaTentu saja, Senja Rihakka Analdi Pratama anak dari seorang Raditiya Ermawan Pratama seorang pemilik sebuah Perusahaan Besar yang bergerak di bidang properti di beberapa wilayah di Indonesia bahkan luar negri datang dengan mobil mewahnya. Sport berwarna merah, yang merupakan mobil kesayangan nya yang tidak lain adalah kado ulang tahun Hakka saat umur ke 19 tahun.
Senja Rihakka dan Aulia Arkam adalah teman sejak kecil, karena kedua orang tua mereka bersahabat, baik secara pribadi maupun pekerjaan. Karena kedekatan mereka yang begitu erat Aulia lebih senang jika memanggil Hakka dengan sebutan Kaka. Karena bagi Auliaa, Hakka selalu melindunginya dan menjaga nya layaknya seorang Kakak.
Namun, ketika lulus SMA Hakka harus ikut ayah Dan bundanya pindah ke London, dikarenakan ayahnya memiliki pekerjaan disana, Hakka pun harus melanjutkan kuliah disana. Hanya sampa 4 semester Dan kemudia dia kembali ke Indonesia karena pekerjaan ayahnya sudah selesai. Dan kini Hakka kuliah di kampus yang sama dengan Aulia, teman masa kecilnya. 2 tahun mereka tidak bertemu. Dan saat ini adalah saat yang sangat diharapkan, dia kembali bisa bertemu dengan gadis yang menemani masa kecilnya itu
*Di meja makan
"Ada yang datang?" Tanya Ayah yang sedang menuruni tangga"Sepertinya begitu, mungkin itu Hakka. Semalam Aulia bilang jika hari ini hakka menjemputnya" ucap Bunda kepada ayah
"Hakka sudah kembali dari London bun? Kapan??" Tanya Jo
"Kata Aulia kemarin lusa, Bunda juga baru tau semalam saat Aulia mengatakan jika hari ini hakka menjemputnya"

KAMU SEDANG MEMBACA
Kusebut Namanya Senja & Aku Jingga (on going)
RastgeleApa yang kau inginkan? Kau selalu bertingkah seakan kau menginginkanku tapi kau tidak pernah memberikan seluruh hatimu padaku. Kau mengikatku dalam ikatan cinta seorang sahabat. Cinta yang mungkin sampai kapanpun tidak akan pernah bisa berubah. Samp...