sinopsis SURGA untuk BIDADARI

2.4K 459 52
                                    

"Pokoknya gue harus cari jodoh yang sempurna, cem bidadari, yang sejuk dihati saat dipandang, biar gue betah dirumah, gak panas kayak sekarang, cem neraka saja!"

"Ketinggian mimpi lo! Awas jatoh, modar lo!"

"Wajarkan gue punya cita-cita, biar gak kaya bokap, ngeliat nyokap kayak ngeliat setan, apa-apa dilempar!"

"Sadis!"

"Gitu deh!"

"Jika kau inginkan bidadari, kau harus siapkan surga untuknya!"

"Kasih tau wak haji, kasih tau si dodol ini, biar gak ketinggian ngimpi!"

"Maksudnya apa wak haji?"

"Bidadari, tidak tinggal dineraka, anakku!"

"Maksudnya wak haji?"

"Apa kewajiban suami terhadap istri? Satu, kasih pakaian yang layak, jangan kalau tingginya 150cm, kau kasih kain 50cm, kurang bahan itu namanya, yang kedua, kasih pendidikan, kau harus mampu bimbing dia biar jadi wanita sholehah, yang mampu menjaga amanahmu....."

Bla. Bla. Bla.
Panjang ayat wak Haji.
Dua pemuda tersebut terkesan menyimak. Diantara keduanya, ada yang paling menyimak sampai tak menyadari temannya menguap berkali-kali.

Sultan Ali Firdaus,
Memiliki nama yang luar biasa bagus artinya, orangtuanyapun kaya raya, tetapi ia hidup seperti dineraka didalam rumahnya sendiri.
Setiap hari tak ada damai jika ia berada dirumah. Ayahnya seorang kolektor barang antik, memiliki galery barang antik bernilai milyaran. Ibunya seorang wanita penuh gaya dengan bisnis garmennya. Setiap mereka bertemu dirumah, selalu saja berdebat didepannya.
Hal itu membuat Ali, demikian dia biasa dipanggil, memiliki cita-cita untuk mendapatkan seorang wanita yang menyejukkan hati.

Saat hati tertambat pada seorang gadis yang terlihat bagaikan bidadari karna sejuk dipandang, ia harus berhadapan dengan pertanyaan, pantaskah ia menginginkan bidadari sholehah itu sedangkan ia jauh dari kata sholeh? Sholat tidak. Bahkan mungkin sudah lupa bacaan-bacaan sholat. Wudhu saja, jauh dari kata sempurna. Ia sudah tidak sholat sejak bertahun-tahun lamanya. Terakhir saat pesantren kilat dibulan ramadhan saat masih duduk dikelas 2 SMP. Itu sudah kurang lebih sepuluh tahun yang lalu. Sebelas tahun malah. Bayangkan, sepuluh tahun yang lalu. Sholatnya setahun sekali. Lebaran.

"Jika kau inginkan bidadari, kau harus siapkan surga untuknya. Karna tak ada bidadari yang hidup dineraka. Jika kau inginkan wanita sholehah. Jadikan dirimu pria yang sholeh.
Wanita yang baik hanya untuk pria baik. Begitupun sebaliknya..."

Kalimat yang menyadarkannya, jika ia sama sekali belum pantas bagi 'Malaika Ilya Sha', putri Haji Ilyasha seorang dermawan yang memiliki yayasan anak yatim dan pondok pesantren yang tadinya diperuntukan untuk anak yatim dengan biaya pribadi, lalu dibuka untuk umum dengan bayaran minimalis hanya sebagai formalitas. Ayah Ilya, bukanlah kiayi, bukan ustadz, bukan ulama, tetapi kepeduliannya terhadap agama sangatlah bisa diandalkan. Ibunya pun hanya seorang wanita yang gemar kepengajian. Wanita yang memiliki banyak waktu untuk memperhatikan putra putrinya, sehingga terbentuk menjadi gadis sholehah dan pria sholeh.

Lalu dirinya?
Bisakah ia memberikan surga untuk bidadari yang diharapkannya?
Dapatkah ia menyiapkan rumah yang didalamnya bagaikan surga?
Mampukah ia membawa seorang bidadari kepada keselamatan dunia maupun akhirat sedangkan keselamatan dia sendiri saja belum terjamin?

"Akupun, bukan wanita yang dirindukan surga, jika aku, lalai dalam sholat, tidak puasa, tidak taat pada suamiku kelak, dan tak dapat memelihara harga diriku...."

Kisah Sultan Ali Firdaus dan Malaika Ilya Sha akan hadir dicerita berjudul :

"Surga untuk Bidadari"

*Jika inginkan bidadari, siapkan surga untuk dia huni...*

Cerita terbaru Religi/spritual ini, akan hadir setelah Ali & Ily Zone berakhir.

#comingsoon

#########

Banjarmasin, 8 September 2019

ALI & MOU (ILY) ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang