Pavel kini nganterin aku balik ke asrama. Tapi rasanya aku gak ingin pulang dan pisah ma Pavel. Tapi keadaan membuat kita pisah. Ku bukan pacar Pavel dan aku gak bisa maksa maksa pavel buat tinggal. Walau Pavel udah pernah bilang cinta tapi aku belum bilang setuju. Pavel juga belum nanya lagi, masak aku nyerobot bilang suka tiba tiba. Biasa gengsi ini lama lama bisa menguburku hingga the end.
"Pavel" Panggilku menahan Pavel untuk mengemudikan mobilnya, aku berat untuk meninggalkan mobil itu.
"Iya...."Pavel menjawabnya, dia seketika mematikan mesin mobilnya.
Zzzzt
Zzzzzzt
Zzzzzzzzzt
Aku diam, mulutku seakan terkunci dan aku kehabisan kata kata.
"Ada apa Dome?"Tanya Pavel aku masih tetap diam.
"....."Aku diam dan kini kakiku goyangkan dan kuhentakkan diaspal. Galau ini sungguh bikin aku prustasi.
"Udah gak usah dipikirkan, itu hanya mantan dan kemarin baru bertemu kembali."Pavel masih mencoba menjelaskan dikiranya aku galau karna itu, padahal bukan. Aku ingin menahan buat tinggal, tapi aku gak bisa ngomong. Rasanya sungguh berat, hanya untuk sekedar bilang "Pavel tinggalah sebentar" Dylan aja pasti gak kuat.
"Trus kenapa masih muram?"Tanya Pavel kembali. Pake nanya lagi, tuch tanya nulis kenapa aku jadi kayak gini. Baperan mulu biasanya kan strong.
"Udah gpp, makasih ya."Aku kini milih melambaikan tangan dan pergi. Aku harus bergegas masuk ke asrama biar rasa rasa aneh ini segera pudar.
Syahdu malam berlagu sepi
Mengiring rawan dalam taman hati
Gelisah menantikan kau kembali
Manja menagih bujukan disisiKarena desakan cintaku
Dirantai digelangi rindu
Sehingga diriku sanggup mengalah padamuSyahdu amat lagu yang kunyanyikan sembari menuju kamar asramaku. Bukan aku begitu menantikan Pavel yang aku cintai tapi karena kegoblokanku kini aku galau sendiri. Bukan salah lagunya yang mendayu dayu yang salah diriku ini susah amat bilang buat Pavel tinggal lebih lama. Perasaan nyaman itu tiba tiba sangat kuinginkan.
Tapi saat aku sampai dilantai dua ku intip dari kaca cendela tangga. Mobil Pavel menjauh dari area asramaku.
"Ya ampun dome, Pavel gak minggat kali. Gak usah lebay, besok juga ketemu lagi dikampus."Aku meyakinkan diriku sendiri bahkan aku berusaha menghina diriku. Lama lama aku jadi edan beneran kalo dibiarin.
.......
Sampailah aku dikamar asrama, pemandangan pertama yang kulihat adalah. Kasur dilantai lantai ada dikasur. Nai benar benar rusuh kamar seraya kapal pecah.
"Nai apa yang terjadi?'Aku kepo donk, kali aja dia kehilangan duit trus ngacak ngacak kamar.
"Chen cuti kuliah, huwaaaaa."Nai guling guling gak karuan. Chen tiba tiba cuti itu berita besar dan gak hanya kamarku yang rusuh pasti dikampus saat ini rusuh atau mungkin ada demo massal minta Chen kembali. Chen sih cakep pake acara jomblo berabad. Coba milih satu gak bakal ada yang lebay kayak Nai.
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm pregnant (bxb) Tamat
FanfictionPapi yang mual, papi yang ngidam, papi juga yang bawa kamu kemana mana selama sembilan bulan. Tapi saat kamu lahir kenapa malah mirip Papa. Pavel x Dome & Nai x Chen LoL