Part 1

2.4K 236 5
                                    

Itu pagi yang sempurna untuk memulai hari. Cuaca sedang bagus dan orang-orang mulai hanyut menikmati aktivitas keseharian mereka masing-masing. 'Begitupun aku,' pikir Hermione.

Kakinya membawanya melewati arus kerumunan. Wajahnya tersenyum, sesekali mengangguk dan menjawab sapaan dari orang-orang, menuju toko kecil kesayangannya.

Dari sudut matanya, dia sudah bisa melihat bangunan kecil dari tokonya di sudut jalan Diagon Alley. Sekilas dari kaca jendela bangunan itu, dia bisa melihat beberapa pelanggan, dan pegawainya, Marie, yang sibuk di meja kasir.

Dentingan lonceng dipintu menandakan kedatangannya, yang disambut dengan senyum oleh Marie. "Pagi Boss!" sapa Marie.

"Pagi, Marie. Kopi untukmu," jawab Hermione sambil mengulurkan secangkir kopi instan yang dia dapatkan di tengah perjalanannya kemari.

"Terima kasih, kau baik sekali," kata Marie.

"Sama-sama. Jadi, bagaimana perkembangan untuk hari ini?"

"Berjalan seperti biasa. Kita kedatangan stock baru dari Glane, segar dari prancis. Beberapa pengembalian dan pesanan masuk. Ah, dan kita masih menunggu kiriman dari Jamie, seharusnya sudah tiba hari ini," jelas Marie.

Hermione mengangguk, berjalan ke belakang meja dan menggantung mantelnya. "Bagus. Pastikan semua rapi dan sempurna seperti biasa."

"Siap Boss!" Marie membuat gerakan dengan tangannya, yang membuat Hermione tertawa. "Jadi.. hari ini?" tanya Marie.

Hermione mengangkat alis padanya. "Makan malam mingguan yang terkenal. Golden Trio akan berkumpul dan merayakan masa kejayaan," Marie menaik turunkan alisnya, menggoda.

"Yah, begitulah. Tapi lupakan kata itu, Marie. Golden Trio dan semua kejayaannya, kau tahu. Semua sudah berakhir. Sudah lima tahun," tuntut Hermione. Dia selalu tidak nyaman saat penyebutan gelar yang terlalu berlebihan itu. Itu membuatnya terdengar sombong.

"Oh! Tapi aku suka itu," kekeh Marie.

Hermione menggelengkan kepalannya, "Aku tidak mengerti. Ini sudah lima tahun berlalu dan kalian masih mengingatnya."

"Kau pasti bercanda. Mustahil untuk melupakan pahlawan yang mengalahkan penyihir jahat, Hermione. Kau tidak bisa menyalahkan orang-orang atas hal itu."

"Kau benar," katanya sambil menghela nafas. Tiba-tiba, Hermione menoleh pada Marie, "Apa kau mau ikut?"

Marie sepertinya agak terkejut dengan undangannya, dia tampak mengerjap beberapa kali sebelum menjawab, "Aku?" dia menunjuk pada dirinya sendiri, "Kurasa.. tidak," tolaknya.

"Tapi kenapa?" tanya Hermione.

Dia hanya tersenyum kecil, "Tidak ingin mengganggu, tentu saja. Kalian bertiga jelas-jelas sangat sibuk dan hanya punya waktu seminggu sekali untuk bertemu. Aku tentunya tidak akan masuk dan menjadi pengganggu, nikmati saja waktumu bersama mereka Hermione."

"Marie," Hermione tampak agak terkesan dengan wanita itu, "Tapi sungguh, datanglah jika kau mau. Kami biasanya membawa beberapa teman juga. Seperti halnya Harry malam ini, dia bilang dia akan mengajak Ginny."

"Tidak, terima kasih," Marie masih bersikeras, "Ngomong-ngomong, benarkah itu bahwa Harry Potter akhirnya berakhir bersama Ginny Weasley? Disini dikatakan seperti itu," celoteh Marie sambil membuka lipatan koran yang ada di meja. Matanya tampak berbinar saat membaca kolom gossip terbaru.

Hermione tertawa, "Oh, tidak! Aku tidak akan menggosipkan temanku sendiri, Marie."

"Kau tidak seru!" protes Marie.

.o0o.

Three Broomsticks ramai pengunjung seperti biasa. Hari telah menunjukkan pukul 7.30 saat orang-orang mulai memesan menu makan malam mereka di Pub (Public House) itu. Dan beberapa meja jauhnya dari pintu masuk, Golden Trio sedang berkumpul.

Lord LestrangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang