To Hate You, To Kill You

616 62 19
                                    

Catatan:
Cerita ini mengandung spoiler Aegis Orta sampai dengan episode 50 di musim kedua.

--------------------

Keras kepala, seenaknya, tukang ikut campur, bodoh. Kurasa alasan-alasan ini saja sudah cukup untuk menjadi alasanku untuk membencimu.

Hei, Valac. Ingin membunuh orang yang dibenci itu adalah satu hal yang wajar, 'kan? Misalnya seperti saat kamu membunuh mereka yang menyerangmu. Kamu membenci mereka, karena itu kamu bunuh, 'kan? Bahkan teman sekalipun, ketika mereka menyerangmu, menjadi benci mereka tetap adalah satu hal yang wajar. Manusia begitu, 'kan? Iblis dan malaikat pun sama ... karena kita ini hidup.

Val, aku membencimu—sangat. Itu saja sudah cukup menjadi alasanku membunuhmu. Ah, salah. Pada dasarnya, aku memang benci semua iblis. Kamu pun tidak terkecuali.

Makanya, biarkan aku membunuhmu, ya? Jadi, kamu tidak akan lagi bisa banyak bicara soal "teman" atau semacamnya. Lagi pula ..., mereka, 'kan, sudah mati. Jin dan Jay ..., lalu ... bocah bernama Asta itu, ...

dia temanmu, 'kan? Hahaha, lucu sekali. Seperti biasa, kamu terlalu lembek, ya. Baru berapa lama kutinggalkan, kamu sudah membuat teman baru di dunia iblis. Padahal, kamu juga benci iblis, 'kan?

Dan, katamu aku jahat? Karena membunuh anak itu? Kejamnya, padahal aku hanya mewujudkan apa yang kupercayai ..., seperti kamu yang berusaha melawanku karena percaya membunuh adalah tindakan yang salah.

Val, kamu terlalu naif ... makanya aku sampai bisa menipumu berkali-kali, bukan? Saking naifnya, Mammon yang beberapa lama ini mengambil alih tubuhnya dan memercayai dirinya sebagai kamu karena memiliki memorimu saja ikut-ikutan jadi naif. Terlalu mudah memancingmu menyerangku tanpa berpikir.

Aku hanya membunuh Asta karena anak itu menyerangku, salahnya sendiri melawanku. Seharusnya kamu berterima kasih aku membunuhnya ..., karena iblis seperti itu sama sekali tidak pantas jadi temanmu. Sampai sebelum ini, kulihat kamu masih melawannya. Artinya, kamu juga tidak suka padanya, bukan?

Aaah ..., tetapi kamu tidak akan pernah menerima semua tindakanku, ya. Mungkin karena ini juga aku membencimu. Kalau begitu ..., sebaiknya kamu mati saja, 'kan ...? Semua yang melawanku ..., akan kubunuh tanpa terkecuali. Kamu pun sama, Val.

Lebih baik kamu mati di tanganku, daripada kita terus saling terluka karena keberadaan satu sama lain. Jujur saja, Val. Aku tidak suka melihatmu yang semakin hari semakin disukai orang. Orang seperti apa pun ... mereka ujungnya selalu menyukaimu, bahkan walau kamu anak Mammon yang dibenci banyak iblis. Dari dahulu selalu begitu. Mengesalkan. Memangnya apa yang bagus darimu? Kamu terlalu mudah memercayai orang, dan itu sama sekali bukan hal yang bagus. Kamu sendiri juga sekarang seharusnya paham, bukan? Walau bodoh, kamu tidak sebodoh itu untuk tidak menyadari fakta ini.

Apa sebegitunya kamu peduli pada anak iblis bangsawan yang kubunuh itu? Iblis yang bahkan baru kautemui entah berapa lama itu? Kalau begitu, biar kukirimkan kamu ke tempatnya cuma-cuma. Kamu senang, 'kan? Kamu akan bisa segera bertemu dengannya lagi, seharusnya kamu berterima kasih kepadaku.

Ya, akan kubunuh kamu ... sebelum niat ini menipis lagi dimakan waktu .... Kamu bukan manusia baik, kamu iblis. Ya, iblis yang tidak seharusnya berdoa ..., yang kalau berdoa pun ... suaranya tidak akan didengar oleh Ia yang ada di atas.

Selamat tinggal, Val .... Kuharap kamu menyesal karena sudah membela orang yang salah dan melawanku.

Dengan tangan ini ... aku sendiri yang akan membunuhmu. Suatu kehormatan, bukan? Berterima kasihlah padaku nanti setelah mati ..., ya, Valac?

--------------------

A/N:

Aegis Orta akhirnya bangun dari hiatus. Sebulan ini benar-benar penyiksaan buat saya, dan saya benar-benar tidak diam selama membaca bab terbaru. Fanfiksi ini saya persembahkan untuk headcanon saya yang terbukti benar: headcanon kalau Val memang menyerang Lucifer beberapa bab lalu dan menahan Lucifer bab kemarin memang karena Asta dibunuh Lucifer. Hidup AstaVal! Haha! Lalu, saya baru sadar kalau Lucifer di chapter ini memanggil Val dengan namanya yang biasa, bukan "Valac" lagi. Lalu, di bab juga Lucifer lagi-lagi mengucapkan pamit kepada Val dengan kata-kata yang menyiratkan bahwa mereka pasti akan bertemu lagi. Memang Lucifer ini suka kode, ya. Kodenya banyak, tetapi dia lupa kalau Val itu tidak peka.

Jadi, apa Michael akan menggantikan Asta menikung Linus? Nantikan saja di Aegis Orta! Hehe!

Akhir kata untuk catatan penulis di bab ini ..., harap maafkan dan maklumi imajinasi nista saya unruk fandom ini. Sampai jumpa kapan-kapan!

The IrregularsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang