"Beneran??" Darmian yang suka nyosor,langsung nyosor ke sebelah Taani.
Tasni mengangguk, tersenyum manis.
Varo geleng-gelenkan kepala tidak percaya, "bisa-bisanya Zona suka sama cewek yang saraf malunya udah putus."
Taani tidak mengubrisnya. Hatinya sedang bahagia tingkat akut sama seperti kewarasannya .
Guru sudah datang.
Pak Sanjaya,selaku guru Sejarah dan sebagai wali kelas mereka segera membuka suara.
"Selamat Pagi"
" pagi paaaaaak." semuanya menjawab serempak,suara Taani dan Varo yang paling keras.
"Hari ini,kita kedatangan murid baru. Silahkan masuk"
Taani yang tidak peduli terhadap murid baru itu,memilih tidur. Kemarin gadis itu tidak bisa tidur karena memikirkan Zona.
"Segera perkenalkan dirimu" suara pak Sanjaya semakin mengecil,Taani hampir sampai menuju alam mimpi .
"Aaaaaa genteng banget"
"What,pangeran gue nih."
Suara cewek-cewek alai yang biasanya heboh jika ada cogan langsung gatal.
"perkenalkan nama saya Buyung,saya pindahan dari Cina Selatan."
Taani sudah tidak mendengar apa apa, tepatnya cewek itu sudah sampai di alam mimpi. Varo, Binsar,Darmian yang benar-benar mengenal murid baru itu segera berteriak histeris seperti cewek-cewek alai lainnya.
Pak Sanjaya menyuruh diam,"Tidak ada pertanyaan pertanyaan, Buyung? Kamu segera duduk di kursi yang belum diisi "
Buyung mengangguk, berjalan di lorong dan duduk di sebelah Taani yang memang kosong.
Guru sejarah itu segera menerangkan materi di depan.
Darmian memutar badan,menghadap ke belakang." kejutan banget anjirrr, kapan lo pindah.!?"
Varo yang memang duduk di sebelah meja Taani memutar badan" Yungg, sejak kapan lo jadi tambah ganteng gini?""
"Yaelah,yang ada makin hitam dia mah." Darmian menyelutuk pelan.
Buyung terkekeh,cowok berkulit sawo matang itu menatap Darmian." Astrid juga pindah,dia di kelas XI Ipa 1"
Darmian membulatkan bola mata,Refleks cowok itu berteriak" WHATT!"
"DARMIAN,KENAPA KAMU?"pak Sanjaya mengeraskan suaranya.
" e,,eh enggak pak.maaf" Darmian menyatukan kedua tangannya,sambil tersenyum malu.
Guru berkumis tebal itu kembali melanjutkan kalimat.
"Ngomong-ngomong. Taani kelas berapa. Gue kangen banget sama si barbar kelas akut itu" Buyung menatap sekeliling,mencari cewek itu.
Ketiganya terkekeh.
"Dia disebelah lo, ngences"
Buyung menatap cewek yang duduk di sebelahnya,menyelidik. Ketiga sahabat baiknya ini,tidak bisa di percaya. Tapi melihat dengan santai Darmian menepuk kepala cewek itu,menbuat Buyung semangat ikut-ikutan menepuk.
"Aww" Taani meringis pelan, memegang kepala bagian belakangnya yang terasa sakit.
Melihat Binsar nyengir di depannya,membuat gadis itu menjambak kasar jambul kebanggaannya.
"Lo ya ! Gue lagi enak-enak tiduuur"
"Kalem mbakk kalemm. " Darmian menghentikan keributan" ada kak Zona Taan" Bisiknya.
Taani mengerjap ngerjap,serius?? Mana??
"Disebelah lo" Bisik Binsar .
Taani menoleh kekanan,ketika melihat cowok itu,matanya langsung melebar seakan mau keluar dari tempat nya,refleks dia berteriak sangat kencang saking terkejudnya" BUYUNG???!?!?!?"
Pak Sanjaya seketika naik darah,sudah dua kali ada yang mengusiknya,dan ini yang paling parah" TAANI,KELUAR. HORMAT BENDERA,SAMPAI PELAJARAN BAPAK SELESAI,S E K A R A N G!"
Taani meringis,semua teman satu kelasnya menahan tawa." P,,, pak maaf saya..--"
Belum selesai Taani menyelesaikan ucapan,pak Sanjaya kembali berteriak." SEKARANG "
Taani keluar dari kursi,melotot kepada buyung.
...
"Untung cuaca agak mendung,bisa mati kepanasan gue kalau cuaca cerah banget" Gumam gadis itu.
Sang merah putih terlihat berkibar diatas sana di terpa angin dingin.
"Kau temankuuuu. Kau doakan akuuu,punya otak cerdas. Aku harus tangguuuh.... Bila jatuh gajah lain membantuuuu,tubuhmu disitu masih... Rela jadi.."
"~tamengkuu"
Taani segera menatap seseorang yang baru saja melanjutkan lagu dari penyanyi idolanya itu. Tersenyum" Kakak mau ikut? Bareng gue,hormat bendera" Taani terkekeh pelan.
Zona tersenyum tipis. Mengambil sapu tangan dari saku. Menghapus peluh yang ada di dahi pacarnya ."Kenapa keringatan?? Nggak panaskan?"
"Enggak si kak,tapi ada kakak disini bikin keringat dingin tahu nggak" Taani terkekeh pelan,tetap pada posisi yang sama,menghormat bendera.
Zona refleks tertawa,untuk ukuran cewek cantik seperti Taani,menurutnya terlalu blak-blakan. Bukan jenis cewek yang suka kode-kodean nggak jelas.
"Eh,kak nanti termani gue ke gramed ya?? Beli buku " Taani tersenyum menatap Zona.
Zona balas tersenyum,kini Taani yang dikenalnya sudah mulai terbuka dan mulai berani. Mengangguk.
"Arizona,sedang apa kamu disitu? Mau ikutan dihukum juga?" Pak Sanjaya yang ingin pergi ke toilet berteriak,guru satu ini memang dikenal tidak pernah pilih kasih dan tidak pandang bulu jika menghukum.
"Sebenarnya mau sih pak, tapi lagi ada urusan penting."
Taani terkekeh pelan mendengar gumaman Zona.
"Ngapain kak?"
"Liatin kamu"
Wajah Taani seketika memerah. Zona tertawa berjalan menjauh sebelum guru yang sudah berumur itu meneriakinya lagi.
Setelah Zona pergi, Taani memegang dadanya " Kak Zona,makin hari makin manis aja. Is kan ,gue jadi tambah suka"
Drtttt drttttt drrrtt
Taani merogoh saku,ada notif .
ZonaMyLovely❤
Nanti pulang sekolah
Ke lapangan basket y?Ia👅💩💩
KAMU SEDANG MEMBACA
Arizona !
Teen Fiction"Mulai sekarang,Lo jadi cewek gue" Arizona tidak pernah menyangka akan mengatakan itu kepada adik kelasnya yang terkenal jahil,bobrok,dan suka berkelahi. Taani, Cewek itu tidak bisa mengatakan apa apa ketika,kakak kelasnya yang sering di juluki 'm...