-Peran pertama-

228 15 4
                                    

Peran pertama adalah peran yang selalu hadir didalam sebuah film, entah bagus atau tidak dialah yang akan memulai dan mengahirinya.
Aku(Hara) akan memulai syuting ku dipagi hari dengan bumbu lawakanku yang kupunya untuk menutupi kisah nyataku, dan berlagak konyol didepan teman-temanku
-Hara-
.
.
"Pagi"
Sapaku..
"Hara, pr mu sudah belum?"
Tanya Kai, cewek pintar berkacamata nan cantik, dia populer dan diminati para cowok tentunya. Banyak yang ingin berteman dengannya, namun akulah yang jadi pilihannya untuk dijadikan teman, bahkan kami bersahabat.
Aku bertemu dengannya dikelas 2, dan dia langsung sok akrab kepadaku. Tapi ketika bicara dengannya rasanya memang seperti dekat.
.
.
"Umm.. hehe"
Jawabku cengengesan
"Dasar Hara, ini liat punyaku cepetan. Bentar lagi masuk lho"
Dia memberikan buku prnya kepadaku.
"Hara, kalo kamu gabisa pelajaran mtk, fisika kan ada aku, aku bisa ajarin. Kenapa suka nolak? Nanti ulangan kamu kesulitan lho"
"Ummm.. aku terlalu benci itu Kai"
"Segitunya kah, sukai dulu baru berkomentar"
"Ngga suka Kai heheh"
"Dasar Hara"
Aku mengerjakan prku, ups. Mencontek maksudnya, sesekali aku menjahili Kai:v
"Kai.."
Kataku
"Ya?"
Jawabnya
"Cepet Hara bentar lagi bel!"
Dia mengomel, dari tadi aku memanggilnya untuk mengganggunya dan dia kesal:v
Kai memainkan ponselnya..
"Hara liat deh! Cantik ya.."
Katanya sambil menunjukan gambar barang yang ada dionline shop
"Kaya aku ya:v"
Celetuk ku
"Ihh apaan sih:v kepedean deh"
Kai mengomel
"Aku ini lagi ngerjain pr tau, kalo kamu terus komen barang ini itu ga kelar-kelar dong, tadi disuruh cepet. Gimana sih"
Sekarang giliranku yang ngomel dan bersikap sok Madam:v
"Ihhh Hara galak>~<"
Ucapnya..
Sialan dia imut banget, aku jadi iri.
Dia bisa mendapat perhatian laki-laki manapun, termasuk kaka kelas yang ku suka. Kak Arkan.
By the way, film ku ini tidak seperti film ditv/bioskop. Tuhan menjadikan ku peran utama yang tidak menarik, sedih sekali:'v
.
.
Eeeeh.. tapi aku ngga putus asa lho, soalnya kudengar beberapa orang seniorku menyukaiku, tapi aku kan menyukai kak Arkan>_< huft...
Aku selalu begini.. sederhana dan tidak mencari perhatian. Tujuanku hanya lulus dan pergi dari rumahku dan berkerja sejauh-jauhnya.
Aku menatap Kai.. kira-kira gadis ini akan melakukan apa setelah lulus?
.
.
-Skip-
.
.
Waktu sudah berlalu 2jam dari tadi, dan bel pulang hanya menghitung detik.
3..
2..
1..
Bel berbunyi, aku dan Kai langsung pulang. Kami berjalan beriringan dengan tatapan iri/suka dan juga benci dari para siswa siswi..
Kai sudah seperti bintang sekolah dan aku hanya orang biasa yang berjalan bersamanya...
Ini filmku atau filmnya>:)
Terkadang aku.. bertingkah gila dan mengatakan bahwa hidup itu adalah film, scenarioku sudah diatur, tapi terkadang ketika melihat peran yng sempurna bermain dihadapanku. Ingin rasanya kutukar peran dengannya,
~~~~~
Aku sudah berpisah dengan Kai dari tadi, memang kami naik 1 angkutan umum dan sekarang aku berjalan sendirian dengan earphone ditelinga yang memutar lagu fullvolume. Seperti menjadi pemain lagu tersebut, ingin berjoget tapi aku masi punya malu. Jadi aku hanya menahan diri dan membiarkan tanganku yang bergerak disamping androk.  Banyak mang ojeg yang menawarkan jasanya namun kutolak. Soalnya tempat pemberentian angkot masi bisa dijangkau dengan jalan kaki. Untuk berhemat. Kebetulan kouta ku sudah menipis huft~
.
.
.
Baiklah.. ini dia penjara yang kusebut rumah. Atau rumah yang terasa seperti penjara, entahlah apapun itu.
Baiklah syutingku sudah kelar lho:'v sekarang menuju real life.
Aku masuk perlahan kedalam rumah, yah sangat sepi. Didepan ada kakek ku yang menatapku dengan tatapan tidak suka.
.
.
Aku membuka sepatuku dan menaruhnya dibawah lalu segera masuk kedalam, berganti baju dan makan siang, lapar sekali.
~*~*~
Aku keluar rumah untuk menikmati udara panas dan angin sejuk namun...
"Sepatunya yang bener naronya! Males banget jadi anak perempuan"
Suara kasar kakek tua itu, aku menengoknya dan segera mengikuti suruhannya.
Yah sakit sekali:'v tapi mau gimana lagi. Emang salahku, rasanya jadi malas untuk berada diluar, ah bukan. Tapi malas dekat dengannya.
.
.
Aku kembali kedalam dan merebahkan tubuhku, kumainkan ponselku. Tidak ada notif apapun.
Lengkap sekali deritamu Hara:'v
Aku menenggelamkan wajahku dibantal dan berfikir semrawut, kemudian menangis...
Teringat ibuku, yang sedang pergi jauh karna menikah lagi. Bukan salah ibuku kok, tapi salah takdir yang iseng masuk kedalam urusan keluargaku.
Kata-katanya yang dia ucapkan waktu itu mengiang dikepalaku, ketika aku SMP dan menangis oleh kecemburuanku, 2ponakan ku tidur dengan nyaman diatas kasur yang jelas-jelas itu kamarku. Sedangkan aku sang pemilik kamar harus tidur dialaskan tikar sedang diruang keluarga.
"Hanya sementara.."
Kata kakek ku, tetap saja sakit kan. Aku bisa berbagi kok, jadi gausah diusir dong:v hal terkeren yang pernah ada adalah diusir dari kamar sendiri.
Aku menangis karena perlakuan tidak adil ini..
Kakek ku geram dan berkata
"Kenapa nangis?! Mau kakek suruh mereka tidur diluar hah?! Okeh"
Dia berjalan pergi kekamarku, namun tidak membangunkan mereka:'v hanya pura"
Rasanya sangat ngeri ketika dia berteriak kepadaku dengan lantang. Membuatku terdiam namun masih menangis. Lalu neneku menenangkanku. Kakek ku pergi kekamar dan tidak kembali lagi.
Ibuku yang geram berkata
"Salah atau bener, kamu bakal tetep salah! Kalo gini kita pindah aja"
"Udah ih! Jangan gitu, bapak kamu lagi capek jadi ya kaya gitu"
Nenek ku menolak.
.
.
Keponakan ku emang masih kecil-kecil sekitaran 7-10tahun. Tapi mereka licik. Setelah malam pergi mereka menertawakanku yang kena marah tadi malam. Sialan>:'V
Aku diam saja tanda tidak suka dan masabodo..
.
.
Terus memikirkan masalalu hingga akhirnya aku lelah dan tertidur..
.
.
.
Segini dulu ya.. Enjoy it:'v hwhwhw
Berantakan atau typo maklumin aja ya masih pemula akutu>~< juga kalo gajeT^T
Jangan lupa vote/komen ya^^
Salam hangat:Tiara:*

Best ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang