AIZone#10

2.8K 666 79
                                    

"Liii...."

"Jangan lari-lari, nanti jatuh!"

Sebelum Mou sampai didepannya, Ali berkata memperingatkan Mou.
Mou menghentikan larinya, setelah berada dihadapan Ali dengan dada turun naik.

"Lo... lohh... tau gakhh, guehh... tadi kan ke galery kamerahhh, tau gitu guehh... guehh ..."

"Tarik napas dulu sih, Ily, lo tu masih terengah-engah!"

Ali menarik tangan Mou dan mengajaknya duduk di bangku yang ada didekat mereka. Sementara Mou, mengatur napasnya yang benar-benar terengah akibat berlarian karna melihat Ali yang dicari-carinya sejak memasuki halaman kampus.

"Nih, minum dulu!"

Mou menerima sebotol air mineral yang diberikan Ali. Dia tahu segelnya sudah terbuka, isinya pun sudah tidak ada seperempat, yang artinya, Ali sudah terlebih dulu meminumnya.

Sekarang sudah biasa seperti itu. Berbagi cerita, sampai berbagi minum dibotol yang sama.

Sejak kegagalan terapy sepeda. Mereka menjadi sedikit saling terbuka. Mou paham Ali hanya ingin membantu, Alipun tenang justru karna Mou punya pacar. Setidaknya, ia tidak merasa mendekati, Mou tidak merasa didekati. Mereka berada di Zona mereka, yang mereka sebut 'Ali and Ily Zone'.
Zona dimana, mereka berkomitmen menjadi karib. Tidak ada rahasia diantara mereka. Ali seorang berkarakter tembok yang mengijinkan Mou menjadikannya tempat bersandar apabila ada yang ingin dicurahkan. Mou seorang berkarakter ekspresif yang bersedia menjadi tempat buat Ali nyampah hal apa saja.

"Nih, thank you, tembok lutukuuu!"

"Apaan sih?!"

Ali tertawa sambil menerima botol yang tadi berada ditangan Mou setelah Mou menumpah isinya kemulut lalu meneguknya dan menutupnya kembali sebelum menyerahkan padanya.

Mou ikut tertawa karna wajah Ali makin lucu ketika ia sebut tembok lucu. Mana ada tembok lucu? Hanya Ali.
Mou menggempas napasnya. Menarik napasnya, panjang lalu tiba-tiba menghempaskannya sambil melotot.

"Lo kentut ya?"

"Bau?"

Pakkkk!

"Uhhgg, kentut sembarangan lo, masih bagus gue yang ada dekat lo, coba kalau cewek gebetan lo, gimana lo, nilai lo dari 9 jadi 5, Mamaddd!"

Tangan Mou melayang kebahu Ali diiringi tawa panjang pria itu.

"Justru karna lo yang deket gue, gue bebas kentut! Udah biasakan lo, kebagian bau!?"

"Iiiii, Ali jorokkk!"

Mou merauk wajah Ali dengan dua tangannya.  Ali makin tertawa, dan bahkan membalas memencet pipi Mou lalu mengguncangnya.

"Adududuuuhh....."

Ali mengaduh karna perutnya dicubit Mou.

"Nyubitnya sakitt!"

"Udah biasakan lo ngerasain cubitan gue!"

"Adudududuhh...."

"Kenapa lagi lo? Udah deh aktingnya, udah gak dicubit jugaaa......"

"Bukannn, guee muless lagi, bentaran yaaa!"

Ali berdiri dan pamit melesat menuju toilet.

"Uhhhg, pantes aja kentutnya bau!"

Mou menggerutu dengan bibir mencebik. Dari jauh terlihat Ali menoleh dan Mou meleletkan lidahnya saat terlihat Ali tertawa sambil meringis.

"Dasar kang somay!"

ALI & MOU (ILY) ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang