Arizona;4

34 7 0
                                    

Seorang cowok dengan kemarahan yang menggebu-gebu memukuli cowok  yang berada dibawahnya dengan membabi buta.Meski lawannya sudah tidak berdaya hampir pingsan dia tetap menendangnya.

"Sekali lagi lo gangguin adek gue !! Gue bunuh lo. " Bentakknya kembali menendang cowok itu.

"Ck!! L...lo abangnya atau co....cowoknya sih Zo..n" Dengan susah payah cowok yang tepar itu berkata,menatap cowok yang sedang menginjak dadanya."Gue ..cu...cuman mau minta nomor WA adek lo,nggak lebih"

"Nggak ada cowok minta nomor WA pake ngancem. Lo bakal buka baju adek gue di depan umum, kalo nggak mau ngasih nomornya. Itu namanya menganggu anjing" Teriak cowok datar itu sambil menginjak perut Hiro. Cowok yang menganggu adik kesayangannya.

Rintihan kesakitan dari Hiro tidak di ubris Zona. Zona?? Ya Arizona Ondersyon. Cowok dingin itu menendang Hiro " Awas lo ganggu adek gue lagi,gue telanjangin kakak lo" Ancamnya lalu pergi. Ya inilah cara sang manusia kutub itu menghancurkan musuh-musuhnya. Melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan musuhnya kepada nya.

....

"MINGGIIIIIIRRR....MINGGIIIR" Teriak seorang gadis sambil berlari kencang menuju taman belakang sekolah."AWASSSS. EHH SORII,NGGAK SENGAJA. ADUHH" Pada akhirnya gadis itu terjatuh karena menabrak seseorang yang bisa gadis itu rasakan adalah seorang cowok.

Taani kembali berlari setelah meminta maaf karena tidak sengaja menabrak cowok itu. Ya gadis itu adalah Taani,dia meninggalkan ketiga temannya dibelakang yang ikut juga berlari menuju taman belakang.Tanpa cewek itu sadari kalau cowok yang dia tabrak adalah Arizona Ondersyon.

"Taaniiiiiiii..... Tungguin kita." Ucap Binsar pelan ,cowok aneh itu berada ditengah kedua sahabatnya.Varo dan Darmian yang juga ikut berlari.

Darmian berdecak."Ck!! Lo bilangnya pelan gitu ya enggak didengar lah,goblok." Sementara Binsar hanya cengenggesan tak jelas.

Sesampai di taman belakang. Taani segera ke belakang pohon besar tempat dimana seorang cewek dikeroyok lima orang. "Kurang ajarr!!, Mainnya keroyokan.", Gumamnya berlari lalu menendang dua cewek sekaligus membuat dua cewek itu jatuh tersungkur karena tidak siap. Aktivitas menjambak dan memukul mereka terhenti ketika mengetahui ada seseorang yang ikut campur.

" He siapa lo berani ikut campur??" Bentak cewek yang Taani yakini adalah kakak kelasnya. Taani mematung melihat sahabatnya duduk lemas di bawah pohon. Dia tidak tahu apa yang terjadi,gadis itu langsung berlari menuju taman belakang ketika mendengar adik kelas ada yang membicarakan sahabatnya yang terkenal.Astrid. Kata mereka Astrid dibully kakak kelas mereka yang bernama Cinta, cewek yang membentak Taani. Taani bingung kenapa sahabatnya itu ada di SMA mereka. Padahal mereka beda sekolah. Astrid cewek baik-baik,pendengar luar biasa. Terkenal,karena cewek manis itu osis di SMA elit,tajir,ramah semua suka sama Astrid. Selalu tersenyum, tapi karena banyak cowok yang ngejar Astrid membuat dia jadi tidak disukai cewek-cewek cabe yang suka ngejar-ngejar cowok kayak Cinta dan dayang-dayangnya.

Taani maju ketengah-tengah mereka,menyambar tangan Astrid yang dingin. Air mata cewek cantik itu sudah berhenti ketika menyadari sahabat baiknya datang. Dia salah!! Salah sudah percaya sama orang yang jelas-jelas ingin menghancurkannya.

"Hehh,enak aja lo. Main ambil mangsa kita. Lo mau kena juga? " Sinis cinta,mencekal tangan Taani yang ingin membawa Astrid pergi.

Taani menghembuskan nafasnya. Agar emosinya mereda saat ini,yang ingin cewek itu lakukan adalah menenangkan sahabatnya yang gemetaran,dan membersihkan sahabatnya karena ulah para cewek murahan di depannya itu menbuat seragam Astrid kotor."Nanti aja kak,gue nenangin sahabat gue dulu.Terus kita selesaiin masalah ini" Ucap Taani membuat kelima cewek itu menatap remeh kearah Taani. "Dengan kekerasan,sama kayak lo lakuin ke sahabat gue" sambungnya dalam hati.

"Ooh sahabat lo?? Kirain lo sok pahlawan" Ejek Merlin,teman Cinta.

"Lo berani berurusan sama gue?? " Tanya Cinta. Dengan entengnya Taani mengangguk membuat Cinta kesal,cewek itu mengepalkan tangannya.

"Atau lo takut?? Sok-sok mau nenangin sahabat tapi malah kabur. HA HA" Ucap Imel,cewek berambut pirang yang maju kedepan sambil memakan permen karet.sok iya.Batin Taani

"Yaudah deh kalau lo takut,tapi gue pastiin hidup lo nggak akan tenang di sekolah ADIK KECIL. Dan ya tolong jaga ya Sahabat lo itu,nggak usah genit-genit lagi sama cowok orang. MURAHAN" Ucap Cinta sambil menekan kata Adik kecil dan Murahan.

Niat Taani yang ingin pergi melangkah, jadi diam ditempat mendengar hinaan yang dilontarkan kakak kelasnya kepada Astrid. Gadis itu tidak terima,ia melepaskan rangkulannya pada Astrid lalu berjalan tepat kedepan Cinta yang melipat kedua tangan didepan dada.

" Apa !!! ? Nggak terima kalo sahabat lo ini murah..."

Belum sempat Cinta menyelesaikan kalimatnya Taani sudah lebih dulu mencekiknya,membuat dia terkejut bukan main,akibat serangan adik kelasnya yang sempat ia remehkan.

"Apa ? Coba ulang apa yang lo bilang tadi?" Ucap Taani mencekik lebih keras leher Cinta. Dia tersenyum melihat Cinta memegang lengannya minta dilepaskan.

"Wo...i. Ba...n..tuin.. Gu..gue bangsat. Goblok... Lo. Pada" Ucap Cinta kesusahan bicara melirik tajam teman-temannya yang asik menonton saja.

"Berani-beraninya lo." Merlin berusaha menarik tangan kanan Taani yang mencekik Cinta.

Taani tersenyum kecil melihat tangan kanannya yang memerah karena Merlin yang kesal tidak bisa melepaskan cekikan,mrmbuat cewek itu memukul tangan Taani dengan telapaknya.

"Lepasin teman gue anj*ng," Imel menarik rambut Taani kebelakang,membuat Taani mundur kebelakang tapi cekikan tak kunjung lepas. Astrid dibelakang berteriak tidak percaya melihat Taani sahabatnya .Iya dia memang tahu kalau Taani suka berantem tapi ini pertama kalinya melihat secara langsung.

Teman Cinta yang berada dibelakangnya menarik paksa. Membuat cekikan terlepas,Taani tersenyum melihat leher Cinta yang memerah dan menarik nafas sedalam-dalamnya.

" AWW"  Rintihan kesakitan dari Astrid membuat Taani berbalik,melihat Imel yang sudah melepaskan jambakan kini menendang betis Astrid.

"Kurang ajar" Teriak Taani,cewek itu sudah tidak bisa menahan emosinya. Dia menendang perut Imel. Satu detik cewek itu sudah jatuh berguling,mungkin Taani menendangnya kuat sekali.

"Woi ulangi ucapan lo tadi" Suara Taanu berubah dingin,dia menatap penuh bara kepada Cinta.

"Kenapa, nggak usah sok jago lo. Lo sama teman lo itu,Murahan" Bentak Cinta sambil menunjuk Astrid dan Taani bergantian

Taani tersenyum, saatnya bermain. Dia maju memukul wajah cantik Cinta karena make up dengan kepalan tangannya. Seletika wajahnya membiru, Cinta ingin menangis pukulan Taani begitu keras. Tani kini berganti dengan Merlin dan dua lainnya.

Bugh...

Bugh....

Bughhh

Bugh....

Ketiganya seketika jatuh menahan sakit,jika cewek lain berkelahi dengan menampar atau menjambak,maka Taani berkelahi dengan memukul dan menendang.

"Dasar cewek sialan." Teriak Cinta menjambak kuat rambut gelombang Taani.

Taani tersenyum,"lo salah milih lawan kak" Gumamnya lalu menyundulkan kepala kebelakang. Darah segar keluar menerobos dari hidung Cinta. Dengan amarah dia mendang semua yang menyakiti sahabatnya.

" Taani.... Udah.udah. Taan... Jangan kaya gini." Astrid memegang lengan Taani yang asik menendang-nendang punggung Imel.

"Mereka udah nyakitin lo As"

"udah ayo pergi" Astrid menarik pelan tangan Taani. Dia menghapus airmata yang terjatuh . Dia nangis terharu,melihat sahabatnya membelanya dengan penuh perhatian. Membuat Astrid seperti berharga.

Arizona !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang