Delapan

43 0 0
                                    

"Za? Temen lo?" Tanya Alisha

"Mana? Ga ada" ujar Geza sambil memperhatikan sekelilingnya

"Bukan itu maksud gua!" Jelas Alisha sambil menggeplak bahu Geza

"Lo ngomong, ngomong aja kaga usah nabok napa sha" kesal Geza sambil mencubit pangkal hidung Alisha

"Lagian lo nya, maksud gue tuh sekarang kita beneran mau jalan? Terus nanti temen-temen lo? Emang lo gamau ketemu mereka?" Tanya Alisha lagi

"Tar malem kan bisa" kata Geza

Alisha diam, kenapa kini Alisha merasa terprioritaskan, dibandingkan dahulu.

Sekarang Alisha sedang berada di sebuah taman, letaknya tidak jauh dari rumah Alisha, itu lah sebabnya Geza mengajak Alisha ke taman dengan berjalan, karena dulu Alisha dan Geza sangat sering bermain ditaman, tapi bukan itu saja.

Bahkan pertemuan pertama Alisha dengan Geza di taman ini, Awalnya Geza melihat Alisha sedang duduk sambil mengusap keringat di dahinya, karena penasaran dengan Alisha, Geza mencoba mendekat dan berkenalan sambil memberi sebotol minuman dingin.

Namun Alisha menolak, Alisha bilang ia tidak terbiasa menerima apapun dari orang yang baru ia kenal, Akhirnya Alisha pamit kepada Geza.

Hari-hari berlalu, malam minggu tepatnya Geza yang kebetulan sedang melewati taman tidak semgaja menangkap gadis sedang menangis, dan menatap buket bunga yang digenggamnya. Geza menepuk pundaknya, hampir saja Geza melompat karena terkejut melihat riasan gadis itu yang sudah berantakan, mata menghitam, bibir pucat, air mata jatuh dimana mana.

Ternyata itu gadis yang ia temui minggu lalu di taman ini juga, akhirnya Geza menenangkannya, dan mulai berkenalan, hingga taman ini pun menjadi saksi bisu pertemuan Alisha dengan Geza, mulai dari mereka bertemu, pdkt-an, pacaran, bahkan sampai sekarang mereka sudah putus pun, taman ini masih menjadi saksi.

"Heh ntar malem lo main ke club ya?" Tanya Alisha sambil menatapnya tajam

"Suudzon mulu si eneng, heran deh" kata Geza sambil melengos pergi meninggalkan Alisha

"Tapi bener kan dugaan gue lo mau ke club nanti malem?" Kata Alisha sambil mengejar Geza

"Astaghfirullah Alisha, betul" kata Geza dengan kikikan

"Gue ikut ya?" Mohon Alisha

"Ngapain? Lo mau di grepe cowo cowo brengsek? Hah?" Tegas Geza dengan mata melotot

"Alah, bukannya dulu kalo di club lo juga cowo brengsek nya" cibir Alisha pelan

"Lo ngomong apa barusan?" Kata Geza sambil menghentikkan langkahnya

"Dulu.lo.cowo.brengsek.nya.di.club.Geza!" Kata Alisha sambil melotot dan mempertegas kata katanya

"Alisha!" Kata Geza sambil balik melotot

"Apa!"

"Gue cowo brengseknya?!" Tanya Geza masih melotot

"Iya!"

"Alisha kok lo tau aja, ih pinter banget makin sayang deh aku" ucap Geza sambil merangkul bahu Alisha dan beriringan mengitari taman

"Bangsat ya emang" sindir Alisha pelan, namun masih terdengar jelas di telinga Geza

"Jangan kasar" kata Geza sambil cekikikan

"Terus lo mau gua alusin? Hah?" Kata Alisha sambil mencubit pinggang Geza

"Boleh" ucap Geza sumringah

"Yeu, keenakan di lo" balas Alisha sambil memutar mata nya malas

"Apanya yang enak?" Goda Geza

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EX!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang