PART 6 : SEBUAH RAHASIA BESAR

702 45 0
                                    


Hari sudah mulai sore..Gilang pun memutuskan untuk pulang..sementara lesti masih bertanya sebenarnya siapa yg dicari papanya..

"pah, sebenarnya papa cari siapa sih?" tanya lesti
"les, sekarang umur mu sudah berapa tahun"
"17 pah"
" sepertinya sudah saatnya kamu mengetahui segalanya " ucap gilang dengan tersenyum.

" apa pah " lesty langsung memperbaiki tempat duduknya ingin mendengar dengan jelas tentang apa yg ingin di beritahukan gilang.

"sebenarnya papa tuh sedang mencari saudaramu nak yg papa titipkan dulu kepada teman papa " lanjut gilang..

" saudara?, sejak kapan lesty punya saudara, seingat lesty papa ngak pernah nikah, mama aj, lesty ngak pernah liat, apa dia saudara tiri lesty atau dia anak dari istri papa sebelum mama?? "

begitulah lesty terus melayangkan pertanyaan yg membuat gilang hanya menggelengkan kepala.

" bulan begitu nak,papa cuma menikah dgn mamamu aj, dan saudaramu itu lebih tepatnya saudara kembar sih "

Lesti yang mendengar pernyataan gilang langsung kaget dan merasa tidak peracaya, jika dirinya ternyata memiliki saudara kembar.

"Apaaa, jadi lesti punya saudara kembar.?, papa ngak bercanda kan.?tanya lesti shock, seakan tidak percaya.
" papa serius lesty!!, buat ap papa bercanda "ucap gilang memperlihat wajah seriusnya ke lesty.

" tapi kenapa papa baru mengatakannya sekarang??, dan kenapa papa menitipkannya kepada orang lain?? " tak terasa air mata lesti pun jatuh..

" apa papa ngak takut kalau saudara lesti itu bakal di anak tirikan sama orang yang merawatnya??" ucap lesti khawatir sambil menangis..

"maafkan papa les, papa dulu menitipkannya karna papa merasa tidak sanggup merawat kalian berdua sekaligus, tapi papa percaya kalau teman papa itu orang baik dan akan merawat saudara mu dengan penuh kasih sayang " ucap gilang sambil menunduk menahan tangisnya..

" pokoknya kita harus temukan dia pah!! ,Lesti ngak mau dia hidup sengsara karna papa, kita ngak usah pulang dulu pah, kita cari dia terus " ucap lesty.
" iyya nak, papa akan berusaha semampu papa "jawab gilang

" tapi kita pulang dulu nak, karna hari sudah petang " papar gilang

" tapi pah " ucap lesty.

" ini sudah hampir malam les "

" yaudah terserah papa " ucap lesty kesal kemudian memalingkan mukanya dari gilang.

" gilang pun hanya tersenyum melihat tingkah anaknya yg kesal kepadanya.

"ya allah jagalah saudaraku, berilah kesehatan kepadanya,lindungilah dia dari marabahaya dan biarkan aku bertemu dengannya " ucap lesty lirih mendoakan saudaranya itu.

***

Di rumah Selfi dan Rara

" kak, kerjain PR Rara juga donk " ucap rara memelas

" Rara!!, kamu tuh harus mandiri " jawab selfi menolak

" Tapi kak, Rara ngak tau cara ngerjainnya, aku mohon kak..please!! " ucap Rara memohon kepada selfi.

" iyya deh kakak bakal kerjain, tapi kamu harus janji akan tidur sekarang "kata Selfi.

sebenarnya selfi tidak bisa menolak permintaan rara, adik yang benar" dia sayangi.

" Siap pak bos, ehh ibu bos " ucap Rara dengan senyum puas, dan hormat kepada selfi tanda dia begitu bahagia, kemudin langsung menuju kamarnya sesuai dengan permintaan selfi agar dia tidur sekarang.

" Ada- ada aja anak itu " kata Selfi sambil geleng" kepala kemudian menepuk jidatnya melihat tingkah adiknya kemudian berbalik mengerjakan PRnya dan juga PR rara.

" hadehhh ini bakal menjadi malam yg melelahkan " ucap selfi sambil menatap tumpukan buku di depannya.

SKIP.

Setelh Selfi selesai mengerjakan PR nya dan PR Rara, dia dan lansung menuju kamarnya, untuk beristirahat.

***

Ditengah malam Rara tiba" terbangun dari tidurnya, dan selfi sudah tertidur pulas disampingnya.

" kelihatnya kak selfi benar" lelah, haaa maafin rara yah kak krn membuat kakak harus mengerjakan tugas sendirian " bisik rara dan memperbaiki selimut selfi.

rara pun merasa ingin buang air, dia kemudian Rara beranjak dari tempat tidurnya.menuju wc..disaat rara  balik dari wc, dan kembali menuju ke kamarnya, langkahnya tiba" terhenti sesaat setelah melewati depan kamar orang tuanya. Rara mendengar  mendengar kedua orang tuanya sedang berdiskusi..

" Bu ,dia sudah berumur 17 tahun, apakah orang tuanya akan datang mencarinya " ucap Reza sedikit merasa khawatir.

" iyya ,sebenarna ibu juga  takut kalau orang tuanya datang dan mengambilnya karana aku sudah menggapnya seperti anakku sendiri, dan aku merasa tidak ingin berpisah dengannya " jawab Weni dengan air mata yg mulai bercucuran di pipinya.

" Mau bagaimana lagi bu, kita harus ikhlas "  Reza hanya bisa pasrah.

" tapi bagaimana jika itu benar" terjadi, aku ngak akan sanggup berpisah dengan anak yg sudah kita rawat dari dia bayi " airmata Weni semakin deras mengalir dari pelupuk matanya.

" tenang aj bu, kita serahkan aj kepada tuhan, mau bagaimanapun kedepannya itu sudah takdir,maka dari itu kita hanya bisa berpasrah diri kepada tuhan yang maha kuasa " reza mencoba menasehati weni, yang benar merasa sedih.

reza kemudian merangkul weni dan dibalas pelukan erat dari weni.

" maafin aku,karna sempat merasa egois " ucal weni di sela-sela pelukannya dengan reza.

Rara yang mendengar percakapan orang tuanya dari balik pintu.

(authot : kurang ajar si rara nih menguping di balik kamar ortuya jhhh)

rara pun merasa shock, dia kaget bukan main,hatinya  ber tanya" tentang maksud dari perkataan kedua orang tuanya,dan siapa yg dimaksud orang tuanya, yg bukan merupakan anak kandung, dia atau kakaknya Selfi..

" apaaa??, jadi ayah dan ibu selama ini menyembunyilan sesuatu dsri gue dan kak selfi??, tapi kenapa?? " batin rara bertanya tanya..

" dan antara gue dan kak selfi, salah satu dari kamu bukan anak kandung ayah dan ibu, tapi siapa??, apakah itu gue atau kak selfi..." rara langsung memikirkan masa" dia bersama dengan selfi, sehingga dia merasa tidak rela jika harus berpisah dengan selfi..

" tapi jika benar, gue dan kak selfi bukan saudara kandung secara hubungan darah tapi gue ngerasa s
hubungan batin antara gue dan selfi itu sudah sangat erat. ucap rara lirih.

Rara pun memutuskan untuk kembali ke kamarnya, dia berjalan mengendap endap layaknya seorang maling yg sedang beraksi

( rara punya bakat jadi maling yah ahahah)

sesaat kemudian rara sudah sampai di kamarnya dia langsung ke tempat tidurnya dan membaringkan tubuhna di kasur empuknya. kemudian dia berbalik menatap selfi yg tertidur lelap di sampingnya..

" kak, gue tidak mau berpisah dengan kakak " gumam rara dan mengusap rambut selfi.

" ahhh besok gue harus tanyakan ke ayah dan ibu tentang semua kebenarannya " pikir rara sesaat sebelum dia tertidur...

...BERSAMBUNG...

ampai disini dulu, ok silahkan komen, beri tanggapan, kritik dan saran, biar bisa jadi referensi untuk part selanjutnya..

see you next part...

ENGKAULAH TAKDIRKU [End✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang