Part 4

1.4K 201 27
                                    

"Aww!" Hermione jatuh dan merasakan kepalanya lebih sakit lagi.

Kemudian dia mendengar seseorang bergegas ke arahnya dan meraihnya, membantunya untuk berdiri.

"Kau baik-baik saja?" tanya penolongnya.

Dia berusaha untuk menyeimbangkan tubuhnya sebelum menjawab, "Yah, emm.. hanya benjolan lain aku yakin."

Suara tawa kemudian memenuhi ruangan. Dia mendongak dan akhirnya bisa menatap dengan fokus pada pria itu, dan yang satunya lagi, berdiri tepat di belakangnya.

"Sangat lucu, Miss Granger." Kata pria yang lebih muda itu.

Hermione memerah, "Darimana kau tau namaku?"

"Koran, tentu saja." Jawaban masuk akal dari pria yang satunya.

"Oh." Hermione mengangguk-angguk kaku.

Kedua pria itu kemudian membimbingnya ke meja makan, dan mempersilahkannya untuk sarapan.

Hermione hanya dengan bodoh menurut, duduk di kursi yang berhadapan dengan kedua pria itu. Dia menata piring sarapan sejenak,

"Kami tidak meracuninya jika itu yang kau khawatirkan," kata salah satu dari mereka.

Hermione mendongak dari piringnya, wajahnya memerah karena malu, "Maaf. Aku tau itu tidak sopan, tapi perang telah-"

"Mengajarkan kita untuk tumbuh lebih waspada.. dan bijak tentu saja," lanjut Rodolphus, dia telah kembali ke pekerjaannya.

Hermione mengangguk pada kalimatnya, "Ya, ya, itulah yang aku maksud," katanya. Matanya segera fokus pada mereka. Dia yakin pernah melihat wajah-wajah ini di suatu tempat, tapi tidak tau persis kapan dan dimana. "Apa kita pernah bertemu sebelumnya?"

Salah satu yang lebih muda tampak bersemangat dan akan menjawab. Tapi saudaranya, yang Hermione duga (mengingat kemiripan di antara mereka), menyelanya.

"Ya, kau memang pernah bertemu dengan kami. Tapi sebaiknya kau sarapan terlebih dulu sebelum kita melanjutkan percakapan ini," kata Rodolphus.

Hermione mengernyit, tapi kemudian menurut dan mulai mengambil sendok dan garpunya.

Dia bisa merasakan tatapan mereka padanya setiap kali dia mengambil gerakan. Dan dia benar-benar berusaha untuk menjaga agar jari-jari tangannya tidak gemetar akan intensitas dari tatapan yang dia dapatkan.

Setelah menelan sesendok terakhir, Hermione meminum segelas air sebelum berdehem dan memfokuskan diri lagi pada kedua pria itu.

"Terima kasih atas makanannya. Aku tidak bermaksud untuk merepotkan kalian, tapi sepertinya-"

"Sama sekali tidak merepotkan," sahut Rabastan, dia mengambil sebotol Anggur dan menuangkan isinya ke gelas yang ada di samping Hermione.

Hermione yang melihat gelasnya terisikan dengan Anggur hanya meringis. Kepalanya masih berdenyut akibat efek dari Anggur kemarin malam, dan dia tidak merasa baik untuk mengkonsumsi minuman beralkohol dalam waktu dekat.

Dia mendongak dan menemukan pria yang lain tengah menatapnya, sepertinya paham akan penderitaannya.

"Tidak ada Anggur untuk tamu kita kali ini, Rabastan. Miss Granger masih terlalu sakit untuk meminum minuman beralkohol," kata Rodolphus bijak.

Rabastan yang mendengarnya langsung menghentikan gerakan tanggannya.

Sedangkan Hermione, dia terkejut dengan penyebutan nama itu, "Rabastan?" gumamnya, mencoba memproses semuanya.

Kedua penyihir itu segera memfokuskan diri pada wanita di depannya.

"Rabastan? Seperti.. Rabastan Lestrange?" tanya Hermione kemudian, ragu-ragu dalam suaranya.

Lord LestrangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang