Siang itu, sekitar pukul 11.30 Ginevra Weasley datang ke flat Hermione untuk mengajaknya makan siang di Burrow. Ibunya, Molly, telah memerintahkan padanya untuk tidak kembali ke rumah sebelum dia berhasil membawa Hermione pulang bersamanya.
Begitulah dia menemukan dirinya di sini, di flat sederhana milik Hermione, yang ternyata kosong penghuninya.
Dia mencoba untuk menggeledah seluruh ruangan, hanya untuk menemukan semuanya kosong.
'Apa dia sedang bekerja? Tapi ini hari liburnya,' pikirnya.
Setelah yakin bahwa tidak ada tanda-tanda Hermione, Ginny berencana untuk pergi ke toko buku milik temannya itu. Mungkin saja Hermione memang berada di sana.
Tepat saat dia akan membuka pintu untuk keluar, suara deburan Floo yang menyala menarik perhatianya.
Benar saja di sana.. penyihir yang dimaksud tersandung ke dalam rumahnya dengan tampilan yang agak berantakan (pengecualian untuk rambutnya, karena itu memang selalu berantakan).
"Hermione!" seru Ginny saat melihat temannya datang.
Hermione, yang baru saja keluar dari Floo, tampak linglung dan bingung. Dia tidak fokus untuk beberapa saat, sebelum matanya menangkap sosok Ginny.
"Ginny?" gumamnya.
Temannya melihatnya dengan agak khawatir, "Ya, ya.. ini aku." Katanya sambil berjalan mendekat, "Apa yang terjadi? Kau tidak pulang semalam? Pakaianmu tidak jauh berbeda dari kemarin dan kau terlihat berantakan."
Hermione meringis, "Begitulah," katanya. Dia bergerak menuju kamarnya, mencari kamar mandi dan merawat dirinya sendiri.
Ginny tampak mengekor dari belakang. Dia mengikutinya sampai ke kamar dan duduk di tempat tidur temannya.
Bunyi shower yang menyala memenuhi ruangan itu beberapa menit kemudian.
"Jadi, apa yang terjadi semalam?" tanyanya tak sabar, dia duduk dan menyilangkan kaki dan tangannya.
"Ugh! Itu kekacauan mutlak," jawab Hermione dari balik pintu. Suaranya agak teredam oleh bunyi pancuran, tapi Ginny masih bisa mendengarnya dengan baik.
Telinganya langsung menangkap adanya sinyal-sinyal pembicaraan yang menarik.
"Jelaskan. Tentang 'kekacauan mutlak' yang sedang kita bicarakan ini." Tuntutnya, bersemangat akan detail peristiwa.
Dia bisa mendengar wanita itu mendesah frustasi dari dalam sana. Seolah berusaha untuk melupakan semuanya. Tapi tidak! Dia tidak akan membiarkan yang satu ini lewat begitu saja.
Dia Ginevra Weasley setelah semua.
"Aku bertemu dengan kakak beradik Lestrange."
"Hah?" Ginny mengedip-kedipkan matanya, tidak yakin dengan apa yang baru saja didengarnya.
Pintu kamar mandi terbuka saat itu. Menampilkan Hermione yang dibalut dengan jubah mandi pink-nya.
"Kau mendengarku dengan sangat baik," kata Hermione sambil memutar matanya. Dia melangkah mendekati lemari pakaian dan mulai berbena.
"Well, ya. Maksudku.. bisa tolong kau ulangi?"
Hermione berbalik, dengan kedua tangan memegang bra dan cd-nya.
"Aku bertemu dengan kakak beradik Lestrange." Ulangnya.
Mata Ginny tumbuh melebar dan tatapanya melihat naik turun pada temannya, sebelum pandangannya tertuju pada pakaian dalamnya.
"Oh, wow! Threesome, aku mengerti." Katanya sok tau, dengan mengangguk-angguk apresiasif.
Siapa yang menyangka, Miss Granger berhasil tersandung ke tempat yang sangat fantastik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lord Lestrange
Fanfiction[Lord Series: Book 2] Toko buku kecil. Makan malam mingguan. Pesta minum teh. Kecelakaan Apparate ... dan Hermione berpikir bahwa dirinya pasti sedang bermimpi. 🌹Rodolphus. L & Hermione. G & Rabastan. L🌹 ‼️ HIATUS DULU ⚠️ BELUM DIEDIT Harry Potter...