Alisha diam, siang ini Geza benar benar pergi. Alisha masih diam di dalam kamarnya, enggan untuk beranjak sedikitpun. Sekolah masih libur karena kemarin kelas 12 baru saja melaksanakan Ujian Nasional yang 4 hari di laksanakan dan sekolah Alisha dinyatakan libur hingga hari senin baru dapat masuk kembali seperti biasa nya.
Getar dan bunyi notif tertera jelas di handphone Alisha, Mata Alisha membulat dan membaca dua kata dalam pesan line yang dikirimkan oleh si pengirim. Miris. Hati Alisha mencelos dan hancur begitu saja.
Gezaa
Gue pergi.Otak kanan dan kiri Alisha tidak berfungsi, pikiran Alisha tertuju pada Geza. Apa kuat Alisha tidak bisa melihat wajah Geza lagi walau hanya seperkian detik saja. Namun sisi lain Alisha mengatakan untuk tidak menemui Geza. Untuk apa karena akan percuma, yang Alisha tau sebentar lagi pesawat Geza pun akan terbang melewati rumah Alisha.
Alisha benci, ketika gengsi nya berulah. Alisha ingin pergi namun tidak mampu. Alisha ingin memeluk namun mustahil.
Alisha kesal. Alisha murka, Alisha membanting foto yang selalu tersimpan di atas nakas, lalu pergi.Tidak sampai 15 menit Alisha sampai dan berlari mencari sosok yang pernah singgah. Hanya untuk melihat senyumnya saja sudah cukup. batin Alisha. Alisha kewalahan, air mata nya selalu saja turun tanpa suara. Alisha malu, orang orang berlalu lalang menatap nya aneh. Atau mungkin gila.
Alisha melihat seseorang yang memakai jaket parka berwarna army. Gosh, Alisha menemukkannya. Itu jaket yang Alisha beri ketika tahun lalu. Geza berjalan menjauhi Alisha dari belakang, Geza benar benar pergi. Batin Alisha berteriak.
Alisha berlari, namun usaha nya terlalu sia sia. Geza terlalu jauh untuk di gapai, Alisha benci ketika saat seperti ini tidak ada yang membantu nya. Alisha benci ketika Geza benar benar tidak terlihat lagi, entah sampai kapan.
Kenangan dua tahun lebih bersama Geza terputar di memori Alisha, bersama Geza Alisha tertawa, bersama Geza Alisha menangis.
Air mata tidak dapat tertahan, ratusan bulir air mata jatuh membasahi pipi berisi Alisha. Segukan kecil terdengar, bahu nya bergetar, jari jari lentiknya meremas pinggiran baju kebesaran yang Alisha pakai. Mata sayu nya menatap lekat sepatu yang Alisha pakai, itu sepatu pemberian Geza ketika Alisha ulang tahun. Hati Alisha sangat patah detik ini.
Pelukkan hangat menyertai tangis Alisha, Alisha menggeram kesal dan menangis dengan sejadi jadi nya. Alisha memukul keras dada bidang yang menjadi sandarannya saat ini. Alisha benci ketika ia akan ditinggal pergi.
"Jangan nangis lagi" ucap lelaki dengan lembutnya
"Gue bakal balik" lanjutnya
Alisha masih menangis
"Gue bakal kembali sha" ucap Geza sambil mengusap rambut Alisha
"Hati gue sakit liat lo nangis" ucap Geza melemah
"Tolong senyum buat gue, hari ini" kata Geza melepas pelukannya
Alisha melepas pelukan Geza dengan mata sembab, dan hidung yang memerah. Air mata masih saja turun, Alisha mencoba menetralkan segukan tangis nya. Air mata nya, Alisha hapus dengan kasarnya. Alisha tersenyum. Alisha tersenyum dengan derai air mata yang tercetak jelas di mata Geza.
Geza tersenyuh, merengkuh kembali tubuh mungil Alisha kedalam pelukan nya. Tanpa Alisha sadari Geza pun menitihkan beberapa tetes air mata. Sedikit namun sangat perih. Hati Geza merindukan Alisha. Namun ia akan pergi.
Tangis Alisha menghilang, Geza menatap lekat wajah Alisha. Alisha tersenyum lalu berdiri melepaskan pelukannya dengan Geza. Alisha menarik kedua tangan Geza untuk bertautan dengan tangannya. Alisha masih tersenyum. Hati Geza sakit melihat senyum Alisha yang sangat manis, dan tentu sangat terpaksa juga.
"Geza.." lirih Alisha masih tersenyum
"Terima kasih karena pernah singgah di hati Alisha"
"Terima kasih karena sudah menjadi pahlawan kedua setelah ayah untuk Alisha"
"Terima kasih karena sudah membuat Alisha tau apa arti dunia yang sesungguhnya"
"Terima kasih karena pernah mencintai Alisha, menyayangi Alisha, dan melindungi Alisha"
Geza diam, menatap lekat mata Alisha.
"Geza.." ucap Alisha dengan mata berkaca kaca
"Bisa ga Geza bilang kalau Geza masih mencintai Alisha?" tanya Alisha dan tersenyum nanar
Geza diam, hati nya sakit ketika Alisha berbicara semua rasa terima kasih untuknya.
"Alisha ngerti, ya udah hati hati disana ya Geza?" Kata Alisha. Lalu melangkah pergi melepaskan tautan tangan nya bersama Geza
Alisha menangis, ia terlalu lemas untuk melangkah. Alisha memang bodoh. Geza sudah tidak mencintainya maka dari itu Geza memutuskan nya. Kini, hati Alisha benar benar patah tak berbentuk. Alisha menangis merutuki kebodohan nya sendiri. Alisha membenci itu.
"Gue cinta sama lo sha, sangat cinta" ucap Geza sambil memeluk Alisha dari belakang
"Terimakasih karena pernah ada sha, gue sayang sama lo" lanjut Geza
"Terima kasih juga Geza" lirih Alisha sambil tersenyum dan membalikkan badan untuk menatap Geza
•••
Setelah beberapa menit yang lalu mengantarkan Geza pergi, Alisha bergegas pulang, hati nya masih belum merelakkan Geza pergi. Di dalam taxi Alisha tersenyum, setidaknya nanti Geza akan kembali, untuknya.
Setelah sampai dirumah nya Alisha melihat sebuah paket di depan pintu, dengan bentuk kubus pink dengan pita diatasnya. Alisha mengambilnya dan membaca sebuah pesan singkat dengan tulisan rapih yang tertera.
To: Alisha
"OH MY GOSH!!" teriak Alisha dengan spontan ketika membuka isi di dalam kotak tersebut
Lima lembar tiket untuk penerbangan ke USA kelas vvip terlihat jelas di depan mata Alisha. Alisha terlalu shock untuk menerima ini. Dengan sebuah kertas pink selembaran kecil di dalam nya. Alisha mengambil nya dan membaca nya dengan mata berbinar.
Dear Alisha
Kalo rindu sama gue, main main lah kesini. Hehe. Setiap minggu gue akan kirim surat, dan setiap hari kita akan vc! Belajar yang bener. Keys? Sip lah. I miss you my bae❤-Your future husband ( Geza ganteng )
•••
TbcLap❤
KAMU SEDANG MEMBACA
EX!
Teen FictionJangan baca takut jijik. Wkwk Alisha Aubreya, gadis manis yang terjebak dalam zona mantan. Reply. Zona mantan. Bukan zona nyaman. Geza Franshadi, pemuda tampan yang bad dan lebih sering melakukan sesuatu hal tanpa difikir terlebih dahulu. Sikap nya...