Kacau. Situasi ini sangat kacau.
Itulah suara keras dalam pikiran Miss Granger saat ini.
Masih berada di Burrow, dikelilingi oleh keluarga Weasley, Hermione meremas-remas jari tangannya tak sabar.
Dia benar-benar memiliki keinginan untuk menarik Harry dari meja makan dan meminta detail akan peristiwa.
Setelah aksi tersedaknya yang konyol, semua orang kini telah kembali ke aktivitas mereka masing-masing. Dan itu berarti dia harus menunggu sampai Harry menyelesaikan makannya.
Dia juga tidak melupakan tatapan Ginny yang sekarang duduk disebelah Harry. Dan jujur, itu sangat mengganggunya.
Ini bukan waktunya untuk melanjutkan topik pembicaraan mereka yang tidak mungkin!
"Harry," panggil Hermione pelan.
Pria yang dimaksud segera menoleh saat mendengar namanya dipanggil. "Ya, Hermione?"
Penyihir brunette tampak ragu-ragu sesaat, sebelum mencondongkan tubuhnya lebih dekat ke meja, dan dengan nada berbisik dia berkata: "Setelah ini, bisakah kita bicara? Ada sesuatu yang.. sangat mendesak."
Harry mengernyitkan alisnya menanggapi pertanyaan sekaligus permintaan sahabatnya. "Tentu. Tapi ada apa? Kau mendapatkan sebuah masalah atau apa?"
Hermione meringis, dan Ginny yang sejak tadi menonton hanya mendengus.
"Ginny, kau tau sesuatu?" Harry menoleh ke pacarnya, dan semakin penasaran saat gadis itu tersenyum lebar.
"Well, sedikit." Jawabnya, sebelum mengalihkan perhatiannya kembali ke Hermione. "Tapi aku lebih suka menyebutnya keberuntungan daripada masalah."
Untuk kata-katanya itu, Ginny dihadiahi tatapan tajam oleh Hermione.
"Ayolah kalian berdua, aku jadi semakin penasaran." Gerutu Harry.
"Abaikan saja pacarmu dan cepat selesaikan makanmu, Harry!"
.o0o.
Berada di kamar lama milik Charlie, Hermione, Ginny, dan Harry berkumpul dan mengunci pintu. Hermione tak lupa memasang mantra untuk mencegah orang lain mendengarkan percakapan mereka.
"Jadi, disini kita." Harry memulai setelah semuanya beres.
Hermione memandang dari sahabatnya ke Ginny, yang sudah menempatkan diri duduk dengan nyaman di kasur usang milik Charlie.
"Haruskah kau ikut?" dia bertanya pada Ginny, yang disambut dengusan oleh gadis itu.
"Ini tidak seperti aku belum mengetahui ceritanya, sungguh."
Hermione tetap mempertahankan tatapannya sampai Ginny menyerah.
"Baiklah, baik. Aku pergi!" Ginny akhirnya mengalah dan bergerak untuk menyingkirkan dirinya sendiri.
Setelah pintu kembali tertutup, Hermione menghela nafas dan duduk di tempat Ginny barusan. Tampilannya lelah, seperti dia telah dikalahkan oleh keseluruhan situasi.
"Jadi, peduli untuk menjelaskan?" Harry terus mendorongnya. Bukannya dia tidak melihat kesulitan yang dialami Hermione. Tapi sungguh, dia sudah cukup penasaran.
Dengan enggan, Hermione mulai menceritakan sebuah kisah yang paling memalukan (atau menakjubkan versi Ginny) dalam hidupnya.
Mulai dari makan malam yang selalu menjadi rutinitas mingguan mereka. Lalu berakhir dengan kecelakaan akibat mabuk berat. Sampai pada dirinya yang tersandung ke Lestrange Manor dan ikut sarapan bersama kakak beradik Lestrange.
![](https://img.wattpad.com/cover/199815770-288-k219699.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lord Lestrange
Fanfiction[Lord Series: Book 2] Toko buku kecil. Makan malam mingguan. Pesta minum teh. Kecelakaan Apparate ... dan Hermione berpikir bahwa dirinya pasti sedang bermimpi. 🌹Rodolphus. L & Hermione. G & Rabastan. L🌹 ‼️ HIATUS DULU ⚠️ BELUM DIEDIT Harry Potter...