3. Day by Day has Passed

192 10 0
                                    

LOVE EXIST

--------


Hedi's pov

Baru juga dua hari di Chengdu menikmati hari liburku dan bersantai dengan keluarga tercinta, sekarang sudah harus ke Shanghai untuk syuting iklan.

Saat sampai di Shanghai hari sudah gelap, aku dan timku memutuskan untuk beristirahat di hotel karena syuting juga akan dilakukan besok pagi.

GOLD HOTEL
Shanghai, China

"Ohh? Wáng Hè Dì?" Ujar seseorang yang baru saja keluar dari lift. Aku pun menoleh. Dia berjalan ke arahku dan tentu saja dengan senyumannya itu. Iya, manis!

"Kita bertemu lagi." Ujarnya lagi saat dia sudah ada di depanku.

"Kau mengikutiku lagi?" Tanyaku.

"Aku kan sudah bilang kalau aku pergi dengan kakakku. Oh satu lagi, kakakku seorang pramugara jadi dia pasti punya koneksi di hotel ini."

Dia menghentikan ucapannya dan terlihat berpikir. Dia sangat sulit ditebak, selalu penuh kejutan. Dan anehnya itu selalu membuatku dag-dig-dug. Lihat! Sekarang dia malah tertawa tidak jelas. Itu semakin membuatku takut.

"Jangan bilang kau---"

"Kenapa kau terus tertawa?" Aku langsung memotong ucapannya. Tapi dia masih saja belum berhenti tertawa.

"Hey, tidak bisakah kau berhenti tertawa?" Gertakku sekali lagi.

"Jangan bilang kau? Maksudku, ini lucu sekali kalau kau masih menganggapku sebagai penguntit. Aku, aku bahkan tidak tahu tanggal lahirmu, hal-hal yang kau sukai ataupun keluargamu. Bukankah hal mendasar seperti itu sudah seharusnya diketahui oleh seorang penggemar? Sementara aku? Aku hanya tahu wajah dan namamu saja."

Dia pun berhenti tertawa. Tunggu! Kenapa sekarang aku malah ingin tersenyum? Rasanya sulit sekali menahan untuk tidak tersenyum di hadapannya.

"Aku tidak menyangka kakakku menempatkanku di hotel bintang lima yang sama denganmu. Apalagi aku akan satu mingu di sini. Anyway, nice to meet you again, Wang Hedi." Ucapnya lagi. Dia tersenyum saat menyebut namaku.

"Oh iya, tidak apa-apa kan kalau aku memanggilmu Wang Hedi?"

Aku tersenyum simpul saat dia bertanya seperti itu. Kau itu sebenarnya orang seperti apa? Kenapa membuatku penasaran?

"Terserah kau saja."

"Kalau begitu aku permisi." Dia pun berpamitan. Sekarang aku hanya bisa menatapnya dari belakang.

Lagi-lagi tersenyum. Gadis yang penuh energi positif dan aura kebahagiaan. Sepanjang bicara, dia tidak henti-hentinya tersenyum padaku. Dia juga selalu mengalungkan kameranya. Apa dia seorang backpaker? Aku hanya tersenyum tidak percaya sambil melihatnya pergi dari hadapanku. Atau mungkin, aku tersenyum malu-malu?

"为什么?" (Weishenme? : Kenapa?)"

"Hah?"

"Kenapa bengong di meja resepsionis? Ayo! Kita sudah memesan kamar."

"Oh okay. Ayo!"

Woaahh... Apa aku baru saja flashback? Kenapa aku merasa seperti selalu merindukannya? Senang rasanya bertemu gadis baik seperti dia yang tak bertele-tele dan banyak gaya. Biasanya para gadis yang bertemu denganku akan histeris dahulu. Sedangkan dia, dia gadis pertama yang bersikap normal padaku.

Sejak pertemuan di pesawat hari itu, aku dan gadis itu tidak pernah melewatkan waktu satu hari pun untuk saling bertukar kabar. Pesan singkat, panggilan telepon atau pun video call, kami sering melakukannya. Tunggu, seharusnya aku berhenti memanggilnya dengan sebutan gadis itu. Silvi, Silvia Idrees.

*
*
*

Silvi's pov

Woaahh!!!! Amazing! Akhir-akhir ini aku jarang nonton TV dan sekarang sekalinya nonton, aku lihat iklan kalau drama Meteor Garden 2018 udah mau tayang aja sore ini. Woahhh, stasiun TV satu ini gercep banget. Pokoknya harus nonton.

Sekarang setelah bubar sekolah pukul 15.30, aku selalu langsung pulang ke rumah untuk nonton Meteor Garden yang ditayangkan di TV setiap pukul 4 sore. Drama pun dimulai. Ohhh aku sangat excited. Ini adalah episode ke 3.

------------------------

Kenapa satu jam berlalu dengan begitu cepat? Rasanya baru dimulai eh sekarang udah terdengar soundtrack closing aja. Tapi emang enak di dengar ni lagu. Easy listening meski gak ngerti bahasanya.

🎶 Yīnwèi nǐ wǒ xiāngxìn ài cúnzài
In your eyes in your eyes in my life... 🎶

Aku ikut bernyanyi sambil menonton closing episode hari ini dan drama pun berakhir.

🎶 In your eyes in your eyes in my life 🎶

Aku masih saja menyanyikan lagu itu. Emang bikin berputar di kepala si saking enaknya di dengar. Tunggu!

🎶 Yīnwèi nǐ wǒ xiāngxìn ài cúnzài
In your eyes in your eyes in my life... 🎶

Aku seperti pernah mendengarnya? Ya iyalah! Kan aku nonton drama ini dari episode satu, gimana si!

🎶 In your eyes in your eyes in my life 🎶

Enggak! Aku jelas mendengarnya di suatu tempat. Aku denger lagunya sebelum nonton drama ini. Ya! Aku yakin. Tapi di mana?

Message! Message! Message!

Tiba-tiba handphoneku berbunyi dan ternyata itu pesan dari Kak Satria.

My Brother

Uang jajanmu bulan ini sudah di transfer...

Sudah ku duga! Kak Satria emang yang terbaik!

Wait!

Kak Satria, Kak Satria... Dia?

Yah!

That Aeroplane! Pesawat terbang itu!

Dia yang menyanyikan lagu itu di pesawat. Kenapa aku baru menyadarinya di episode ketiga? Ohhh, sungguh kejutan yang luar biasa. Tapi, apa arti bait lagu itu?

*
*
*




Wednesday,
November 6, 2019
Xx

LOVE EXIST : DYLAN WANG [THE SHORT FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang