Jepang?

1.2K 103 2
                                    

Tok... tok... tok...

"Namjoon hyung!"

"Masuk saja! Pintu tidak dikunci!"

   Terdengar teriakan menyahut dari dalam stadio milik sang readers BTS tersebut, mendengar ada sahutan dari dalam, namjan bergigi tampan bergigi kelinci itu masuk. Saat masuk, ia melihat hyung nya sedang memunggungi nya dengan layar komputer yang menyala. Jungkook, mendekati Namjoon berdiri di samping hyung tinggi nya yang masih fokus dengan layar komputer.

    Bisa di lihat di komputer tersebut, Namjoon sedang mengetik beberapa kata dan kalimat. Saat membaca nya Jungkook berfikir apa yang hyung nya itu lakukan.

"Hyung... apa kau sedang membuat sebuah lirik?" Tanya Jungkook.

"Seperti yang kau lihat Jungkook. Aku berusaha membuat lirik untuk album terbaru kita nanti." Jawab Namjoon yang masih fokus terhadap komputer nya.

"Tapi hyung, bukan nya itu masih sangat lama."

"Walaupun masih sangat lama, satu album itu kau tahu sendirikan ada beberapa lagu di dalam nya. Aku membuat sekarang agar nanti bisa langsung di buat menjadi sebuah lagu, tidak perlu memikirkan lirik lagi." Jelas Namjoon. Jungkook termenung menatap layar komputer di hadapan nya.

"Kau... juga menambahkan lirik buat Suga hyung kan hyung?" Jari jemari Namjoon terhenti, merenung sejenak dan menghela nafas nya.

"Tentu saja." Jawab Namjoon.

"Tapi hyung, Suga hyung... sudah hampir sebulan ini belum di temukan, aku takut hyung... Suga hyung benar - benar meninggalkan kita." Ucap Jungkook dengan suara lirih nya.

"Jangan berfikir seperti itu ssaeng, berfikirlah positif aku yakin Yoongi hyung akan kembali pada kita. Kita hanya belum mencarinya keberadaan Yoongi hyung, Kookie." Ucap Namjoon dan Jungkook menganggung tanda mengerti.

"Ohyah! Hyung, kata Sejin hyung kita dipanggil Ayah." Ucap Jungkook berusaha mengalihkan pembicaraan. Ia tak mau terlarut dalam kesedihan nantinya.

"Hm, kenapa tak mengatakan nya dari tadi ssaeng." Ucap Namjoon dan mulai mengotak atikkan komputernya untuk dimatikan.

"Hehe, aku lupa." Namjoon mengacak rambut Jungkook gemas.

"Baiklah hyung akan memberi tahu semua member di grub chat." Namjoon dan Jungkook pun keluar dari stadio milik Namjoon.

   Di tempat lain, seorang namjan berpipi tembam itu terlihat sedang meliuk - liukkan badan nya mengikuti irama musik di dalam sebuah ruangan putih dengan lantai berwarna coklat, sambil memperhatikan dirinya sendiri di cermin besar yang ada di ruangan tersebut. Tanpa memperdulikan sekitar ia terus saja berlatih tanpa henti, hingga tak menyadari ada seseorang yang memperhatikan nya.

"Jimin." Park Jimin menghetikan tarian nya dan seketika berbalik mendapati sahabat nya yang seumuran dengan nya berdiri di hadapan nya.

"Eoh Taehyung? Ada apa?" Taehyung berjalan ke arah lain dan mematikan musik yang masih berputar.

"Yak! Kenapa dimatikan? Aku masih ingin berlatih." Ucap Jimin protes.

"Sudahlah Jim! Kau sudah berlatih 3 jam lama nya, bahkan kau tadi tak sempat sarapan. Sudah hentikan latihan." Omel Taehyung kepada sahabat mochinya ini, Taehyung tahu kalau Jimin ini penggila dance, kalau ada yang salah sedikit saja ia akan berlatih terus sampai benar - benar matang.

  Tapi sekarang berbeda, sahabat yang satu ini baru saja sembuh, dia khawatir akan terjadi sesuatu pada Jimin lagi. Apalagi tadi pagi ia belum sarapan dan sekarang sudah sepuluh menit ia melewati makan siang dan memilih berlatih terus menerus.

Where are You, Yoongi?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang