Aku sipembawa sial yang menderita

56 11 10
                                    

Aku siperan utama yang dianggap buruk
Aku berjalan dijalan raya dengan seragam sekolah, pukul 9 pagi. Yang lain belajar sedangkan aku:')
Semua mata menatapku yang tertunduk menangis. Aku menangis tersedu-sedu
"Hei dek kok ada disini ga dikelas? Kamu bolos ya?! Dasar perusak bangsa"
Aku celingak -celinguk melihat orang orang yang mencemoohi ku, ingin mati rasanya...
Sementara itu....
*Author pov*
.
.
"Pak ini uangmu kan?"
Seorang wanita tua menunjukan uang didalam amplop coklat,
"Ya kemarin kutemukan didalam laci"
Katanya santai
"Ada yang hilang?"
Tanya nenek tua itu
"Tidak ada, semua ada dalam amplop"
Katanya lagi
"Ohhh!"
Wanita itu meegang dadanya
"Aku mau mencari cucuku!"
Serunya
*Ohok ohok ohok*
"Untuk apa kamu mencarinya bu! Gaguna laa dia gausah! Lagian kamu lagi sakit nih"
Kata pria paruh baya yng menjadi suaminya
"Dia cucu kita pak!"
Nenek itu menekan nadanya
"Bukan! Sudah kubilang jangan ya jangan!"
Kakek tua itu menyentak wanita yang menjadi istrinya
"Aku akan mencarinya sendiri!"
Segera nenek Hara melangkah cepat, terburu buru walaupun sudah ditahan dan dikejar.
.
.
Hara back Pov
.
.
'Aku harus kemana?'
Tanyaku yang kebingungan pulang kerumah ngga mungkin, kerumah ibu, dia bilang akan segera bercerai dan pulang kesini. Tapi itu masih 6bulan lagi, selama itu aku harus diam dimana? Disurga?!:)
.
.
"Haara.. Hara..."
Suara itu, suara yang selalu membuatku tenang
"Nenek... Nenekkk!"
Aku berlari dan memeluknya segera kutumpahkan tangisku, semua yang kutahan sendari tadi. Aku menangis menjerit tidak peduli tatapan orang dan kendaraan yang berlalu lalang
"Hei nak! Nak kenapa kamu diluar sini?"
Nenek ku memeluk dan mengelus rambutku sambil bertanya khawatir
"Nenek aku.. aku ngga tahan lagi nek.. nek aku dikeluarin disekolah nek, aku difitnah teman-temanku nek! Maaf aku malah mempermalukan keluarga ini"
Aku memeluknya dan terus menangis mengeluarkan tenaga sebanyak-banyaknya.
.
.
"Bagaimana bisa?"
Nenek ku mengecup kening ku
"Nenek aku tidak tahan hiks.. hiks... Aku sungguh tidak ingin hidup"
Aku terisak tersedu-sedu
....
*Uuuuu mimin kok nyesek yaT^T
*Mimin juga readerT^T
Peluk mimin dongT-T
*Dahlah yuk kita lanjutin bacanya-_
*Reader kamvret>~<
...
.
.
"Ehh gakboleh gitu! Kan ada nenek, udah ya jangan nangis. Kalo Hara dikeluarin itu ngga masalah kok^^ nenek gakpapa, nenek bangga kok kamu bisa bertahan selama 11tahun"
Nenek ku merangkul dan mengajaku berjalan pulang. Dengan kata-kata manisnya nenek menenangkanku.
.
.
RUMAH
.
.
"Ayo masuk"
Kata nenek ku,
"Untuk apa dia dibawa lagi kesini?!"
Belum apa-apa sudah ada saja yang membuatku semakin terpuruk
"Hara ngga terbukti bersalah kan?! Jadi kubawa pulang dong!"
Nenek ku melindungi ku
"Dia memang gak bersalah, tapi dia pembawa sial!"
Teriak kakekku
Jantung ini rasanya berhenti berdetak, aku...
"Apa katamu!"
Nenek ku memeluku lagi sambil melototi pria tua itu.
"Ingat tidak?! 11 tahun yang lalu! Cucu kita Ricky, dia mati karena anak ini!"
Aku terhenyak mendengar tuturan itu,
'aku membunuh Ricky? Jelas-jelas Ricky tertabrak karena ulahnya'
"Lho?! Membunuh darimana nya hah?! CCTV ditempat itu pada 11tahun lalu merekam bahwa itu adalah kecelakaan!"
Teriak nenek ku, aku yang sudah kalang kabut menahan sesak ini, ingin segera menusuk pisau tepat dijantungku.
.
.
"Tapi anak ini bersama Ricky saat itu kan! Jelas-jelas anak ini pembawa sial! Semenjak dia tumbuh.. dia semakin menghancurkan keluarga ini! Bahkan orang tuanya bercerai karena ini"
"Cukup!"
Nenek ku dan kakek ku saling mengamuk, kakek ku sudah banyak bicara dan berkata ini itu:')
'tuhan, apakah aku ini peran yang tidak diinginkan?'
Nenek ku menatapnya dan mengepal tangannya kuat-kuat. Dan...
Nenek ku menyentuh dadanya, dia seperti kelelahan
"Nenekkk!"
Aku memeganginya, dia terengah-engah dengan tatapan yang sangat mengkhawatirkan.
"Hara sayang tetaplah hidup, suamiku ini permintaan terakhirku!..."
Nenek ku terengah engah
"Nenek bicara apa?"
Aku bertanya ragu
"Kamu kenapa bu?"
Kakek ku memegangi nenekku juga
"Jaga Hara untuk ku"
Bruk
Dia terjatuh, dia terjatuh.. dia terjatuh
Badannya Kaku, kenapa ini? Apa lagi ini? Kenapa aku harus menanggung semua ini? Nenek.. baru saja nenek tadi menyemangatiku nek! Kenapa nenek tega meninggalkan ku nek?! Kenapa?!!!!
.
.
Air mataku kuhabiskan sehabis-habisnya kupeluk nenek ku menangis bersama pria tua yang juga memeluknya..
-serangan jantung-
Tidak memberi belas kasihan padaku, tidak memberi kesempatan padaku, tidak memberi jeda untuk ku kembali semangat.
"Nenek...."
Aku kalang kabut, hanya nenek yang kupunya nek, semua membenciku nek! Semua membuangku nek! Andai nenek tau aku sendiri benci diriku nek, hanya nenek yang mencintaiku nek! Kumohon nek! Tetaplah hidup...
"NENEK BANGUN!!"
Aku menangis mengguncangkan badannya, menangkis pria itu memeluk nenekku yang tanpa memberi ruang. Tidak boleh ada yang memeluknya selain aku! Nenek kumohon

Best ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang