2 bulan kemudian...
Hari ini tepat di jam 09.00 pagi sampai jam 13.20 akan diadakan technical metting sebagai persiapan untuk HUT ke-10 besok lusa. Aleta pagi ini datang dengan sedikit rapi dari biasanya rambut yang biasanya selalu diikat pagi ini berubah menjadi uraian rambut yang sedikit dikepang mengelilingi kepala Aleta.
Dengan partner kerjanya yaitu Tera mereka sangat siap untuk memulai program kerja yang telah disepakati oleh pihak sekolah. Beberapa perwakilan dari sekolah-sekolah lain sudah mulai terlihat berkeliaran dilapangan sekolah dan ya, tentu saja termasuk perwakilan dari sekolah SMK Medika yang diwakili oleh pria yang pernah mempermalukannya 2 bulan lalu.
"ARGHH!!.. kenapa sih harus tuh anak yang dateng TM ka---.
"Alet! lo tuh kenapa sih ngomong-ngomong sendiri terus marah nggak jelas". Tera yang mulai geram dengan ocehan dan bisikan-bisikan Aleta yang sangat mengganggu konsetrasinya dengan lantang memotong omongan Aleta yang terlihat badmood.
Tanpa mendengarkan perkataan Tera Aleta yang sedang kesal lalu pergi meninggalkan Tera dengan langkah yang begitu berat.
"Apaan sih dari tadi mondar-mandir mulu, lo kalo pingin kenalan ngomong aja nggak usah pake acara bolak-balik". Sahut Aleta kasar kepada pria perwakilan Medika yang sejak tadi mondar-mandir tanpa tujuan.
"Alet lo apaan sih kasar banget deh". Selang Tera yang sengaja melakukannya demi melangsungkan strateginya untuk mendekati pria itu dan tentu saja bila Tera sedang berada di depan pria tampan seperti itu ia seketika akan berubah menjadi sosok jelmaan penasehat yang santun dalam bicara serta lembut saat menegur.
Melihat sikap Tera yang seperti meleleh Aleta langsung mencubit pinggang Tera agar dia tidak merendahkan diri kepada pria tampan itu.
"Gue... oh iya gue dari tadi tuh mau balikin ini punya lo kan, lagian lo nggak usah kegeeran gue mau kenalan atau minta foto sama lo selera gue juga berkelas nggak kayak otak lo". Sahut pria itu sambil tersenyum geli menanggapi sikap Aleta yang selalu sombong ketika bertemu dengannya dan sedikit mengejek Aleta agar Aleta tidak mempermalukan dirinya lagi.
Tidak terasa bahwa pertemuan mereka sudah berakhir karna waktu TM telah usai dan itu menandakan bahwa pria itu harus kembali kesekolah asalnya. Di ujung lorong kelas Aleta sengaja menunggu pria itu lewat dengan tujuan ingin mengambil jepit rambut yang tadi tidak sempat diberikan kepadanya dan tentu saja Aleta juga memiliki tujuan lain yaitu berkenalan.
"Hay.. Emmm gue mau...--"
"Kenalan?". Pria itu langsung memotong ucapan Aleta yang terlihat gugup.
"Hah!!! gila lo, nggak penting tau kenalan sama lo nggak ada faedahnya sama sekali". Aleta yang terlihat salah tingkah langsung bersikap kasar lagi kepada pria itu tapi Aleta tetap tidak bisa menutup keinginannya terus dengan sikapnya yang tiba-tiba melayang.
"Ya terserah lo sih tapi meskipun lo nggak ngajak gue kenalan atau lo nggak pingin kenalan sama gue gue juga bakal perkenalin diri gue sama lo ya anggap aja kalo ini itu impas sama perlakuan gue ke lo yang mungkin buat lo emosi mulu, kenalin gue Rais pemain futsal dari SMK Medika Jakarta dan gue juga mau balikin nih punya lo".
Rais langsung menjulurkan tanggannya dan bersalaman pada Aleta yang dari tadi tampak diam. Aleta yang sedang mengondisikan jantungnya kini hanya terdiam mengambil jepit rambut miliknya dan pergi begitu saja meninggalkan Rais tanpa ucapan terima kasih.
Sudah cukup lama bagi Aleta mengunci separuh hatinya yang entah akan ia berikan pada siapa dan separuh hati Aleta masih terbayang untuk orang tuanya yang telah lama pergi. Tidak mudah bagi Aleta untuk mengembalikan kondisi hatinya seperti saat ini walau belum sesempurna saat sebelum orang tua Aleta pergi namum ia rasa separuh hatinya sudah cukup siap untuk kembali kemedan pertempuran.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN TO FORGET
Romance"Pokoknya gue nggak pernah nyesel kenal sama orang yang pernah jahat sama gue, karna dari mereka gue belajar untuk tidak menjadi orang seperti mereka. Karna gue tahu banget gimana rasanya di dikhianati, diselingkuhin, ditipu, bahkan gue tahu banget...